PART 3 - In The Art Room

27 3 4
                                    

MET AWAL BULAN!🙌

Vote dulu donk! Jan lupa komentar jugaa👇

Armas membuka pintu dengan perasaan penat. Ia meletakkan tasnya di kursi dan langsung merebahkan diri di kasurnya yang empuk. Memejamkan mata guna melepas kantuk sejenak. Menghirup napas dalam-dalam untuk memberi energi tubuh.

Pandangannya mengarah ke langit-langit ruangan. Menatap cahaya lampu putih bersih yang menerangi kamarnya yang tidak terlalu sempit. Lalu beralih menerawang sekeliling kamar.

Tiba tiba ia memikirkan sesuatu. Tadi di sekolah ia sempat berpapasan dengan tiga orang gadis di lorong menuju ke UKS. Dua orang temannya sedang membantu berjalan seorang perempuan yang mungkin sedang sakit. Ia sempat melirik wajahnya yang menunduk namun ia tak dapat menerka karena rambut yang menutupi wajahnya.

Ah, kasihan, batinnya.

Ting! Tiba-tiba notifikasi ponselnya berbunyi.

Ia mengambil ponsel dan sambil menebak siapa pelaku yang mengirim pesan padanya. Ternyata dari rekan kerjanya.

Kenja *ChiCa:
|Armas
|Jam set 3 aj

ADN:
Y|

Ia meletakkan ponselnya di atas kasur, lalu beranjak dan bersiap untuk jobnya hari ini. Berhubung ia mendapat shift sore yaitu dari pukul empat sore sampai pukul setengah enam sore, ia sedikit bersyukur. Setidaknya bisa memberinya waktu untuk mempelajari materi dan soal soal ujian.

Ia mengambil setelan kemeja putih kasual dari lemarinya. Dipasangkan dengan celana denim berwarna navy. Tidak perlu ribet, toh juga nanti akan dibalut apron saat bekerja.

Tak lupa ia mengambil sesuatu dari laci, ia akan membawanya untuk berjaga-jaga apabila gadis itu datang ke kafenya.

Singkat cerita, ia sudah tiba di tempatnya bekerja. Dengan setelan sederhana dan apron yang kini melekat di tubuhnya, ia sedang merapikan meja yang berantakan karena kejadian kemarin yang sangat tak terduga.

"Armas, lo lanjut ngelapin itu aja, biar gue yang beresin."

"Oke." Jawab Armas menuruti perintah rekannya yang empat tahun lebih tua darinya itu. Kemudian ia mengambil kain lap untuk membersihkan furnitur-furnitur di sana. Ia harap tidak akan lagi ada kejadian seperti ini dan hari kerjanya akan berjalan normal seperti biasanya.

—m355 (iii)—

"Tidur! Istirahat sana!"

Naira berguling-guling di kasur, memutar tubuhnya ke kanan ke kiri, berpindah posisi, memakai dan melepas selimut, memindahkan tangan, semuanya tak dapat membuatnya mengantuk. Ayolah, ini sudah pukul setengah dua dan ia tidak terbiasa tidur siang.

Bagaimana caranya ia bisa tertidur sebelum Yuta datang mengecek kamarnya?

Ia meraih ponselnya di atas nakas dan mulai mengotak-atiknya.

You're my everything
Shining bright everytime I'm with you
You're my miracle
Making memories to remember
Hoping I can see you again
You became the reason that I smile always
You're my night and day
I'll be waiting for you...

Naira menyetel My Everything - NCT U versi cover, ia ingin memastikan bahwa thread yang diposting di twitter itu benar adanya.

NAINATH STORY ||NA JAEMINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang