03

54 34 18
                                    

..

Bel pulang sekolah berbunyi, siswa siswi SMA Starmoon High School pun berhamburan keluar sekolah.

Kini beby sedang berdiri diluar gerbang menunggu Angkot yang lewat, tapi nihil sedari tadi tidak ada yang lewat satu pun.

"Ck! Angkot kemana sih, trus gue pulangnya gimana," ucap beby kesal sembari menendang-nendang bebatuan. Jean tidak bisa mengantarkan beby kerumahnya dikarenakan ada acara keluarganya. Jalan menuju rumah beby juga tidak searah dengannya.

Rata-rata punya temen udah sefrekuensi, cocok banget, udah klop pokoknyamah. Eh rumahnya jauh.

Tiba-tiba ada motor yang berhenti didepannya.
Lelaki itu pun membuka helm fullface-nya. Beby memicingkan matanya.

"Ngapain lo," ketus beby, ketika sudah tahu yang didepannya ini adalah Altar.

"Karena gue cowok baik dan tidak sombong juga mempunyai rasa empati yang tinggi, mendingan sekarang lo ikut gue," Ujar Altar.

"Ikut kemana? Mau culik gue lo ya hah!"

"Nganterin lo pulang, suudzon mulu lo,"

"Dih dianterin sama lo? Ogah banget," Ketus beby sangat kesal kepada pria satu ini karena satu hari tadi disekolah dia terus bertemu dengan Altar, dan setiap bertemu juga selalu bertengkar. Entah kenapa biasanya dia tidak pernah bertemu dengan Altar atau bahkan mengenalnya, tetapi kini? Dipertemukan. Mungkin takdir yang mengharuskan mereka bertemu.

"Udah baik-baik gini, tuh liat udah mau sore. Lo mau sampe malem disini berdiri? Dikira patung idup mampus lo,"

"Kok lo yang ngegas?" tanya beby.

"Gamau? Terserah sih," Altar memakai kembali helm fullface-nya dan menghidupkan motornya.

Beby yang melihat itu panik, bagaimana kalau dia disini sendirian sampai malam? Belum lagi ada orang yang jahat, terus nyulik, atau yang lebih parah dibunuh. Astagaa itu terlalu mengerikan.

"Eh gue ikut," cicitnya. Beby merutuki dirinya sendiri dia malah jadi gengsi sendiri.

"Yaudah naik," ucap Altar.

Beby pun dengan ogah-ogahan naik kemotor besar Altar yang tinggi itu. "Pegangan lo nanti jatoh, badan kecil gitu. Kena angin juga kehempas," Ujar Altar.

"Ini ideal bego!" ketusnya.

"Pegangan."

"Ga!"

Altar pun melajukan motornya dan dengan sengaja tiba-tiba menancap gas, membuat beby terkejut dan refleks memeluk tubuh Altar.

"Modus lo!" cetus beby lalu menggeplak helm Altar membuat sang empu meringis.

Altar dan beby sudah sampai didepan rumah beby. Tak lama kemudian Damar dan Alfira keluar untuk melihat siapa yang datang.

"Kamu sama siapaaa beby?" tanya alfira penasaran.

Altar pun melangkah mendekati Alfira dan Damar kemudian menyalami tangan mereka. "Saya Altar tante, om." ucapnya dengan senyum yang manis, mungkin siapa saja yang melihat akan langsung terpikat oleh pesona seorang Altar.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BebyAltarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang