日
曜
日
Pria itu tinggi dan tegap, wajahnya tampan dan rupawan seperti tidak nyata. Mengenakan celana jeans abu-abu dan kaus hitam lengan pendek yang dilapisi oleh mantel cokelat tua, namun semuanya sangat lusuh dengan darah kering yang menghiasi setiap jengkal kainnya. Rambut hitamnya sedikit panjang dan diikat dengan karet gelang, sisi wajah bagian kanannya memiliki luka memanjang dan luka-luka kecil di hidung dan dahinya. Penampilannya sedikit menyeramkan dengan luka-luka yang ada, tetapi itu justru menonjolkan maskulinitas dalam sosoknya.
Matanya yang kecokelatan menggelap ketika melihat pesan yang mengisi layar ponselnya, seolah baru saja disadarkan, pria itu linglung sejenak. Tangannya yang kuat memegang ponsel dengan erat dan punggungnya bersandar pada dinding gedung, sebelum ia bisa membuka kunci ponselnya, seseorang memanggil namanya.
"Taehyung!"
Dua orang pemuda yang sama lusuhnya itu melambaikan tangan. Mereka bertiga telah bersama-sama keluar menghadapi krisis yang mengguncang dunia, bahkan mungkin mereka adalah bagian dari orang pertama yang menyadari seluruh dunia sedang menghadapi kehancuran yang serius. Taehyung telah melihat sendiri orang-orang yang terkena penyakit aneh menjadi gila, mati secara mendadak, kemudian bangkit kembali seperti hantu gentayangan. Sangat mengerikan!
Orang-orang itu bermata putih, berjalan seperti orang mabuk, menggaruk atau menggigit makhluk hidup lainnya. Taehyung dan kedua temannya telah melihat secara langsung bagaimana orang yang dilukai oleh penderita itu juga menjadi gila. Tidak! Bukan hanya gila, tetapi juga bergegas menggigit siapa pun yang berada di dekatnya. Diam-diam benak semua orang menyebutnya sebagai zombi, yang hanya ada di dalam cerita atau film. Terlepas apakah mereka monster atau zombi, semua orang harus waspada kepada siapa saja yang mereka temui.
Bibir tebal menarik sedikit senyum, merasakan keakraban yang dalam dengan dua orang ini. Pemuda yang penuh vitalitas bernama Jung Hoseok, tubuhnya tinggi dan sedikit kurus, sementara di sebelahnya adalah Kim Namjoon. Namjoon seusia dengan Hoseok, tetapi pembawaannya sangat dewasa dan serius, hampir setiap waktu pria itu mengenakan kacamata berbingkai hitam. Ketika keduanya mendekat, Hoseok segera merangkul bahu Taehyung, "Simpan baterai ponselmu, kita tidak tahu apakah nantinya akan ada pemadaman listrik." Suaranya dipenuhi dengan semangat orang-orang muda, itu terdengar menyenangkan dan membangkitkan semangat orang lain.
"Ini..." Taehyung berhenti berbicara, tanpa sadar dahinya mengerut.
Namjoon bertukar tatapan dengan Hoseok, akhirnya Namjoon bertanya, "Siapa itu? Apakah keluargamu?" Ketiganya terjebak oleh badai ketika sedang bekerja, hingga berminggu-minggu lamanya. Mereka semua tahu kemungkinan untuk bertemu dengan keluarga mereka tidak akan begitu mudah, terlebih negara sedang memberlakukan darurat militer. Di jalan-jalan besar, ada kendaraan lapis baja dan kendaraan militer lainnya. Semua personel militer turun ke jalan, mengeruk salju, mengirim bantuan makanan dan memberikan informasi agar tidak ada yang keluar dari rumah.
Raut wajah tampan itu berubah serius, kemudian berkata, "Ini kekasihku, Jeon... Jeon Jungkook." Taehyung mengerutkan alisnya dengan bingung, lalu kembali seperti biasa.
Hanya Namjoon dan Hoseok yang heran, jika kekasih, kenapa Taehyung terdengar tidak yakin? Hoseok menepuk bahu Taehyung, "Apa kau punya fotonya? Boleh kami lihat?" tanyanya santai, tidak memaksa atau terlalu terbuka. Taehyung memandangi ponselnya, kemudian mengangguk. Di layar ponsel itu ada dua sosok yang duduk berdampingan, salah satunya seorang pemuda yang terlihat penuh sukacita dan keceriaan. Senyumnya lebar, matanya cerah dan kulitnya putih cemerlang. Dalam sekali pandangan, orang bisa tahu anak itu sangat menyukai Taehyung. Anehnya, Hoseok dan Namjoon merasa akrab dengan sosok itu. Entah mengapa, ada jurang ketidaksukaan yang dalam di hati mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Project: REIN
Ação[PENGERJAAN DIHENTIKAN] Jeon Jungkook merasa aneh dengan dirinya, terutama dunianya. Mengapa ia begitu pemarah? Mengapa semua begitu aneh baginya? "Yume, saat aku tertidur, aku bermimpi. Sebuah mimpi yang mengerikan." "Itu hanya bunga tidur." Jungko...