Part 02.

6 4 0
                                    

Eyyo balik lagi dengan cerita fight or give up. Ada yang nunggu ceritanya ga sih?

Tidak usah bertele-tele ya, langsung saja kalian baca ceritanya.

Jangan lupa vomennya, pren.

Happy reading

.

.

Sorry for typo

.

.


Di depan ruangan bertuliskan UGD itu terdapat 3 remaja yang sedang menatap ruangan itu dengan tatapan cemas.

Bagaimana tidak cemas jika salah satu sahabat mereka berada di dalam. Tadi, ketika mereka sedang melontarkan candaan tiba-tiba salah satu dari mereka mengeluarkan darah dari hidungnya, ia juga mengeluh sakit di kepalanya. Dan tak lama kemudian tiba-tiba dia jatuh pingsan.

Lalu 3 remaja itu segera membawanya ke rumah sakit. Dan di sinilah mereka, sedang menunggu dokter yang sedari tadi tak kunjung keluar, entah apa yang dokter lakukan di dalam sana sampai lama sekali.

Rendi, remaja kelahiran bogor itu sedang mondar-mandir di depan ruangan itu sesekali ia berhenti di depan pintu itu. Sedangkan Juan, anak kelahiran bekasi itu sedang menahan tangisnya melihat sang sahabat tadi yang tiba-tiba mengeluarkan darah dari hidungnya.

Sedangkan Jenan sendiri hanya berdiam sambil menundukkan kepalanya dan memejamkan matanya di kursi yang ia duduki.

"Na, kau harus bisa sembuh pokoknya!" Batin Rendi sambil menatap pintu putih itu dengan tatapan kosong.

"Loh kalian . . . " Disaat mereka sedang di dunia mereka masing-masing tiba-tiba terdengar suara yang menyapa indra telinga mereka.

Rendi dan Juan langsung menoleh ke sumber suara, sedangkan Jenan sendiri masih tetap pada posisinya.

"Bang, Nich." Kata Rendi dan Juan bersamaan.

Nichole, remaja yang tak lain abangnya Nana menatap mereka bingung. "Kalian . . . ngapain disini? Terus Nana mana?" Tanyanya karena ia tak melihat atensi sang adik.

Rendi dan juga Juan bingung menjelaskan apa yang terjadi pada Nana. Mereka berdua saling melirik seakan-akan mengatakan bagaimana ini.

"Emm . . . Nana . . . " Tiba-tiba ucapan Juan dipotong oleh mamanya Nana yang memang sedari tadi berada di samping Nichole.

"Ouh jadi anak ga tau diri itu sedang kelayapan ya. Abangnya, sedang sakit dia seenaknya aja main sama temennya." Ucap mamanya Nana─ Zeyna.

"Ma!" Tegur Nichole.

Ketiga sahabatnya Nana mengepalkan tangan mereka masing-masing mendengar ucapan dari mamanya sahabat mereka.

"Sekarang kemana anak ga tau diri itu ha?!" Dengan kesal Zeyna bertanya.

"Tante kalau ga tau sesuatu mending diam!" Tiba-tiba Jenan membuka suara. Terdengar dari suara Jenan bahwa ia sedang menahan amarahnya.

Zeyna memandang Jenan kesal. "Berani kamu nyuruh saya diam?! Saya tanya di mana anak ga tau diri itu?!" Bentak mamanya Nana.

FIGHT OR GIVE UPTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang