Part 7

2.2K 281 25
                                    

Haruto berjalan gontai masuk kedalam rumah besarnya itu dan duduk diatas sofa seraya memejamkan mata. Lisa- mama Haruto mendengar suara mobil anaknya datangpun menghampiri Haruto yang sedang dalam mood yang sedikit buruk.

"Loh anak mama udah pulang! Gimana jalan jalannya tadi?? Mantu mama senengkan?" Haruto kembali membuka matanya dan menatap mamanya yang antusias sekali ingin mendengar cerita kencannya.

"Seneng kok"

"Tapi kok muka kamu kayak orang abis kecopetan gini? Kusut banget dah"

"Ya gebetan haru emang seneng tapi harunya jadi dicuekin karena tadi dia ketemu temennya waktu lagi jalan jalan sama haru" rengek Haruto mengadu pada mamanya dengan dramatis, Lisa memeluk Haruto dengan ikut pura pura menangis agar lebih mendalami peran.

"Kok bisa sih nak? Pasti temennya lebih ganteng dari kamu ya?" Haruto mendongak menatap mamanya datar tapi tak selang beberapa detik kembali pura pura menangis lagi.

"Mana ada orang yang lebih ganteng dari haru mama jangan ngaco huhuhu"

"Kalo kamu manusia paling ganteng kenapa sampe sekarang masih jomblo nak" ucap Lisa enteng sambil menangis dramatis mengelus elus rambut anaknya.

"Ah males ah mama bawa bawa status kejombloan haru mulu" kesal Haruto.

"Yamaap sih ru" Lisa cuma nyengir, Haruto mendengus kesal.

"Auah haru mau tidur aja kesal sama mama huh" Haruto berjalan keatas menuju kamarnya dengan menghentak hentakkan kakinya sengaja ingin menunjukkan jika ia memang sedang kesal dengan mamanya, Lisa menggeleng gelengkan kepalanya.

"Gemes banget deh jadi ragu mama kamu pihak atas atau bukan"

"Lah Haru mana ma? Tadi kayaknya dah pulang" tanya Hanbin dari arah dapur dengan secangkir kopi ditangan nya.

"Eh papa kok ga bilang mau dibikinin kopi kan mama bisa bikinin" ucap Lisa cemberut. Hanbin terkekeh tangannya menarik gemas pipi sang istri.

"Cuma kopi doang aku bisa bikin sendiri kali yang"

"Ya tapikan aku istri kamu:("

"Ya emang kalo ga bikinin aku kopi kamu bukan istri aku?"

"Ya ga gitu konsepnya hanbin" Lisa mengkesal.

"Kamu bikin kopi malem malem mau begadang?"

"Iya yang, kerjaan lagi numpuk soalnya"

"Yaudah aku tinggal ke kamar dulu gapapakan?" Hanbin tersenyum lalu mengangguk.

"Gapapa sayang sana cepetan bobo udah malem ini"

Lisa berjalan kearah kamarnya tapi suara Hanbin kembali menghentikan langkahnya.

"Kenapa lagi?"

"Cium pipinya mana? Biar semangat nih ngerjainnya" ucap Hanbin nyengir, Lisa menggeleng gelengkan kepalanya berjalan mendekati Hanbin.

Cup.

"Semangat sayang" Lisa mengusak rambut suaminya itu membuat Hanbin tak bisa menahan senyumannya.

🦙🐨🦙🐨

Haruto bangun terlambat hari ini karena entah kenapa alarmnya tidak berbunyi tadi pagi, mungkin karena dia lupa menghidupkannya semalam. Saat dijalan dia melihat pemuda manis sedang berdiri dengan wajah panik di halte bus. Seperti mengenalnya Haruto datang menghampiri pemuda itu.

"Loh ajun? Kenapa masih disini?" Junkyu menoleh kearah mobil yang berhenti dihadapannya.

"Lagi nungguin Bus om papa tadi ninggalin ajun" adu Junkyu sambil mengerucutkan bibirnya kesal.

"Yaudah ayo masuk om anter ke sekolah" Junkyu yang mendengar itu menjadi berbinar tanpa menjawab dia sudah berlari membuka pintu mobil depan dan duduk disamping Haruto dengan senyum lebar khasnya.

"AYO BERANGKAT" ucap Junkyu semangat, sangat menggemaskan. Haruto mengacak rambut Junkyu sebenarnya dia ingin menculik Junkyu saja sekarang tapi sayangnya dia ingat ayahnya sangat seram seperti setan.

"AYOOO" balas Haruto balik antusias. Haruto melajukan mobilnya menuju sekolah Junkyu.

"Makasih banyak ya om udah anter Junkyu"

"Iya sama sama, sana masuk udah ampir jam 7 nih"

"Yaudah kalo gitu ajun sekolah dulu ya om, om jangan males males kerjanya biar bisa cepet nikahin ajun" ucap Junkyu dengan nada yang terdengar begitu menggemaskan ditelinga Haruto, entah segala hal tentang Junkyu semuanya menggemaskan menurut Haruto. Haruto mengusak rambut Junkyu lagi lalu mengangguk angguk membuat Junkyu melebarkan senyumannya.

"Dadah om" sebelum membuka pintu mobil Junkyu menyempatkan untuk mencuri kecupan di pipi Haruto, membuat Haruto terkejut lalu ikut tersenyum, tolong ingatkan Haruto bahwa Junkyu masih anak sma yang lugu. Setelah diam beberapa menit memikirkan Junkyu dia teringat bahwa dia telah terlambat masuk kerja.

"ANJIR LUPA GUE DAH TELAT" Haruto segera melajukan mobilnya menuju kantornya dengan kecepatan tinggi karena walaupun itu perusahaan miliknya dia harus memberikan contoh yang baik untuk para karyawannya dengan berangkat kerja tepat waktu.

Tbc...

🦙🐨🦙🐨

Om Haru [Harukyu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang