"Nami Oyamura, selamat ulang tahun!"
"Wah sudah 18 tahun saja, selamat ulang tahun Nami!"Aku bingung, ini mirip dengan acara ulang tahun ku tadi sore. Namun semua terasa samar, seperti aku tidak melihat semua wujud dan mendengar suara mereka yang mengucapkan selamat ulang tahun kepada ku. Tetapi aku tahu apa yang terjadi disini. Aku berdiri dengan linglung di tengah keramaian yang samar ini. Menunggu sesuatu kejadian lainnya muncul.
"Ayolah cepat katakan padaku, sekarang aku berada dimana?" Ucapku.
"Nami apa kau lupa hari ini hari ulang tahun mu yang ke 18? Kita semua sedang merayakannya!"
"Kalian semua siapa? Aku tidak bisa melihat kalian. Sebenarnya ada apa?" Tanya ku kembali.
"Nami, kamu akan kembali bertemu dengan teman baik mu. Bergembira lah!"
"Siapa? Kenapa aku bisa bermimpi seperti ini?"
"Lakukan saja Nami, hari ini lah waktunya untuk penitisan ingatanmu"
"Hah? Kenapa aku harus melakukan itu? Aku tidak mau berhubungan dengan hal hal seperti ini. Tolong buat aku terbangun lagi, aku benar benar bingung"
"Ayolah Nami, di kehidupan sebelumnya kau sudah berjanji akan menyelamatkannya kan? Tentu saja kau lupa, maka sekarang kau harus mewarisi ingatanmu di kehidupan sebelumnya"
"Hah, memangnya apa yang aku lakukan di kehidupan sebelumnya? Aku tidak percaya akan melakukan hal se aneh ini" gumamku.
Tiba tiba sebuah kalung tanpa liontin melayang bersamaan dengan cahaya putih yang menyilaukan menghampiri ku.
"Peganglah kalung itu Nami, kalung itu yang akan menuntunmu untuk menuntaskan hal yang belum dituntaskan di kehidupan mu sebelumnya"
Aku mulai menggapai kalung itu, kalung yang sangat dingin dengan cahaya yang hangat. Entah kenapa aku enggan menjauhkan tanganku dari lingkaran cahaya ini. Sangat nyaman.
Setelah menggenggam kalung itu, tubuhku mulai bercahaya dan perlahan transparan.
"Wah akhirnya hari yang ditunggu telah tiba!"
"Selamat menuntaskan perjanjianmu Nami, Kita semua akan selalu menuntunmu!""Apa apaan ini? Aku berubah menjadi hantu? Oh tuhan aku baru saja menginjak usia 18 tahun. Tolong jangan membuatku meninggalkan dunia ini sekarang" gumamku.
Semua gelap, kosong, sepi, dan hampa. Perlahan aku membuka mataku. Benar, aku tidak meninggalkan dunia ini. Itu hanyalah mimpi yang sangat aneh. Hal seperti itu tidak mungkin terjadi kan? Apa apaan dengan penitisan ingatan, memangnya yang seperti itu benar adanya? Sungguh mimpi yang melelahkan.
Aku mulai beranjak duduk dari tempat tidur, berusaha mengumpulkan nyawa dan mencerna hal hal yang terjadi. Tanpa aku sadari, ada sebuah kalung berada di samping bantalku.
"Ehh apa apaan ini, ini kan kalung yang kemarin di mimpi!? Jadi ini beneran?" Ucapku.
Aku meraba raba kalung itu, rasanya sama. Dingin.
"Coba dipakai saja kali ya"
Aku mulai mengalungkan kalung tanpa liontin itu ke leherku. Seperti ada sesuatu yang meriset ulang otakku. Kepalaku terasa sangat pusing dengan penambahan ingatan di otakku. Setelah pusing mereda, aku mulai mengingat semuanya.
"Ohh, jadi sudah dimulai ya" Gumamku tersenyum.
Setelah memakai kalung itu aku mengingat semua nya. Tentang bagaimana aku membawa kalung ini ke sebuah kuil di tengah hutan. Bagaimana 8 liontin di kalung ini hilang. Apa misi ku di kehidupanku saat ini. Siapa yang akan aku selamatkan. Bagaimana cara aku menyelesaikan misi ini. Semua hal aku sudah mengingatnya.
"Ahh, padahal penitisan ke 5 aku dan Asta berhasil mengumpulkan 7 liontin. Sayangnya si sialan itu menyamar menjadi hara lalu membunuh ku lagi" Ucapku memaki maki.
Misi pertama: Mencari Liontin pertama yaitu Ichira untuk bertemu Asta.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hachira to Oyamura
FantasyMisi 108 Tahun yang dijalani oleh seorang gadis garis keturunan ke 4 dari Klan Oyamura sang penjaga kuil Tendishio. Dengan mewariskan Ingatan ke sebuah kalung dan mengalami penitisan yang dibantu oleh 8 Penjaga Liontin Suci. Nami Oyamura melakukan p...