prolog

16 5 1
                                    

Langkah tegap pria paruh baya cukup terburu-buru di lorong rumah sakit yang kini sedang ramai

Di ruangan yang samasekali tak pernah iya harapkan akan ke sana

Ruang mayat

Setelah sampai didepan pintu ruang mayat yang kini banyak orang yang sedang menangis pilu dan meraung

Memperlihatkan susana duka yang dirasakan pada hari itu

Tangan gemetar pria itu membuka kain putih bersih yang menutup wajah seseorang yang kini berbaring kaku diatasnya

Putranya, putranya yang paling ceria, putranya yang iya kira tidak memiliki beban apapun

Sekarang terbaring kaku di atas sana

"Maafkan ayah nak" kata pertama yang iya ucapkan setelah melihat jenazah putranya

Buliran bening mengalir dengan sendirinya dari pelupuk matanya

Laksmi mendekat dan memberikan sebuah tiket pameran pada wahyu sang pria paruh baya yang kehilangan anak tengahnya itu

"Karya anak mu, jika kau sempat datang lah" hanya itu yang Laksmi katakan lalu pergi

Tangis wahyu semakin menjadi saat melihat tiket pameran seni milik anaknya

"Maafkan ayah selama ini meremehkan mu nak"










TBC

Alurnya bakal mundur ya semoga bisa menghibur

Wisnu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang