Part 2

5 2 0
                                    

Holla readers apa kabar?!
Sebelum baca boleh vote ga?
Typoo bertebaran!!

Selamat menikmati guyss!!

Setelah selesai makan kalian pun langsung masuk ke dalam kelas dan mengikuti pelajaran seperti biasa

"By.. Kamu inget kan?"
"Hmm iya aku inget kok," Bicara Mentari pada Lion yang mengingat kan untuk ke mall nanti sore

Setelah itu akhirnya bel pulang berbunyi 'Kring kring kring'
Mentari Sabrina dan Zeva pulang dengan jembutan masing masing tapi jembutan mentari belum juga datang hanya Lion yang menemani di area parkir

Mentari dan Lion menunggu jembutan yang di tunggu "Mana sih mobil nya?"

"Aku pulang dulu yah by soal nya masih ada urusan di rumah by , nanti ku jemput jam 03.00 ya by jangan lupa dandan yang cantik"

"Hmm udah mau pulang yah? Ga tungguin aku buat nunggu jemputan?" Lion hanya tersenyum lalu pergi sambil melambaikan tangan

Setelah Lion pergi Mentari sendiri menunggu jemputan di area parkiran. Genandra melihat Mentari dari kejauhan ia merasa kasihan pada Mentari karena jemputan yang ia tunggu belum juga datang

Hampir satu jam Mentari menunggu di panas nya terik matahari , Genandra yang melihat Mentari sejak tadi merasa iba dan Genandra memutuskan untuk memberikan Mentari tumpangan pada Mentari.

Genandra memakai helm nya dan memanaskan sepeda motor nya lalu menghampiri Mentari
"By mau ikut ga?"

Mentari yang tau itu suara siapa langsung memalingkan wajahnya "Ga mau!"

"Yakin ga mau nih? Nanti item lo?"

Mentari berpikir jika ia menunggu akan lama karena di hubungi pun tidak bisa , handphone Mentari mulai lowbat.  Tapi kalau terima tawaran Genandra pacarnya akan marah , ya sudah lah dari pada sendirian disini "Mana helm nya!"

"Ya sudah ga jadi percuma kalau bicara nya masih gitu!" Goda Genandra yang membuat Mentari kesal

Wah Mentari saat ini ingin memukulnya lagi menahan emosi demi cepat pulang dari sini , Ya sudah lah Mentari pun  berbicara sedikit lembut " Iya mana helm nya Genandra?" Dengan senyum yang harus diukir dengan paksa

"Nah gitu dong by," Ucap Genandra sambil tersenyum di balik helm nya

Sebelum melajukan sepeda motornya Genandra memberi saran agar berpegangan pada pundak nya supaya tidak jatuh dan juga itu kemauan hati Genandra hihi "Pegangan kenapa sih by? Dipundak aja loh biar ga jatuh astagaa!!" Mentari hanya diam.

Genandra melajukan kendaraannya dengan cepat di jalan yang membuat Mentari ketakutan di belakang. Mentari memukul punggung Genandra dengan keras agar mengurangi kecepatan kendaraan nya tetapi Genandra malah lebih
mempercepat laju kendaraan dengan respect mentari memeluk Genandra dengan sangat kuat sehingga Genandra tidak bisa bernafas

Genandra seperti nya kehabisan nafas ia memperlambat sepeda motor nya lalu pergi ke pinggir jalan untuk menenangkan Mentari , Sedangkan Mentari dibelakang terus memeluk erat Genandra "Ga mau di lepas? Nyaman banget deh kayak nya?" 

Mentari yang menyadari itu langsung melepaskan pelukannya "Ih Genandra ga lucu tau!!" Bentak mentari sambil memukul punggung Genandra "Iya iya by maaf,"

Kini Genandra tertawa lepas setelah mengingat yang membuat Mentari bertanya tanya "Kenapa tertawa?!!"

"Aku baru inget by padahal kan aku cuma suruh pegang pundak terus kenapa malah meluk? Ya gapapa sih kesempatan buat aku hihi!" Genandra tertawa lepas dipinggir jalan yang ramai

Tangan Mentari mengepal untuk menahan emosi seperti nya Mentari sudah tidak kuat lagi , Tiba tiba ia turun dan membuka helm lalu menghentikan taksi "Nih gw udah ga tahan sama lo lagi gw mau naik taksi aja!!"

Setelah mengembalikan helm Genandra Mentari langsung masuk ke taksi "Lah by? Genandra kecewa tapi juga senang "Ya sudah lah untung juga gw dipeluk," Ucap Genandra dengan hati yang berbunga bunga

[Jadi gini kalo sama yang lain Genandra manggil gw elu kalo sama Mentari manggil aku kamu huhu!!]

Mentari POV

Selama perjalanan pak supir taksi menahan tawa nya "Neng enggak baik bertengkar sama pacarnya apa lagi ditengah jalan atuh , Jangan kayak bapak nyeselnya di akhir setelah ditinggal istri neng , penyesalan cuma ada di akhir lo neng," Pak supir memberi penjelasan dengan panjang lebar

Seperti nya hati Mentari merasa iba dan juga kesal kepada pak supir karena Mentari bukan pacar Genandra ia hanya diam saja mendengar kan tidak ingin mengganggu pak supir untuk bercerita keluh kesah nya pada Mentari

Diperjalanan pak supir terus bercerita tentang kehidupan nya dulu bersama istrinya saat muda

Mentari hanya mendengar kan , sudah hampir 15 menit akhir nya sampai juga di depan rumah nya

Mentari memasuki rumah nya ia menjelajahi seluruh ruangan untuk mencari ibunya tapi nihil tidak ada sama sekali ia pergi ke dapur untuk menanyakan pada bibi  "Bi?  Dimana buna?"

"Hmmm nyonya lagi ada dirumah sakit non,"

"Hah? Bunaa sakit?"
"Bukan non tuan yang sakit,"

Mentari yang terkejut ayah nya ada di rumah sakit ia langsung berangkat menuju rumah sakit

Hampir lebih dari 10 menit Mentari menuju ke rumah sakit dengan menggunakan taksi dan akhirnya sampai jugaa

Mentari langsung masuk kerumahnya sakit ia langsung menuju meja resepsionis untuk menanyakan nomer kamar yang di gunakan ayah nya dan tentu saja kamar VVIP dilantai paling atas lantai 15 

Mentari langsung menaiki lift menuju lantai 15 ia tergesa gesa dan akhirnya sampai di depan pintu kamar tersebut


Maaf kan author yah cerita nya cuma sedikit author lagi banyak kerjaan dan tugas

Author akan lebih semangat lagi kedepannya buat cerita dan pastinya lebih panjang

See you next time guyss

Mentari pagiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang