1: Penghianatan

5 1 5
                                    


Siang itu aurora sedang sibuk membuat cake coklat kesukaan Gerrard pacarnya, yups hari ini tepat dua tahun Aurora menjalani hubungan dengan Gerald rencana nya Rora akan memberikan surprise dan merayakan bareng di apartemen milik gerrad.

"Hmm sempurna semoga Gerrad suka ah pasti dong inikan kesukaan nya, Rora memasukan cake tersebut kedalam box dengan tulisan "happy anniversary by" dan lilin angka dua sebagai pelengkap nya, Saat nya siap siap" Rora pergi bersiap untuk mandi dan dandan cantik

Aurora memasuki apartemen Gerrard menekan kode yang sudah sangat ia hapal di luar kepala, bibirnya tida berhenti mengukir senyum manis sungguh hari yang bahagia.

"Assalamualaikum, Gerlad kamu di apartemen kan?"

Tida ada jawaban ah mungkin kekasihnya sedang tidur mengingat sekarang hari Minggu kerja libur.Aurora menyimpan cake tersebut di mini kicent Gerrard

Aurora membuka pelan pintu kamar gerrlad, sudah Aurora duga Gerrad tidur. namun Seketika air mata nya jatuh tanpa permisi napas nya sesak sungguh ini sulit dipercaya,Kekasih nya tidur dengan perempuan dengan keadaan telanjang hanya terbalut selimut tebal, baju berselakan di lantai dan perempuan itu Bianca sahabat Aurora dari SD sampai Sekarang mereka bersetatus mahasiswa di salah satu universitas bergengsi di Jakarta.

"Bianca Gerrad hiks kalian kalian penghianat! Hiks  PRANKK Aurora melemparkan vas bunga yang berada di nakas,Bangun kalian" teriak Aurora

Gerrard dan Bianca yang mendengar teriakan dan suara pecahan vas bunga pun terbangun.

"Apa yang kalian lakukan selama ini dibelakang gue?" Tanya Rora dengan Isak tangis nya.

"Raa dengerin gue ini gak seperti yang lo liat,Lo salah paham"

"Salah paham kata lo? Hah salah paham? Gue gak buta Bianca! Gue liat kalian tidur berdua!" Teriak Rora

"Sayang tenang kita bisa bicarain ini baik baik ya kamu salah paham"

"Lo penghianat generad Lo penghianat!" Isak Rora

"Raaa maaf gue mohon maafin gue" Bianca berusaha menggapai tangan Aurora namun di tepis langsung."

"Jangan sentuh gue bianca"

"Sayang kita bicara ya" ucap Gerrard memohon kembali

"Gak, mulai detik ini kita putus"

"Sayang aku mohon kasih aku kesempatan aku mohon"

"Tida ya tida tuan Gerrard Argantara! Dan buat Lo Bianca Sofia Surya Abimana terimakasih atas penghianat nya Ah itu penghianat ya? Gue rasa itu cocok buat kalian!" Aurora tertawa dengan air mata yang terus berdaerai gue pamit.

"Raaaaa tunggu raaa"

Aurora masuk kedalam rumah dengan mengebrak pintu sekaligus membuat penghuni rumah kaget luar biasa untung saja tida ada yang memiliki riwayat jantung.

"Kak lo ngagetin tau gak kenapa sih?"

"Ayo pulang kita pulang ya bukan nya kamu mau pulang kan? Ketemu Daddy sama kak Ando ayo sekarang kita pulang, aku mau pulang" Isak Rora ia menguncang tubuh adiknya dengan kuat dan memukul dada bidang adiknya"

"Ka kenapa apa yang terjadi? Siapa yang buat Lo nangis? Siapa?" Tanya karis ia membawa Kaka nya kedalam pelukan nya mendekap nya erat membrri ketenangan mengusap ngusap punggung kakanya mencium rambutnya, kenapa? Lagi karis bertanya, namun hanya isakan yang karis dengar.

"Pulang dek Ayo pulang!"

"Iya kita pulang aku telpn Dady dulu supaya Daddy mempersiapkan semuanya oke" ucap karis dengan senyum nya tida lupa mengucap air mata Kakanya dengan tangan halus nya namun lagi dan lagi air mata itu jatuh tanpa permisi.

Aurora masuk kedalam kamar nya mempersiapkan barang yang hanya perlu ia bawa sekarang.

Sementara itu karis menghubungi Dady nya yang berada di Korea untuk mempersipakn semuanya, karis yakin terjadi sesuatu dengan kakanya.

Saat ini Aurora karis dan berada di pesawat pribadi keluarga nya. Menyenderkan kepalanya sambil menatap keluar jendela pesawat air mata nya terus jatuh.

"See you Indonesia,and welcome new life" gumam Rora

Tida jauh dari tempat nya duduk karis hanya diam telinganya tersumpal airphon, ingin bertanya namun belum saatnya kakanya masih tidak bisa di ajak bicara, biarlah toh nanti dia juga akan bercerita.

Karisma Atlair Erlian adik dari Aurora syakila elianor saat ini karis duduk di bangku SMA kelas XII menjabat sebagai kapten basket di sekolah nya. Dari dulu tepatnya kelas 5 SD karis memang tunggal berdua dengan kakanyaa perempuan nya. Papa dan Kaka laki laki nya berada di Korea untuk mengurus perusahaan ah lebih tepatnya perusahaan pusat.Lalu dimana mama nya? Mama meninggal saat Karis kelas 4 SD karana suatu hal. Maka dari itu papa nya dan kakanya memutuskan untuk pindah ke korea karna tida mau berlarut dalam kesedihan dan bayang bayang istrinya, Karis dan rora sudah dipaksa agar ikut dengan Dady dan kakanya namun Aurora tida mau ia tidak mau meninggal kan Indonesia, terutama rumah nya banyak kenangan manis yang tercipta. Dan karis yang saat itu masih kecil ia hanya ingin ikut dengan kakanya Aurora.

"Karisma?"

Karis yang mendengar kakaknya memanggil pun menoleh dan bangkit dari kursi menghampiri kakaknya

"Iya? Kaka haus? Laper? Atau mau nyemil? Dari tadi Kaka belum makan loh"

"Gerrad"

"Gerrard? Bukanya Gerrard pacar dari kakaknya yang bekerja di anak perusahaan Daddy nya? Batin Karis

"Dek Gerrad, dia dia"

"Iya bang Gerrad kenapa?"

"Dia selingkuh sama Bianca bahkan mereka mereka, lagi air mata itu jatuh kembali. Hiks hiks mereka melakukan yang tida harus nya lakukan aku liat sendiri dek. Aurora menangis menepuk dada nya yang sesak."

"Apa? Kurang ajar tenang kak aku gak bakal tinggal diam enak aja dia bikin nangis putri mahkota dari Tuan Liam yang cantik ini" ujar Karis memeluk Aurora namun tanpa Rora sadari karisma tersenyum miring "Lo udah melakukan kesalahan besar tuan muda Gerrard, oke let's play to the game wait and see"

"Gue bodoh ya bisa jatuh cinta sama dia?"

"Iya Kaka emang bodoh"

Plakkk Aurora mengepak bahu Karis dengan sekuat tenaga membuat Karis memekik

"Kak sakit tau"

"Salah sendiri bilang gue bodoh! Klo gue bodoh gak mungkin gue dapet beasiswa dari jaman SMP sampe sekarang kuliah"

"Lo bodoh soal cinta Kaka,lagian bukanya tadi yang bilang dia bodoh lalu kenapa sekarang malah mengelak bahunya, sudahlah

"Sial Lo dasar adik lucnut"

"Tida boleh mengumpat Kaka cantik"

"Keceplosan"

"Serah lah, mandi sana gue gak mau ya sampe rumah kena sidang Daddy sama kak Ando gegara mereka liat muka lo berantakan gitu, mandi, makan, istirahat tidur, mata udah kaya panda sekarat gitu juga" omel Karis

"Iya iyaaa bawel nya ade ku nii" mencubit pipi Karis

"Kaaaaaa Allahuakbar sakitt"

Typo bersebaran mohon maaf bila ada kesalahan 🙏🙏

Angkasa untuk AuroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang