𝐁𝐚𝐠𝐢𝐚𝐧 𝟏

407 80 2
                                    


***

Di pagi hari yang cerah, [Name] terlihat sibuk mengemasi buku-buku nya ke dalam tas. Gadis itu berulang kali mengecek barang-barangnya.

"Sudah semua." ucap gadis cantik berambut panjang itu.

Krieet

Pintu kamar nya terbuka menampilkan sosok wanita muda dengan rambut panjang bergelombang berwarna coklat, sebut saja Hankyung.

"Sudah selesai, [Name]?"

[Name] menoleh kemudian tersenyum mengangguki pertanyaan sang kakak, "bagaimana denganmu, kak? Kau terlihat sangat bahagia." gadis itu berucap.

"Sudah semua nya." ucap Hankyung tersenyum sembari menyodorkan bekal untuk adiknya, "Aku tidak sabar untuk mengajar." lanjutnya dengan mata berbinar bahagia.

"Aku senang mendengarnya, kak. Kuharap hari pertama mu mengajar berjalan dengan lancar." ucap [Name] tersenyum senang, tak lupa mengambil alih bekalnya dari tangan saudarinya itu, "Kalau begitu aku berangkat duluan." pamitnya.

"Oh iya, satu lagi kak." ucap [Name] menghentikan langkahnya kemudian menoleh, "Bilang padaku jika salah satu murid mu ada yang mengganggu. Aku akan membuat wajahnya babak belur." lanjutnya tak lupa mengangkat kepalan tangannya.

"Tenang saja, [Name]. Aku akan mengubah sekolah itu menjadi lebih baik." ucap Hankyung tersenyum.

•••

Jam sudah menunjukkan waktu istirahat. [Name] yang baru saja keluar dari kelasnya berjalan menuju taman untuk menikmati bekal yang dibuat saudarinya.

Sebenarnya [Name] sedari tadi memikirkan sang kakak yang lebih memilih untuk mengajar di sekolah yang terbilang memiliki reputasi yang buruk.

Padahal Hankyung bisa saja mengajar di sekolah negeri yang lebih baik tapi wanita itu malah mengundurkan diri dari sertifikasi guru.

"Dia bakalan baik-baik saja, kan?" khawatirnya mengingat Hankyung merupakan seseorang yang naif.

"Kak Hankyung sebenarnya pintar atau bodoh, sih? Serius deh, aku terkadang bingung melihat cara berpikirnya." ucap nya lagi menggeleng-gelengkan kepala nya tak habis pikir.

Sebagai informasi, Hankyung dan [Name] merupakan saudara sepupu dari pihak sang ayah. Meskipun begitu ia sangat menyayangi wanita muda yang usia nya terpaut 8 tahun darinya.

Maka dari itu, [Name] sangat khawatir saat mendengar Hankyung memilih sekolah dengan reputasi buruk sebagai guru pengganti.

︶꒦꒷♡꒷꒦︶

Tidak seperti biasanya, sekarang [Name] sepulang sekolah langsung kembali kerumahnya. Semenjak gadis itu mempersiapkan ujian kelulusan nya saat SMP ia pun menjadi jarang mengunjungi Hallim gym, bahkan sekarang pun ia sudah tidak lagi pergi mengunjunginya.

"Aku pulang." ucap gadis itu membuka pintu rumahnya yang ditinggali nya bersama Hankyung.

Terlihat sangat gelap mengingat [Name] pulang sekolah saat langit sudah berubah menjadi gelap. Gadis itu merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya dan menyalakan flash benda pipih itu untuk mencari tombol saklar.

Tak berselang lama setelah [Name] menyala kan lampu, Hankyung juga tiba dan berdiri di ambang pintu dengan satu tangan yang menutupi sebelah pipinya.

Tanpa mengucapkan sepatah kata, Hankyung berjalan melewati [Name] yang menatapnya bingung.

Setelah membersihkan badannya. [Name] berjalan ke dapur dan mendapati Hankyung yang sudah selesai dengan masakannya.

"Oh, [Name]. Ayo makan." ajak nya kemudian duduk setelah menata masakannya di atas meja.

𝐒𝐭𝐮𝐝𝐲 𝐆𝐫𝐨𝐮𝐩 ft. 𝐹𝑒𝑚𝑅𝑒𝑎𝑑𝑒𝑟Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang