01. MOS

35 3 0
                                    

Fajar telah tiba, matahari mulai menyinari bumi dan seisinya, tanda semua manusia akan memulai kehidupan baru lagi, begitu juga dengan seorang siswi yang baru saja menduduki bangku SMA.

Hari ini adalah hari dimana para peserta didik baru mulai memasuki kehidupan SMA, seperti biasa para murid baru akan melakukan sesi pengenalan terhadap lingkungan sekolah.

"Aduhh grogi banget nihhhh, mana gapunya temen lagi, ngapain sih papa harus daftarin gue di sekolah ini, males banget deh." Eluh seorang siswi yang diketahui namanya adalah Nayara, dia sedang berada didepan gerbang sekolahnya.

"Hei kamu! ayo cepat masuk, upacaranya akan segera dimulai!!" Teriak seorang satpam karena melihat Nayara yang enggan masuk.

"Ehhh iya pakkkk siappp" Nayara pun langsung berlari kedalam sekolah.

Sesampainya didalam pun Nayara segera memasuki barisan peserta upacara.

"Hahhh untung ga ketahuan" Lega Nayara.

Upacara pun dimulai, dan tiba saatnya pembina upacara melakukan pidato. Saat asik berpidato, tiba-tiba pembina itu memanggil para peserta upacara yang tidak menggunakan atribut lengkap.

"Perhatian, yang tidak menggunakan topi, dasi, dan sepatu hitam silahkan maju kedepan, SEKARANG!" Ucap pembina upacara itu.

"Hahaha, sukurin dah tu, mampus aja ntar dihukum" Tawa Nayara.

"ITU YANG TIDAK MEMAKAI TOPI DAN BERBICARA TERUS, MAJU!" Ucap pembina sembari menunjuk Nayara.

"E-eh, saya pak?" Tanya Nayara bingung, dan saat itu juga Nayara menjadi pusat perhatian.

'lah kenapa pembinanya manggil gue ya??' batin Nayara.

"Eh lo kan gapake topi, gimana sih, maju sana" Ucap seseorang yang baris disebelah Nayara, dan saat itu juga Nayara baru tersadar kalau dia juga lupa memakai topi.

"Eh!!! Iya pak maaf, saya gak ngeh hehe" Dengan penuh rasa malu, Nayara pun maju ke barisan anak-anak yang melanggar peraturan.

Upacara pun selesai, semua para peserta upacara pun sudah bubar, tapi tidak untuk siswa yang melanggar aturan, mereka yakin setelah ini pasti akan dihukum.

"Aduhh, ngapain sih gue lupa bawa topi segala, sial deh gue hari ini." Gerutu Nayara.

"Selamat Pagi anak-anak." Ucap seorang guru.

"Pagi pakkkk." Balas siswa kompak, tetapi Nayara masih saja menggerutu.

"Ahh bego banget gue bego bego be-" Ucap Nayara terputus.

"Siapa yang bego? Kamu maju sini ke depan." Ujar sang guru.

Nayara yang awalnya tertunduk pun, langsung menegakkan kepalanya mengetahui ada seorang guru yang memotong gerutunya.

///DEG///

'gilee ganteng banget guru gueeee' Batin Nayara yang masih memandang guru itu.

Guru itu pun langsung menghampiri Nayara dan menjewer telinga Nayara, dan Nayara yang tadinya melamun pun seketika tersadar karena telinganya ditarik oleh guru itu, lalu teman-teman yang lain pun menertawai Nayara.

"A-a-aduhhh pakkk maafin sayaaa"

Mendengar itu pun gurunya langsung melepaskan telinga Nayara.

"Kamu ikut saya kedepan." Ucap sang guru.

Nayara pun patuh, dan mengikuti guru itu.

"Perkenalkan namamu." Perintah guru itu.

"Baik pak, perkenalkan semua nama saya Nayara Aerina, panggil aja Nayara, kalau mau nomer telepon ntar deh gue kasih, tapi jajanin gue dulu hehe."

My Future Dreams [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang