07

181 22 1
                                    

Brakk

Suara keras menggema keseluruh ruangan.
Hyunjin,pemuda itu menendang pintu kamarnya sendiri.
Melampiaskan segala rasa marah dan kecewanya pada Rose.

Dia masih tidak menyangka kenapa gadis itu tega menyakiti perasaannya seperti ini.
Bahkan gadis itu tega berselingkuh dengan sahabatnya kecilnya.

"Argghhhh..."

Hyunjin menjatuhkan seluruh benda yg ada di atas meja belajarnya dengan kedua tangannya.
Buku,laptop,dan semua yg ada di meja itu sekarang sudah hancur dan berserakan di lantai.

Bahkan bingkai fotonya bersama Rose kini sudah hancur tak berbentuk.
Foto saat mereka sedang menikmati liburan di luar negeri bersama.
Foto yang selama ini membuatnya semangat melakukan apapun.

"Lo kenapa tega sama gue Rose.."

Suaranya terdengar parau,dan wajahnya terlihat sangat kacau.
Dia memang tidak menangis,namun wajahnya benar-benar terlihat menyedihkan.

Hyunjin meraih foto yg bingkainya sudah hancur itu,namun jarinya malah terkena pecahan kaca cukup dalam.
Darahnya terus menerus keluar.
Bagi Hyunjin yg sudah biasa berkelahi,itu sama sekali tidak sakit.
Namun tetap saja,luka itu bisa infeksi jika tidak segera di obati.

"Hyunjin!!"

Itu adalah teriakan seorang gadis yg sedari tadi di tunggu kedatangannya.
Rose, perempuan itu akhirnya datang.
Tapi Hyunjin tidak ingin luluh terlebih dahulu.

Mata Rose membola dengan sempurna mengetahui tangan sang pacar terluka dan banyak mengeluarkan darah.
Hyunjin masih tak bergeming,dia masih menenggelamkan wajah pada satu tangan.
Dan tangan yg lain,dia biarkan di lantai dengan darah yg terus mengucur.

"Sayang,tangan kamu berdarah..."

Tangisan gadis itu semakin menjadi ketika mengetahui wajah seng kekasih sudah pucat.

Dengan tergesa-gesa,Rose mengambil kotak p3k di meja dekat ranjang.
Lalu,dia segera mengobati jari-jari sang kekasih yg terluka karna pecahan kaca.

Walaupun tangannya sempat di tepis namun setelah beberapa saat Hyunjin tidak menolak untuk di obati.

"Hyunjin,aku minta maaf.Gara-gara aku kamu jadi kayak gini"

Gadis itu dengan telaten membersihkan luka dan mengobatinya.

Tidak ada jawaban, Hyunjin masih memilih diam dan menenggelamkan wajahnya.

"Tapi sumpah demi apapun,aku engga pernah selingkuh dari kamu" Rose menjeda ucapannya beberapa saat,dadanya terasa begitu sesak.
Entah kenapa,airmatanya terus memaksa untuk keluar.

"Tadi,Felix juga baru dateng.Dia cuma ngasih paper bag yg isinya coklat.Itu hadiah dari mama dia buat aku Hyunjin"

Pemuda tampan itu dengar semua yg di ucapkan kekasihnya,namun dia masih enggan untuk berbicara.
Entah karna memang hatinya belum baik-baik saja atau memang dia yg masih ingin mendiamkan Rose.

"Sekarang kamu istirahat ya Hwang,sekali lagi maafin aku karna udah bikin kamu kaya gini"

Rose bangkit dari duduknya,dia memapah tubuh sang kekasih agar tidur di ranjang.
Rose tau jika sudah seperti ini, Hyunjin hanya butuh istirahat.
Setelah posisinya tidurnya sudah benar,Rose lantas menyentuh kening sang kekasih.
Dan benar saja,badan Hyunjin sangat panas.

Setelah itu.Rose bergegas ke dapur mengambil semangkuk air hangat untuk mengompres tubuh pemuda itu.

Hyunjin,Dia diam-diam menyunggingkan senyumnya.
Rose benar-benar tidak pernah berubah,hanya gadis itu yg selalu perduli dengan keadaannya.
Hatinya merasa lega karena tadi hanya sedikit kesalahpahaman.
Karna dia juga yakin jika Rose tidak akan pernah bermain-main di belakangnya.

Beberapa saat kemudian,pemuda berwajah tampan itu sudah tertidur pulas.
Suara dengkuran halus terdengar membuat Rose merasa lega.


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.










Melihat ke sekitar,Rose bergegas bangkit menuju tempat dimana semua benda kesayangan kekasihnya itu pecah dan berserakan di lantai.
Dia berniat membersihkan pecahan bingkai kaca agar tidak melukai tubuh sang kekasih lagi.

Matanya indahnya fokus pada satu benda yang sangat berharga di hidupnya.
Fotonya bersama Hyunjin.
Rose mengambil kertas itu di antara pecahan kaca namun tangan nya justru terluka.

"Ashhh...".

Darah segar kembali mengalir.
Rose sedikit meringis kesakitan karna luka di hatinya terasa sangat perih

"Sayang!.."

Suara panik Hyunjin terdengar membuat Rose menoleh ke belakang.
Pemuda itu bangkit dari ranjang lalu berlari ke arah sang kekasih.

Melihat jari wanita itu terluka,Hyunjin buru-buru memasukan jari Rose ke dalam mulutnya.
Tatapan mata mereka bertemu untuk beberapa saat.
Rose tersenyum tipis melihat sang kekasih terlihat menghawatirkan keadaannya.

Setelah selesai menempelkan plester di jari Rose,Hyunjin merengkuh tubuh yg lebih kecil darinya itu.
Pelukan yang sudah dia rindukan sejak tadi.
Dia benar-benar mencintai Rose.

"Sayang,aku minta maaf...."

Hyunjin menenggelamkan wajahnya di ceruk leher sang kekasih.
Tidak ada yg bisa Rose lakukan kecuali tersenyum.

"Aku minta maaf karna aku sudah salah faham"

Kini dua manusia yg saling mencintai itu memutuskan untuk memaafkan satu sama lain.






Jangan lupa komen ya,biar author makin semangat nulisnya.
Seeusoon...
💝

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 29, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang