07. Mimpi Buruk

456 60 5
                                    

       --------------------------------------------------------

N O X I O U S

.
...
.

Tangan pucat itu mengepal erat seolah semua emosi terkumpul disana.
Pertanyaan demi pertanyaan mulai berdatangan di kepala Haruto. Sosok yang selama ini tidak ingin ditemui justru berada dihadapan nya saat ini.

"Lama enggak ketemu ya. Haruto."

Baik Junkyu maupun yang lain (read : Jihoon dan Jeongwoo) sama-sama terkejut ketika Noa berkata seolah mengenal Haruto sebelumnya.

Junkyu kembali menatap Haruto yang masih menampakan tatapan yang sama, sorot mata tajam yang belum pernah ia lihat sebelumnya.

"Gue kecewa liat hidup lo ternyata masih baik-baik aja." Smirk mengerikan Noa membuat Jihoon dan Jeongwoo bergidik ngeri.

"bisa diem enggak, lo?." Suara berat Haruto penuh dengan penekanan dan ancaman tak kalah mengerikan di mata teman-temannya.

Junkyu merasa geram dengan situasi ini ditambah Noa yang terus mencari masalah dengan Haruto. Disatu sisi ia marah karena Haruto di ganggu tapi disisi lain Junkyu juga takut Noa akan menyakiti Haruto.

"Heh anak baru! mending lo pergi deh!" bentak Junkyu. Jeongwoo dan Jihoon sudah was-was takut teman seperjuangannya mengalami nasib yang sama dengan Hyunjin.

"Ju-junkyu.." Cicit Jeongwoo dan Jihoon sangat pelan seperti berbisik.

Itu cukup mengalihkan atensi Noa. Ia melihat Junkyu dengan smirk yang sama.

"Wah. Wah.. Lo bahkan udah punya temen yang belain lo. Bangsat."
Tangan Noa terangkat hendak mengusap pipi Junkyu. Namun sebelum itu terjadi, Haruto lebih dulu menahan gerakannya. Noa tak bergerak ketika Haruto mencengkram pergerlangan tangannya kuat.

"Jangan pernah sentuh dia bahkan seujung rambut!" Ucapan Haruto masih terdengar sama di telinga Noa. Bagai hukum mutlak yang tidak boleh di bantah.
Ia tersenyum getir setelahnya. Melepas cengkraman Haruto secara paksa.

Noa semakin menghapus jarak keduanya kemudian mendekatkan mulutnya di depan telinga Haruto. Ia membisikan sesuatu yang membuat kemarahan Haruto lenyap berganti dengan rasa bersalah dan trauma yang selama ini ia menghantui nya.

🦋🦋🦋

Junkyu memperhatikan Haruto yang sedari tadi hanya diam. Wajahnya pucat. Rencana Jeongwoo dan jihoon yang hendak berkunjung kerumahnya pun terpaksa di batalkan karena kondisi Haruto yang tidak memungkinkan. Ketika di mobil pun Haruto hanya diam seribu bahasa.

Kini mereka telah tiba dirumah, Haruto langsung ke kamar dan merebahkan diri di ranjang. Ia sangat lelah, batinnya lelah. Ia perlu istirahat.

Junkyu bagaimana? Ia sama sekali tidak tenang, ia sangat penasaran dengan masa lalu Haruto. Karena tidak bisa membendung rasa penasarannya, akhirnya Junkyu menghampiri Haruto dikamarnya hendak mencari jawaban.
Namun, alih alih mendapat jawaban. Junkyu justru mendapati Haruto yang tertidur .
Wajah Haruto yang tengah terlelap terlihat gelisah, membuat pemuda berpipi bulat itu khawatir.
Junkyu berjalan mendekat lalu mendudukan diri di sebelah Haruto. Ia memberanikan diri untuk menyeka keringat yang menetes dipelipis Haruto.

'Haruto!'

'Haruto! Arghtttt! '

Haruto terbangun dengan pandangam gelisah, ia terduduk. Dadanya bergerak cepat seiring nafas yang berderu hebat. Secepat detak jantung nya.
Mengingat potongan-potongan masa lalu yang dulu selalu menghantuinya kini kembali hadir bak mimpi buruk.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 11, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

N O X I O U S ✔️ || Harukyu ( Watanabe Haruto x Kim Junkyu )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang