Tahanan!!!-H.Kazutora×Reader ‡END‡

2~(✿)~Janji!!

Suasana di sekitar kantin tahanan itu saat ini sedang ramai-ramainya.

Dan dua sejoli kita ini juga ada di situ saat ini duduk bersebelahan walaupun sang laki laki amat tertekan.

Bubur tak berasa itu di aduk dengan pelan membuat sang laki laki agak jijik karena dia berada di tim bubur tidak di aduk.

"Tahanan no.068 di mohon ke ruang tunggu sekarang!!"

(Name) berdiri, padahal dia baru saja menyuapkan satu sendok bubur ke mulutnya,lalu melambaikan tangan pada kazutora sembari keluar dari kantin.

"Kajut,aku duluan ya!!"

Kazutora melirik dengan acuh tak acuh, setidaknya dia tidak akan di ganggu oleh cewek gila yang penampilannya mirip setan itu untuk sementara.

(Name) berjalan di lorong penjara di ikuti oleh satu petugas kepolisian di belakangnya,hingga mereka sampai di tujuan mereka.

Masuk ke dalam ruangan itu,(name) melihat siluet seseorang.

Dia berambut putih keperakan dengan mata lavender serta bulu mata yang lentik.

Sedangkan satu orang yang lainnya memiliki luka di matanya.

"Izana??"gumamnya.

Laki laki itu menoleh lalu tersenyum

"Lama tidak bertemu adik kembarku"

"...."

"Apa nih,aku adiknya mas ubanan!!,yang bener aja!!,ini aku siapa sih oy,berarti aku lebih tua dari Kajut dong!!"

Meringis pelan (name) menanyakan apa yang ada di pikirannya.

"Em... bang??...

"Ini biasanya aku nyebutnya gimana sih!?"

"Hem??"

"Bukannya Abang masih harus di penjara ya?"

"Aku baru saja keluar kemarin"

Katanya.

Tersenyum paksa (name) di dalam hati mendecih kesal.

Kenapa pula izana jadi kakaknya.

Kan kagak bisa di pacarin!!

Di kira inches nanti.

Pantas saja dia juga selalu merasa bahwa penampilan nya mirip seseorang, rupanya itu izana toh??

Menoleh pada Kakucho.

Yang di balas dengan anggukan seakan akan tau apa yang akan di katakan oleh gadis di depannya.

"Jadi Abang sama Kakucho kesini ada apa??"

"Memang salah kalau aku ingin bertemu adik ku sendiri,lagian kita sudah tidak bertemu lebih dari tiga tahun!!"

Kakucho mendengus pelan,temannya ini benar benar bucin dengan adiknya sendiri.

Bahkan saat berada di lapas penjaranya saja dulu Izana selalu berbicara tentang betapa rindunya dia dengan kembarannya yang lebih muda sepuluh menit saja.