***[Name], gadis yang baru saja lulus SMP itu terlihat berdiri memandang ke arah bangunan tua dengan papan nama bertuliskan, Hallim Gym.
Ia menatapnya lamat. Walau terbilang tua, bangunan tersebut pernah menjadi rumah kedua bagi gadis itu. Bagaimana tidak, sebagian waktunya ia habiskan disana. Entah datang hanya untuk belajar bela diri atau sekedar datang hanya untuk bermain-main saja.
Hanya di tempat itu, keberadaan [Name] di anggap, "Haa~ tempat yang penuh dengan kenangan." monolognya, masih tak melepaskan pandangannya dari bangunan tua itu.
Omong-omong, gadis itu sudah jarang sekali berkunjung ke gym semenjak Hanlim— guru [Name] yang bersedia mengajarinya bela diri, masuk kedunia militer.
Drt
Drt
Drt
Ponselnya yang berdering membuat [Name] segera merogoh sakunya. 1 panggilan masuk dari Lee Hankyung, wanita muda yang merupakan kakak sepupu dari pihak ayahnya.
"Iya, kak. Aku segera pulang." jawabnya.
[Name] kembali menatap bangunan Gym Hallim sembari menghela napasnya. Ia datang kesana untuk terakhir kalinya sebelum ia kembali pindah ke Incheon, kota kelahiran orang tuanya.
•••
"Hati-hati ya, kak."
Pesannya pada Hankyung yang baru saja masuk ke dalam taksi yang akan membawanya kembali ke Seoul. Wanita itu hanya datang ke Incheon untuk mengantar [Name] saja yang akan melanjutkan SMA nya disana dan akan kembali lagi setelah urusannya selesai.
Setelah memastikan taksi yang ditumpangi sepupunya itu menghilang dari balik pandangannya. [Name] pun kembali berjalan untuk pulang ke apartemennya.
Ditengah perjalanan, ia samar-samar mendengar seseorang tengah berhitung dengan napas yang terengah-engah.
"....12."
"13."
"14."
Langkah nya pun membawa gadis itu mendekat ke arah taman dan mendapati seorang pemuda yang terlihat melakukan Pull-up.
"Wow." gumamnya tercengang sembari berdiri bersedekap dada, masih memperhatikan sang pemuda berambut hitam lurus itu.
[Name] yang terkesima tanpa sadar bertepuk tangan. Dan hal tersebut membuat sang pemuda yang masih bergelantungan pada permainan besi panjat tiba-tiba jatuh karna kehilangan kekuatan pada genggamannya.
Bruk
"Oh, shit!"
[Name] mengumpat sesaat bokong pemuda itu lebih dulu menyentuh tanah. Ia pun segera menghampirinya, "Maafkan aku, kau pasti terkejut." ucap sang gadis merasa bersalah, kemudian mengulurkan tangannya untuk membantu sang pemuda bangun.
"T-tidak apa-apa." ucapnya sedikit gugup tak lupa menyambut uluran tangan gadis itu.
[Name] hanya mengangguk, kemudian menatap lamat pemuda yang semakin gugup karna merasa di perhatikan oleh seorang gadis yang baru saja ditemuinya itu.
"Kau pasti sudah lama ya menekuninya?" tanyanya di angguki pemuda itu, "Ohiya! Ini untukmu!" seru [Name] dengan tangan yang memegang satu kotak strawberry milk, bermaksud untuk memberi pemuda itu sebagai permintaan maaf.
[Name] tersenyum saat sekotak susu itu berpindah tangan, "Hm~ kalau begitu aku duluan, ya. Semangattt!" ucap [Name] pada akhirnya.
Tak lupa sang gadis yang penuh dengan semangat itu mengangkat tangannya yang terkepal ke udara, menyemangati lawan bicara yang baru saja bertemu dengannya.
***
Wednesday, 24-04-2024
————
Semoga kalian suka dengan cerita Study Group ft. Reader ini ya ^^
Tolong selalu support aku hehe..
Terimakasih banyak ♡'・ᴗ・'♡
————

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒𝐭𝐮𝐝𝐲 𝐆𝐫𝐨𝐮𝐩 ft. 𝐹𝑒𝑚𝑅𝑒𝑎𝑑𝑒𝑟
Fanfic𖡼𖤣𖥧𖡼𓋼𖤣𖥧𓋼𓍊 𝐏𝐞𝐫𝐡𝐚𝐭𝐢𝐚𝐧 : - 𝐊𝐚𝐝𝐚𝐧𝐠 𝐨𝐨𝐜, - 𝐑𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐢𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐭𝐚 𝐲𝐚𝐧𝐠 𝐛𝐞𝐥𝐢𝐛𝐞𝐭, - 𝐒𝐥𝐨𝐰 𝐮𝐩. Jika suka cerita ini, Tolong jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote dan komen. THXᯓᡣ𐭩 =========================...