1

4 2 0
                                    

"Hanaaaaaa, dasi gue mana kok ga ada!! Hanaaaaa"

Suara bariton itu menggelegar yang membuat hana terlonjak kaget, hana cepat cepat berlari menghampiri suami nya itu.

"Iya mas kenapa?"

"Dipanggil panggil kok ga nyaut lo budek atau gimana?"

"Iya mas maaf tadi aku lg masak buat sarapan mas"

"Gausah gue makan dikantor aja, lo makan aja sendiri, cepet mana dasi nya!!"

Hana yang berada di pintu melangkah dengan cepat jari jemari yang lihai itu membuka laci lemari dan yah dasi nya ada dstu, saat hana hendak memakai kan nya jeno langsung menarik dasi itu dengan kasar.  "Gausa gue bisa pake sndri" sambil pergi meninggalkan hana.

Hana hanya bisa menghela nafas dan menahan tangis nya jika ia menangis jeno pasti akan memarahinya, seperti anak kecil katanya. Bagaimana bisa orang tuanya menjodohkan hana dengan laki-laki yang tidak menghargai nya. Di tahun ini Tuhan begitu sayang dengan hana dia kehilangan kedua orang tuanya setelah dua hari pernikahan nya dengan jeno, hana anak tunggal tidak punya tempat untuk berteduh, saudaranya jauh dqn semua teman teman nya hana sudah berkeluarga. Mereka bahagia tapi hana tidak. Seperti ditusuk oleh berjuta juta duri sakit sekali rasanya. Hanya jeno satu satunya orng yang hana punya, tapi lihat bahkan jeno saya tidak perduli dengan hana.

Hana turun ke bawah untuk menyiapkan makanan. Masak sndri makan pun sendiri, sambil melahap makanan itu hana menangis sejadi jadinya membuat bahu nya bergetar. Hana berpikir apakah Tuhan sedang mempersiapkan kebahagiaan hana di hari esok, di uji dengan rasa sakit yang bertubi tubi. Hana tau Tuhan maha penyayang sekalipun hambanya tidak patuh kepadanya.

Dikantor

"Pagi sayang" sebuah sambutan sekertaris jeno sekaligus pacar jeno yang bernama kirana.

"Pagi"

"Muka kamu kecut banget ada apa hmm? Sini cerita sama aku"

"Biasa si hana masih pagi udh bikin gondok aja, simpen dasi aku asal asalan."

Padahal hana nyimpen nya rapih😡

"Lagian kamu kapan sih mau ceraikan dia kata kamu sebulan pernikahan mau ceraikan dia tp ini udh lewat dr sebulan, katanya mau nikahin aku" sambil duduk dipangguan nya jeno.

Bajigur kamu jeno istri kamu aja ga pernah dipangku pangku gtu hah . . 😡

Entah kenapa ketika jeno ingin menceraikan hana, dia selalu ragu ada saja hal yang membuat jeno enggan untuk menceraikan hana

"Iya nnti dlu, kamu tenang aja nanti aku akan menceraikan nya"


Sekarang pukul jam 12 siang setelah pekerjaan rumah sudah selesai hana membuat makan siang untuk suami nya. Hana sangat bersemangat pasti suaminya itu suka dengan hidangan hana yang sedikit dibuat cantik.
Sesampai dikantor hana di sambut oleh receptionist dan pegawai lain nya. Ya mereka sudah tahu bahwa hana adalah istri direktur di perusahaan NEO CITY. Menaiki lift hana menekan angka 20 pintu lift pun terbuka, baru saja hana membuka pintu betapa terkejut nya hana saat suami nya sedang bercumbu dengan wanita lain, makanan yang dibawa nya hana berserakan dan membuat dua insan itu terlonjak kaget.

"HANA" dengan nada yang bertekan sekaligus kaget

Hana langsung berlari sekencang mungkin sambil menahan air matanya. Sakit sakit sekali bagaimana bisa jeno main di belakang hana dengan wanita yang tidak lain sekertarisnya itu. Iya betul hana dr awal tidak tahu bahwa sekertarisnya itu adalah pacar nya jeno.

"Kirana lepasin dlu, aku mau kejar hana"

"Jeno ngapain sih ngejar dia, kamu kan ga cinta sama dia"

"LEPASIN KIRANA" sambil beteriak

Jeno hendak mengejar kirana namun naas kirana sudah pergi dengan mobil CRV putih yang di kendarainya.

"Jeno salah aku apa? Kalau kamu emng ga cinta kenapa dr awal kamu terima perjodohan ini? Sakit no sakit. Argggghhhhhhhh!!!" sambil berteriak dan menangis.

Entah kemana perginya hana dia mengendarai mobil tak tentu arah mengikuti arus jalan raya yang tidak begitu ramai, sampai akhirnya hana tau kemana ia harus pergi.

Rumah terakhir kedua orang tuanya yah hana pergi kesana, hanya untuk berkeluh kesah kepada gundukan tanah tak lupa juga hana memberikan bunga tulip kesukaan bunda nya itu. Jika di pikir pikir hana seperti tidak waras berbicara kepada gundukan tanah dengan batu nisan yang bertuliskan nama nan indah ibu dan ayah nya.

"Hai ayah bunda, hana disini kalian baik baik aja kan di atas hana. Bunda hana belum banyak belajar tentang kehidupan yang pahit ini, ayah, hana juga belum belajar arti tanggung jawab yang begitu besar ini. Hana tidak menyalahkan siapa-siapa hana yakin Tuhan mempersiapkan kebahagiaan tidak sekarang tapi nanti. Bunda, hana ga akan nyerah hana yakin mas jeno bakalan mencintai hana lebih dari dirinya sendiri hana hanya perlu bersabar kan . . . " Hana terus bercerita sampai tidak terasa langit sudah menjadi gelap dan hana perpamitan kepada ayah dan bundanya. Hana wanita yang kuat selalu yakin bahwa esok akan bahagia. Hana si penyabar. Hana cantik. Hana baik. Hana lebih dari kata indah.





















Huaaaa peluk hana . . . .








Aku mau bikin cerita ini part nya sedikit aja gatau sampi part berapa pokoknya sedikit hehe
Happy reading!!!

I'M YOURS [LEE JENO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang