Bagaimana jika kamu menyukai seseorang yang sudah kamu rawat sejak kecil? Bahkan sudah kamu anggap seperti anakmu sendiri, tapi setelah ia tumbuh dewasa, perasaan berbeda mulai hadir.
Itulah yang saat ini Singto rasakan, ia jatuh cinta pada anaknya...
Saat ini singto dan krist masih bermalas-malasan dikamar mereka, memang sejak status mereka berubah mereka sudah tidur bersama dalam satu kamar.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Apa krist mau menikah dengan daddy?"
"Tidak, dad"
"Kenapa?"
"Krist mau menikah dengan daddy nanti, jika kita mendapat restu dari kakek dan nenek"
"Baiklah, apa krist sudah tahu ingin kuliah dimana?"
"Untuk sementara waktu krist belum memikirkan itu dad, mungkin nanti, kepala krist pusing sekarang"
"Apa krist sakit?"
"Entahlah, akhir-akhir ini krist sering pusing dan mual"
"Nanti kita periksa ke dokter"
"Tidak usah, krist hanya pusing biasa, krist ingin tidur lagi dad"
"Tapi sekarang sudah jam 8, tak baik tidur di pagi hari"
"Kenapa? Krist juga tak punya kegiatan lain kan?"
"Krist ingin sarapan apa?"
"Krist tidak nafsu makan"
"Bukannya setiap pagi krist terbiasa sarapan, kenapa sekarang tak nafsu?"
"Tidak tahu, peluk krist dad"
Singto memeluk tubuh krist dan mengusap punggungnya hingga terdengar nafas teratur dari krist, padahal mereka baru saja bangun tidur sekarang krist sudah tertidur lagi.
Setelah memastikan krist tertidur singto beranjak dari kasur dia ingin membuatkan krist makanan.
Hampir 30 menit singto berkutat di dapur, dia memutuskan untuk kembali ke kamar dan membangunkan krist.
Saat singto memasuki kamar terdengar suara muntahan krist dikamar mandi.
Singto langsung menghampiri krist dan memijat tengkuk leher krist.
"Kamu kenapa krist?"
"Tak tahu tadi saat krist tidur tiba-tiba terbangun karna ingin muntah"
Singto melihat wajah putih krist berubah menjadi pucat, singto yang khawatir pun membawa krist ke dokter.
***
Sang dokter mengerutkan kening-nya saat memeriksa krist, hampir 3x periksa dan hasilnya tetap sama.
"Krist kenapa dok?"
"Saya masih belum bisa memastikan, tunggu sebentar saya memanggil dokter lain lagi untuk hasil yang lebih pasti"
Sang dokter berjalan keluar memanggil teman-nya.
"Apa krist sakit parah dad?"
"Ssttttt, kamu tak boleh berbicara begitu, kamu pasti baik-baik saja"