Tiga: Pendekatan

9 3 0
                                    

Naoki dan Minami berboncengan mengendarai sepeda Naoki. Mereka berencana pergi menuju swalayan terdekat untuk membeli beberapa cemilan serta bahan makanan yang diminta oleh ibu Minami. Mereka pergi bersama karena Naoki sekarang sedang berada di rumah Minami untuk mengerjakan tugas sekaligus menginap. 

Naoki dan Minami tidak perlu bersepeda lama. Jarak swalayan  dengan rumah Minami hanya 5 menit. Ketika mereka sampai, swalayan terlihat sedang ramai pengunjung. 

"Waduh, rame juga ya." seru Minami yang paling malas melihat swalayan rame. Dia malas untuk mengantri ketika berada di kasir. 

"Sudahlah, ayo masuk!" ucap Naoki kemudian menarik Minami yang menjadi malas. Minami hanya pasrah dan segera mengikuti Naoki. 

Mereka masuk ke dalam swalayan lalu mengambil troli belanjaan. Mereka lalu segera menuju ke bagian sayuran untuk mengambil lobak dan wortel. Setelah itu mereka mengambil telur ayam dan susu segar. Setelah pesanan ibu Minami selesai, mereka lalu berlanjut menuju rak camilan dan memborong banyak camilan. Mereka juga membeli beberapa botol minuman berbagai rasa. 

"Kalian berbelanja camilan banyak sekali! Apa kalian habis memakan semuanya?" celetuk seseorang. 

Minami dan Naoki terkejut setengah mati mendengar suara pemuda yang berkomentar. Mereka lalu menoleh dan hampir terpekik terkejut. Kozuki berdiri sambil menatap kedua adik kelasnya itu.

"Sen-Senpai... " cicit Naoki yang terkejut melihat Kozuki.

Minami yang malu karena Kozuki melihatnya memborong banyak makanan berprilaku berbeda dengan Naoki, dia memasang muka jutek lalu menyilangkan tangannya, "Bukan urusanmu!"

Naoki lalu menarik Minami dan berbisik, "Michan! Jangan begitu! Tidak sopan!"

Kozuki hanya mendecih sambil memutar matanya. "Dengarkan temanmu itu! Sikapmu tidak sopan!"

Minami yang kesal kemudian memplototin Kozuki. Dia lalu menarik Naoki dan troli belanjaan mereka. "Ayo pergi Naoki!"

Mereka berdua lalu pergi. Kozuki melihat keduanya hanya menyeringai. Minami memang gadis yang berbeda dengan gadis lain yang dia kenal. Sejujurnya dia penasaran, kok bisa gadis secantik itu galak dan tidak tahu malu ketika di dekatnya. Mereka memang saling mengenal tapi setiap mereka berdekatan Minami selalu memasang tampang jutek. Terkadang dia heran, memangnya dia salah apa.

"Oi bro! Melamun saja!" tepukan cukup keras membuat Kozuki ingin mengumpat. Yoshio memamerkan giginya saat melihat Kozuki kesakitan.

"Bisa pelan dikit gak sih?"

"Kamu sih di panggilin malah diem aja!" ujar Yoshio. "Emangnya kamu liat apa?"

"Tadi aku bertemu si gadis galak itu dengan temannya!"

"Maksudmu adik kelas yang pernah kamu ceritakan itu?"

Kozuki mengangguk sambil menyeringai. Yoshio tertawa. "Kamu suka sekali mengganggu dia ya? Hati-hati lo nanti malah jadi jatuh cinta sama dia."

Kozuki mendecih, "maksudmu apa?! Mana ada lelaki yang mau punya gadis galak macam dia."

"Iya deh percaya, Kozuki ma tipe-tipenya macam member AKB48 ya kan?"

Kozuki menjitak kepala Yoshio. Yoshio mengaduh kesakitan. "Jangan ngomongin itu sembarang! Awas aja lo!"

Yoshio tertawa, tampang Kozuki memang macam preman. Tapi dia adalah otaku yang sangat mencintai AKB48 sejak dulu kala. Jika tidak percaya kalian mampir saja ke kamarnya. Pasti ada poster AKB

xXKimiNoSeideXx

Minami dan Naoki mengerjakan tugas essay nya dengan serius. Sebenarnya mereka ingin membantu ibu Manami memasak makan malam. Tapi ibu Manami melarang dan meminta mereka untuk mengerjakan tugas saja. Akhirnya mereka menurut dan mengerjakan essay yang lumayan berat itu.

"Michan, point yang ini harus dijelasin juga kah?"

"Jelasin aja, biar banyak!" jawab Minami yang disetujui langsung oleh Naoki. Siapa tahu kalau misalnya dia menulis lebih nanti dia bisa dapat nilai lebih bagus lagi.

Mereka lalu melanjutkan pekerjaan sekolah mereka. Sesekali mereka rehat untuk sekedar mendinginkan otak atau minum sambil memakan camilan mereka. Kalau terlalu serius bisa-bisa otak mereka terbakar dan menjadi konslet.

"Michan, pendapatanmu tentang Kozuki senpai? Dia kalau dilihat-lihat ganteng juga loh!"

Minami mengerutkan dahinya heran. Mengapa Naoki tiba-tiba bertanya tentang Kozuki? Kakak kelasnya yang selalu mengganggunya.

"Ngapain kamu tanya-tanya tentang dia?"

"Pengen aja. Habis kayaknya dia perhatian gitu sama kamu."

Minami menatap horor Naoki. Kozuki suka sama dia? Itu hal yang tidak mungkin. Karena Kozuki adalah masalah besar baginya.

"Sembarang! Mana mungkin dia suka sama aku! Hello!"

Kini Naoki yang menatap heran Minami. Bahasa yang digunakan mulai rada lebay. Mereka lalu berbincang lain, Naoki takut bahasa Minami makin ngelantur. Ketika mereka mulai membahas masalah lain, suara ibu Manami terdengar.

"Namichan, michan! Makan malam sudah siap! Ayo turun!"

Mereka berdua lalu segera turun dan makan malam bersama.

₮฿₵

Update aja biar sepi yang penting usaha. Jangan lupa vomment ya!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kimi No SeideTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang