Tampak 3 orang siswa yang sedang duduk berdiskusi diatas rooftop sekolahnya saat jam istirahat pertama. Terdapat tripod, kamera, lensa, laptop, dan lain sebagainya disana. Seperti perlengkapan untuk membuat Short Film atau MV.
"Nanti kalo ketinggian, direndahin aja. Tapi, kualitasnya ditinggiin ya" Ucap Alvin yang merupakan salah satu creator muda kebanggaan sekolahnya.
"Oke siap, Vin" Balas Felix seraya membenarkan arah Lensa kameranya.
"Tokoh ceweknya lu udah dapetin, Vin?" Tanya Jisung sambil mengotak-atik payung yang entah untuk apa.
Alvin selaku pemilik payung tersebut, langsung melirik tajam ke arah Jisung dan mengalihkan pertanyaan.
"Jangan lu otak-atik lagi tu payung gue! Entar penyok kek kemaren" Tegur Alvin.
"Eh, iya maap. Gabut gue" Balas Jisung yang segera memberikan payung milik teman seservernya itu.
"Ya kalo soal tokoh ceweknya..... lu bisa kan cariin?" Tanya Alvin.
"Loh? Kok malah gue?" Kejut Jisung dengan mengerutkan alisnya.
"Emang mau siapa lagi? Bapak lo?"
Jisung memondar-mandirkan bola matanya penanda dirinya sedang berpikir.
"Gimana? Lu bisa gak?" Tanya Alvin sekali lagi.
"G-gue bisa si kekny-"
"Nah, kalo gitu gue tunggu. Waktu kita masih panjang. Lu cari aja dulu sampe dapet. Gue permisi" Ucap Alvin yang kemudian berdiri untuk pergi keluar.
"Loh, loh? Vin? Mau kemana lu? Ninggalin ni ceritanya?" Tanya Felix menoleh ke belakang.
"Gue mau beliin kalian minum dulu. Haus toh?" Tanya nya.
Jisung dan Felix saling tersenyum satu sama lain. Mereka mengangguk bersama. Dan mempersilahkan Alvin membelikan mereka minum.
"Eugh! Giliran gue belanjain aja, happy lu pada. Pas disuru kerja begini doang? Heuh!" Geramnya.
"Yaaa.... kita kan bespren poreper. Hehe" Cengir Jisung.
Felix hanya terkekeh kecil sambil melanjutkan pekerjaannya.
"Heleh! Bespren ndasmu halu!" Kembali lanjut berjalan keluar.
"Susah emang punya temen banci. Tapi seru si" Gumam Jisung sambil menggelengkan kepalanya.
Sembari menunggu Alvin, di tengah-tengah waktu, Felix juga ingin keluar dari rooftop. Namun, tujuannya berbeda dengan Alvin.
"Han"
"Ya?"
"Lu bisa kan jagain semuanya sebentar?"
"Eh? Kok?"
"Bentar doang.... udah di ujung tombak ni mau keluar!" Seraya memegang erat perutnya.
"Hadeh. Iya iya. Sana cepetan lepasin!" Kesalnya karena ditinggal sendirian.
"Nah, gitu dong. Baru namanya Han Jisung yang gue kenal" Sambil menepuk dua kali bahy Jisung.