Each time you love, love as deeply as if it were forever – only, nothing is eternal.
_Setelah mengeluarkan bukunya dari dalam tas,Rose menyempatkan untuk menatap 2 bangku pojok paling belakang yg tidak ada pemiliknya
Rose sangat kesal karena Hyunjin bersama ketiga sahabatnya itu hampir tidak pernah sama sekali mengikuti mata pelajaran.Para lelaki berandalan itu lebih senang menghabiskan waktunya di rooftop maupun di kantin daripada bertahan di kelas yg akan membuat kepalanya pusing.
Para guru juga sepertinya sudah jengah dan bosan menghadapi sifat premanisme Hyunjin,Chan,Lino,dan Han.
Tidak hanya kelakuan saja seperti preman pasar, penampilan mereka pun tidak layak di sebut sebagai seorang siswa sekolah.Jika seorang siswa umumnya menggunakan seragam yg rapi,
Maka tidak berlaku untuk Hyunjin dan ketiga temannya itu.
Baju seragam yg mereka kenakan tidak pernah di masukan ke dalam celana dan lagi dasi yg seharusnya tergantung di kerah baju malah di ikatkan ke kepala.
Benar benar lebih layak mendapat gelar gembel daripada seorang pelajar.Kalau saja orang tua Hyunjin tidak mempunyai pengaruh apapun di sekolah tersebut,sudah bisa kepala sekolah tersebut pastikan Hyunjin cs tidak akan pernah bisa menginjakkan kakinya di sekolah itu lagi dari 3 tahun silam.
"Lo lagi yg ngerjain pr Hyunjin?"
Tanya Lisa yg duduk di samping Rose,mata bobanya menatap buku yg baru saja gadis itu keluarkan dari dalam tas
Rose mengangguk sebagai jawaban "Ya siapa lagi Lis,dia mana mau ngerjain ginian"
"Iya deh paham yg bucin mah" Lisa terkekeh
Rose memutar bola matanya malas,padahal dia juga sama saja
"kayak kamu nggak! tuh buktinya tas chan aja kamu yg bawain"Lisa hanya nyengir kuda
"Namanya juga sayang Rose hehe""Niminyi jigi siying Ris hihi"
"Alay lo cabe Thailand"
Keduanya sontak menoleh dan mendongak untuk melihat si pemilik suara bariton.
Karna kesal,Lisa meraih pulpen milik Rose lalu melemparnya ke perut laki laki yg tengah berdiri seraya memasukan tanganya ke dalam saku celana itu
"Bacot lo jomblo""Mending jomblo daripada punya gandengan tapi gak bahagia,ya gak Rose?" Felix menaik turunkan alisnya sambil terkekeh bermaksud menggoda.Percayalah ada maksud tersembunyi di balik perkataannya.
Rose tentu saja paham kemana arah pembicaraan tersebut namun dia tidak berniat menanggapi ucapan sahabat kecilnya itu,Dia tau—dari awal memang Felix tidak setuju dirinya berpacaran dengan Hyunjin
Menurut nya berandalan sekolah itu membawa dampak tidak baik di kehidupannya.
Padahal Hyunjin tidak seburuk yg mereka kira."Kenapa Felix?kamu ada perlu?" Tanya Rose.
Felix tersenyum manis.
Tentu saja hanya untuk Rose tidak akan pernah untuk wanita lain.
Lisa hanya bergidik ngeri menatap laki laki itu."Nanti pulang sama gue ya?"
Belum sempat menjawab pertanyaan Felix, suara teriakan Nayla sukses membuat Rose dan yg lain menoleh ke arah pintu kelas.

KAMU SEDANG MEMBACA
GONE
Fiksi RemajaRose adalah milikku -Hyunjin Peringkat paling mengesankan 02-Crackship [25-Maret-2022] 01-HyunRose [25-Maret-2022] 02-Straypink [25-Maret-2022]