Kota Scyverb, berada jauh jutaan kilometer dari galaksi Bimasakti.
"Apa yang sudah kau perbuat? Tidakkah kau sadar dengan perbuatanmu sekarang?" Seorang wanita paruh baya berbicara dengan nada suara sedikit gemetar.
"Menghukum yang pantas dihukum." Jawab seorang laki-laki dingin, seperti muka yang ia cerminkan. Perawakannya tinggi, tampan, kulitnya putih bak kulit vampire, sorot matanya tajam,dan dari keluarga terpandang yang disegani.
"APA MAKSUDMU? KAU SUDAH GILA?" Suara wanita paruh baya tersebut mengisi kekosongan ruangan setelah beberapa menit ruangan itu hening, sebab baru saja terjadi pertumpahan darah disana.
"Ibu, aku tidak gila. Jangan sembarangan mengejekku seperti itu."
"Aku berhak mengejekmu atau mencaci dirimu, aku berhak atas semua yang ada pasa dirimu. Aku ibumu."
Ruangan itu lengang sejenak.
"HAHAHAHAHAHAHAHAHA, KAU BILANG BERHAK?" Laki-laki itu tertawa seperti orang kesetanan.
Wanita paruh baya itu hanya terdiam melihat anak sulungnya tertawa seperti orang kerasukan.
"Ibu? Aku tidak pernah benar menganggapmu ibuku sejak anak yang sekarat itu lahir. Bagaimana kau bisa menganggapku anak? Bahkan sampai detik ini kau tidak pernah mengapresiasi diriku dan hanya menganggap aku adalah bawahan anak itu! Raga ini bukanlah hak mu sekarang." Ucap laki-laki tersebut bernada datar.
"Jangan berleb-" Ucap wanita paruh baya itu terpotong.
"Persetan, aku tidak peduli lagi firman apapun yang keluar dari mulutmu. Luka yang ada di punggungku menjadi saksi hidupku, dan mata juga telinga ini menjadi saksi bahwa anak itu yang membunuh satu-satunya orang yang masih menganggapku ada."
"Kau sekarang berlagak tinggi? Kau lupa bahwa kau terlahir tanpa warisan kekuatan Aron apapun, tentu itu aib bagi keluarga Aron paling terpandang seperti kita. Dan bisa-bisanya kau merasa tinggi?" Ucap wanita paruh baya dengan nada mengejek.
"Ya, aku aib. Mungkin kau dan orang sekitar merasa aku adalah Aron terkutuk, tapi aku tidak pernah haus akan kekuasaan apapun. Anggap saja aku Eron sekarang, tidak sudi sudah aku memakai cap Aron pada diriku." Laki-laki berkulit putih bak salju malam itu membalikkan badan hendak meninggalkan ruangan yang sudah berceceran darah itu.
"Hei, sang Sulung keluarga Aron paling dihormati! Kau pikir kau akan lepas dari masalah ini? Tidak mungkin. Dengan segala kewenanganku sebagai Aron dengan anugrah tertinggi yang memegang penuh dimensi ini sekaligus sebagai ibumu, aku akan mengutukmu dan memberimu hukuman," Omongan wanita itu berhenti dan seketika percikan api muncul di lantai ruangan tersebut, dan lantai-lantai mulai terangkat. Seketika pria berkulit dingin tersebut terambang ke udara.
Laki-laki tersebut terkejut mendapati pemandangan dibawah kakinya tersebut, ia melayang bersama lantai-lantai ruangan tersebut. Dibawah kakinya terdapat pusaran badai berwarna gulita yang mengancam, dirasanya pusaran angin itu semakin menariknya kedalam. Ia berusaha melepaskan kekuatan yang mengikat dirinya agar tertarik kebawah, tapi percuma saja.
"Dengarkan aku baik-baik! Pada akhirnya kau celaka dan tidak pernah kembali ke dimensi manapun, dan penyebabnya adalah dirimu sendiri. Sampai jumpa, anakku." Wanita itu mengangkat tangannya untuk mengendalikan pusaran badai tersebut.
Laki-laki itu terseret paksa semakin cepat hingga bayangan dirinya hilang, kemudian lantai-lantai kembali ketempatnya masing-masing. Keadaan ruangan kembali seperti semula, wanita itu memanggil penjaga lainnya untuk segera mengurus putra keduanya yang sekarat.
%%%
Laki-laki itu terseret kedalam dimensi ruang dan waktu, membawanya entah kemana. Bisa disebut sebagai portal, cara kerja portal itu adalah menghubungkan antara dua dimensi dunia yang berbeda tapi waktunya sama.
Entah kemana dia pergi, pasti dia akan menerimanya. Pasrah, dia hanya memikirkan apa yang Ibunya maksud.
"Pada akhirnya kau celaka dan tidak pernah kembali ke dimensi manapun, dan penyebabnya adalah dirimu sendiri."
Jika kau ingin tau nama Laki-laki tersebut, namanya adalah Kael Arkatama. Part selanjutnya adalah awal cerita sesungguhnya, cerita Kael hidup dalam dimensi yang berbeda, cinta, kebahagiaan, tragis, takdir.
Kamu percaya adanya dunia paralel?
Bersambung...
Fyi ; Aron adalah kaum dengan status tertinggi, bisa dibilang seperti bangsawan tapi mereka bukanlah bangsawan, mereka diberi anugrah kekuatan dan wewenang salah satunya memegang kendali atas dimensi ruang dan waktu di seluruh tata surya ini seperti Ibu Kael.
Eron adalah kaum dengan status rendah, mereka tidak memiliki kekuatan dan wewenang apapun, sebab itu mereka dianggap tidak berguna sama sekali di dimensi nenek moyang mereka.———
haloo, ini rania! ini cerita ke-2 dari aku semenjak yang cerita satunya lagi blm aku lanjutin hehe☹️ im sorry buat readers ku dari cerita pertamaku, klo aku blm bisa lanjutin ceritanya🥺 but here i comeback with another story, i hope this story can amazed anyone hehe, ly😵💞
JANGAN LUPA VOTE YA SEBAGAI BENTUK DUKUNGAN DARI KALIAN BUAT AKU! TERIMAKASIH BANYAK READERS🙇🏻♀️
KAMU SEDANG MEMBACA
ALTVERSUM | JENO
Romance"Mencintaimu adalah cara terbaik mencintai diriku sendiri." Apa kalian pernah percaya dengan dunia paralel? Kalian percaya bahwa ada diri kalian yang berbeda di dimensi yang berbeda? Kael Arkatama, seorang anak dari keluarga berstatus Aron. Aron mer...