🏡-2

581 117 85
                                    

adzan subuh sudah berkumandang, namun andini yang baru saja terpejam sama sekali tidak terusik dengan suara keramaian tersebut. lain dengan rahman yang terbangun mendapati sang istri tidur memeluk salah satu lengannya. "kasihan, mana kemarin aku tinggal tidur duluan," rahman menyibak rambut yang menutupi wajah sang istri.

"dek, kamu udah bekerja keras semalam," ia mengecup pipi putih istrinya.

jam sudah menunjukkan pukul setengah lima, rahman yang sudah selesai sholat subuh itu menoleh pada ranjang, tiada pergerakan dari sang istri membuat ia bangkit. "dek ayo, sholat dulu," terdengar lenguhan dari istrinya.

"jam berapa ini mas?," tanya andini.

"setengah lima lebih,"

"ngantuk banget aku mas,"

"bangun dulu ya?, sholat baru tidur lagi nggak papa,"

"nggak ah!, mas sarapan apa kalau aku tidur lagi, bentar aku kumpulin nyawa dulu," rahman tersenyum gemas, istrinya yang masih terpejam sembari mendudukkan diri itu begitu menggemaskan walaupun dengan rambut acak acakan.

"mas wirit dulu ya, ditunggu di ruang sholat, kalau adek nggak muncul, mas gigit hidungnya." andini tersenyum sambil terpejam. duh manisnya jadi manten baru.

lima belas menit-an mengumpulkan nyawa, andini langsung saja mengambil wudhu, kemudian menuju tempat sholat, dan segera ia tunaikan kewajiban dua rakaat, setelah selesai salam ia langsung mencium tangan suaminya setelah sholat. "mas mau sarapan apa?," tanya andini.

"mm, apa ya?, adanya apa di kulkas?, mas pengen sosis asam manis kaya yang di aplikasi toktok itu deh dek,"

"aku ada sosis kok, nanti aku bikinin sekalian buat makan siang ya?, ohiya seragamnya mas udah aku taruh di kasur ya, kaos kakinya ada di lemari paling bawah," rahman mendengar celotehan istrinya dengan gemas langsung menggigit pipi istrinya itu.

"kalau aja libur, mas udah minta adek peluk seharian,"

"duh!, mas kok gigit beneran!, mas belum sikat gigi ih!," rahman malah terkekeh padahal dia udah sikat gigi kok, Andini aja yang gatau. asik ya pengantin baru, setiap pagi bisa ada yang perhatian, terus bisa digigit, peluk, cium, peluk, cium muah muah muah.

tapi senyum rahman sedikit luntur kala melihat istrinya menunduk, apa sakit ya digigit pipinya?. "mas gigitnya terlalu kuat ya?," tanya rahman.

"enggak, aku cuma mau minta maaf aja, kita jadi gak bisa nonton film lagi semalam," jawab andini.

"maaf ya mas," lanjut andini memainkan jari jari suaminya.

"nggak apa, nonton film bisa kapan kapan," jawab rahman menghibur istrinya. memang resiko pekerjaan keduanya, yang harus selalu bisa saat dibutuhkan.

🏡🏡🏡🏡🏡🏡

"dek, mas berangkat ya?," andini mengangguk, mencium tangan suaminya dan mengantarkan hingga depan rumah. rapalan doa dari istri untuk suami agar senantiasa selamat dalam bertugas. setelah memastikan rahman berangkat, andini segera menggunakan sneli-nya dan juga stetoskop untuk mengecek keadaan istri pak susilo.

"pagi pak, bu, saya periksa dulu ya?,"

"pagi bu andini, silahkan,"

"wah ini udah boleh pulang, saya resepkan vitamin nanti yaa, sama jangan lupa ibu makan makanan yang memperlancar ASI, daun katu, atau pare, ya?,"

"udah sarapan kan bu?," tanya andini.

"sudah, barusan mbak rania antar sayur bayam," andini mengangguk lagi.

Rumah - WenyeolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang