07.

1.2K 185 4
                                    

~🍀~

Setelah ketidakhadirannya selama tiga hari, Jeongwoo akhirnya memutuskan untuk berangkat sekolah. Ia kini berada dihalte sembari duduk menunggu bis datang.

Keberadaan Jeongwoo disana ditangkap oleh manik milik Haruto. Pemuda tampan itu langsung terlihat sumringah saat melihat Jeongwoo sedang duduk dihalte. Ia lalu mempercepat langkahnya dan mendekati Jeongwoo.

Jeongwoo yang sedang memakai earphone ditelinganya sampai tidak menyadari kehadiran Haruto. Jeongwoo terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri, tatapannya kosong menatap lurus kedepan seolah memiliki beban berat yang tengah terbayang disana.

Haruto ingin menyapa Jeongwoo namun ia urungkan ketika melihat raut Jeongwoo yang terlihat sedih dan tatapan kosongnya. Sepertinya, pemuda itu sudah melewati masa yang sulit beberapa hari belakangan.

Saat bis tiba, Jeongwoo langsung naik dan mendudukkan diri dikursi nomor dua dari belakang diikuti Haruto yang kini memilih untuk duduk dikursi paling belakang tepat dibelakang Jeongwoo. Pemuda itu masih belum menyadari keberadaan Haruto bahkan sampai keduanya sampai dihalte dekat sekolah. Jeongwoo langsung turun diikuti Haruto yang berjalan agak lambat dibelakang Jeongwoo.

Haruto tidak tahu apa yang menimpa Jeongwoo belakangan, namun ia yakin bahwa pemuda itu tidak sedang baik-baik saja.

Jeongwoo berjalan pelan menuju lokernya untuk mengambil buku paketnya. Ia bahkan tidak mempedulikan banyak makanan yang jatuh dari dalam lokernya, Jeongwoo langsung pergi begitu saja tanpa menutup lokernya.

Haruto yang melihat itu dari jauh hanya terdiam ditempatnya. Sepertinya Jeongwoo sedang tidak baik sekarang. Haruto lantas berjalan kearah loker Jeongwoo, ia memunguti makanan yang jatuh dilantai dan memasukkannya kembali kedalam loker Jeongwoo. Haruto juga menaruh satu kotak susu cokelat disana sebelum menutup pintu loker Jeongwoo.

Setelahnya, Haruto berjalan menuju kelas dan melihat Junkyu sudah sangat berisik disebelah Jeongwoo menanyakan kemana saja pemuda itu pergi. Menghela nafas pelan, Haruto menghampiri Junkyu yang berjongkok disebelah Jeongwoo.

Junkyu yang melihat kedatangan Haruto mendongak keatas padanya lalu berdiri, "Jangan ganggu dia. Pergilah." Ucap Haruto memperingati pada Junkyu. Pemuda manis itu melirik kearah Jeongwoo sekilas dan pergi duduk ditempatnya sambil sesekali melirik pada Haruto dan Jeongwoo.

Jeongwoo sendiri tidak berniat mengucapkan apapun setelah mendengar Haruto yang meminta Junkyu untuk tidak menganggunya. Ia lantas meletakkan kepalanya menyamping kearah jendela, mengabaikan apapun yang ingin ia abaikan.

Haruto duduk ditempatnya yang berada dibelakang Jeongwoo. Matanya tak lepas barang sedetik saja saat memperhatikan pemuda didepannya itu. Bahkan sampai istirahat tiba, Jeongwoo tidak mengatakan apapun dan terus diam sembari mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru.

"Jeongwoo-ya.." sang empu nama hanya melirik kearah Haruto tanpa berniat menjawabnya. "Ikut aku." Titahnya seraya beranjak dari tempatnya lalu berjalan keluar dari kelas. Jeongwoo-pun bangkit mengekori langkah Haruto tanpa mempedulikan Junkyu yang kini menatapnya dengan khawatir.

Keduanya kini berada diatap sekolah,  Haruto mengajak Jeongwoo kesini karena tempatnya sepi dan tenang. Mereka berdiri sejajar menghadap kearah lapangan sepak bola yang kini banyak siswa tengah bermain disana. Lama keduanya hanya saling diam sambil memperhatikan suasana sekitar.

SLOWMOTION | PARK JEONGWOO (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang