Hidup itu memiliki beragam pilihan, setelah itu hanya bagaimana setiap insan di dalamnya memilih pilihan yang tepat, untuk menentukan bagaimana ia akan berlalu ke depannya.
Aku tidak pernah memilih, namun memang terpilih dengan hidup seperti ini. Kejadian itu menimpaku, awalnya hancur, kemudian seakan membenci dia juga diriku sendiri, bagaimana bisa aku tidak melindunginya saat itu? Dan membiarkan nyawaku untuk menyelamatkannya? Bukankah itu lebih baik?. Tapi, rasanya jika aku berpikir seperti itu dalam waktu yang panjang, bukankah justru akan membuat kondisi semakin rumit?.
Aku memutuskan untuk tidak memperumit keadaan, meski kenyataannya aku tahu, hal itu takkan pernah hilang dari ingatan. Perlahan, aku menutupi semua hal tentang ku. Perlahan pula, aku sadar bahwa aku tak pernah merasa baik-baik saja, meski berusaha untuk merasa seperti itu.
Banyak yang menyarankan ku untuk, "Kenapa gak punya pacar aja?", tanya beberapa orang kepada ku, bagaimana? Jika aku saja tak memiliki perasaan apapun pada lawan jenis ku. Ya, kurasa itu merupakan bagian dari dampak buruk yang ku dapat dari kejadian itu.
Aku hanya merasa semua perempuan itu arogan, huft, ya, seperti Mama. Aku berusaha untuk tidak membencinya, namun bagaimana jika alam bawah sadar ku saja menolaknya?.
Semakin hari, aku merasa semakin dewasa. Hal-hal di luar dugaan ku muncul begitu saja. Ternyata, waktu menjadi penyebab utamanya. Perlahan, i love her, hanya karena aku sangat sering menghabiskan waktu bersamanya. Jika ditanya, bagaimana? Mengapa? Aku pun tidak tahu, semuanya muncul tanpa ku sadari.
Hingga tiba-tiba senyumnya kini terasa menyakitkan bagiku. Apa aku harus mengungkapkan hal itu? Bagaimana caranya? Bagaimana jika suatu saat ia seperti Mama? Atau malah aku yang tidak bisa menjaganya, bahkan menyakitinya?. Ya, bagiku itu pertanyaan yang mungkin tidak memiliki jawaban, sampai kapanpun.
Mencintainya menjadi kesalahan terbesar ke-2 dalam hidupku. Why? Because I don't know how to stop it.
That's me. Seseorang dengan penuh pertimbangan, dan perubahan. -FNA-
🦋🦋🦋
KAMU SEDANG MEMBACA
Tacenda
Teen Fiction"Merahasiakan semuanya memang bukan satu-satunya pilihan yang dapat dipilih. Namun, menjaganya agar tetap menjadi sebuah rahasia, bagiku, merupakan keputusan paling baik yang harus kupilih." Anonymous. "Mempercayai takdir memang bukan hal yang menj...