Prolog

18 1 0
                                    

Banyak orang yang tidak memercayaimu karena mereka pikir mimpi-mimpimu terlalu besar.

Lalu orang-orang itu mulai mengingatkan bahwa waktumu telah terbuang banyak, dan kamu harus mulai mengikuti arus yang tepat sebelum benar-benar tersesat.

Kamu pun perlahan mulai melepas genggamanmu dan membiarkan orang-orang menuntunmu ke jalan yang biasa mereka lalui.

Tidakkah rasanya menyakitkan? Melihat dirimu menjauhi puncak tujuanmu hanya karena orang lain tidak dapat melihatnya?

Dan ketika arus mulai menghapus air matamu; melebur dan menghilang..

..kamu takut ia akan membawa serta mimpi-mimpimu, sama seperti yang ia lakukan terhadap mimpi-mimpi orang-orang di sekitarmu.

Lalu kamu mulai menoleh lagi, menyaksikan puncak tujuanmu semakin jauh dan makin tak kasat mata.

"Larilah dengan sekuat tenaga! Lawanlah arus itu.. Jangan biarkan arus menghapusmu!"

Suara kecil di dalam dirimu berteriak, lambat laun semakin terdengar jelas.

Dan di saat itu pun kamu mulai kembali sadar, bahwa kamu harus mundur dan berlari lagi ke belakang.

Perlahan suara orang-orang yang memanggilmu untuk kembali mengikuti arus mulai terderngar sayup, lalu menghilang sepenuhnya.

Saat suara-suara mereka mulai tak terdengar, percayalah, itu berarti puncak impianmu sudah semakin dekat.
.
.
.
.
.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 18, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sebelum Aku BermimpiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang