Di pagi yang sangat cerah ini, seorang gadis cantik berlari-lari di karidor sekolah karena terlambat bangun dan kelamaan menunggu angkot. Namanya Aisyah Azahri. Terlahir di keluarga sempurna yang penuh dengan kekayaan tapi itu tak membuatnya merasa sempurna karena kehidupan yang penuh kebencian dari orang-orang yang disayanginya. Tapi dia tak pernah memperlihatkan itu pada orang-orang. Dia selalu berlaku seperti tak ada masalah.
Karena terlalu sibuk memikirkan bagaimana caranya agar cepat sampai ke kelas, dia tidak memperhatikan sekitaor, sehingga dia menabrak orang dan membuatnya terjungkal.
"Aduh." pekiknya tertahan karena merasa sakit. Aisyah meringis merasakan sakit di bokongnya.
"Nggak bisa jalan apa." ucap pemuda yang berdiri didepannya dengan wajah temboknya.
Melihat pemuda itu tak kunjung menolong membuatnya makin kesal, apalagi mendengar ucapan pemuda itu.Dia merasa sangat sial hari ini. Udah bangun terlambat, lama nunggu angkot dan sekarang menabrak orang. Tapi dia tak menunjukkan kekesalannya pada pemuda di depannya.
"Sorry, gue nggak sengaja nabrak lo."ucap Aisyah dengan ekspresi menahan kesal di hatinya.
"Hmm."
"Aduh." panik Aisyah lalu melihat pemuda di depannya.
"Gue duluan." ucap Allice ingin pergi.
"Antarin gue ke ruang kepsek dulu!" ucap pemuda itu menahan tangan Allice yang ingin lari lagi.
"Nggak bisa, gue udah telat ini." tolak Aisyah cemas.
"Antar gue dulu! Nggak semudah itu lo lari setelah nabrak gue." ucap pemuda itu menatap Aisyah dengan tajam.
"Lepasin tangan gue. Udah gue bilangin juga, gue udah telat lo cari sendiri aja sana!" teriak Aisyah marah. Pemuda di depannya ini keras kepala banget, padahal Aisyah sudah khawatir bakalan di hukum.
Pemuda itu tak mendengarkan ucapan Aisyah, dia menarik tangan Aisyah untuk mencari ruang kepsek.
"Apaan sih narik-narik. Ngeselin banget sih lo." ucap Aisy.
Dengan terpaksa, Aisyah mengikuti dengan terseok-seok langkah panjang pemuda di depannya. Dia mengarahkan jalan menuju ruang kepsek yang tak jauh dari tempat mereka tadi.
"Cuma belok kanan aja ko udah ketemu tuh ruang kepsek. Itu aja nggak bisa." dumel Aisyah berjalan menuju pintu yang bertuliskan ruangan kepsek.
"Thanks." ucap pemuda itu melepaskan tangan Aisyah yang di pegangnya.
"Dari tadi kek." dumel Aisyah dengan muka juteknya dan berlari ke kelasnya yang masih jauh.
"Hmm. Lucu." ucap pemuda itu pelan dengan senyum tipisnya lalu masuk keruangan kepsek.
Aisyah berhenti di depan pintu kelasnya dengan nafas ngos-ngosan, dengan harapan tak di hukum guru. Perlahan Aisyah membuka pintu kelasnya, dia mengintip guru yang sedang menjelaskan di depan. Aisyah mencoba masuk diam-diam dengan langkah di pelan-pelankan agar tidak berbunyi. Ketika Aisy sudah mencapai kursinya, tiba-tiba ada suara yang menghentikan kakinya. Jantungnya berdegub kencang karena ketahuan guru galak dengan kepala plontos itu.
"Siapa yang suruh kamu masuk?" tanya bapak itu tegas. Guru itu adalah guru matematika, yang bernama pak Dapi.
Aisyah membalikkan badannya menghadap sang guru yang sudah menatapnya tajam, membuat Aisyah bergidik. Bapak ini suka banget menghukum para murid yang telat, apalagi dia telat hampir setengah jam.
"Keluar, nggak ada maaf buat yang tidak disiplin. Kamu saya hukum hormat pada bendera di lapangan selama jam saya berlangsung!" perintah pak Dapi tegas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Semua Tentang Waktu
Любовные романыAisyah Azhari, gadis berumur 21 tahun yang sedang menempuh kuliah semester 7. Tumbuh dari keluarga sempurna tapi kehidupannya penuh kebencian dari keluarga besarnya karena ketidaksengajaan dan takdir. Segala tekanan diberikan orang tua hongga membu...