20 - Amora's Side

642 136 39
                                    

Happy Reading All!

***

Amora, gadis cantik dengan rambut hitam legam yang panjangnya sepunggung itu tengah memandang langit malam di balkon kamarnya.

Angin malam yang menerpa membuat hati Amora menjadi tenang, di tambah dengan bintang-bintang serta bulan yang ikut menerangi malam. Entah kenapa, rasanya Amora sangat tenang di bawah bintang dan bulan seperti ini.

"Mora kangen Ibu ...." gumamnya lesu.

"Biasanya di sini ada Ibu, tapi ... Sekarang Ibu udah gaada di sini lagi. Apa Ibu udah hidup bahagia sama keluarga baru Ibu di sana?" tanya Amora penasaran. Sungguh, ia sangat penasaran dengan semua yang terjadi. Mengapa Ibunya tak berani menampakan dirinya lagi di hadapannya? Apa yang terjadi di balik ini semua?

Amora meghembuskan napas kasar, lalu ia segera membuka handphone nya. Amora segera membuka aplikasi galeri di handphone nya dan segera memencet foto dirinya dengan seorang Wanita yang sudah pasti itu adalah Ibu Amora.


Tes.

Setetes air mata berhasil jatuh membasahi wajah Amora. Sementara Amora terus mengusap-ngusap wajah wanita yang berada di dalam foto itu. Rindu, itu yang Amora rasakan. Nyatanya orang yang terlihat baik-baik saja belum tentu memang baik-baik saja, 'kan?

"Ibu ... Mora kangen Ibu ...." ujarnya lagi.

"Setelah kejadian itu Ibu kenapa nggak pernah muncul lagi di hadapan Mora? Ketemu sama Mora? Kenapa Ibu nggak pernah nampakin diri sama Mora lagi?" ujar Amora penuh pertanyaan, segala pertanyaan yang Amora sama sekali tak tau apa jawabannya itu terus memenuhi isi pikiran nya.

"Andai waktu itu Mora bisa nahan Ibu pergi,"

"Andai Mora bisa kabur dari rumah untuk nemui Ibu,"

Amora menghela napas sabar. Percuma ia berandai-andai, semuanya sudah terjadi. Tak akan ada yang bisa merubah ini kecuali takdir, 'kan?

"Ayolah Mora semuanya udah terjadi! Jangan berandai-andai kayak gini! Move on dari masalah itu, Mora!" ujar Amora yang berusaha melupakan masalah tentang kejadian beberapa tahun lalu itu.

"Amora!!" panggil Seseorang dari dalam rumah Amora, membuat Amora menjadi terkejut dan segera menghampiri Orang yang memanggilnya.

"Ada apa sih, Yah? Bun?" tanya Amora pada dua orang tuanya yang sedang terduduk di bangku.

"Kalau kita liburan apa kamu setuju, Mora?" tanya Tania—Bunda Amora.

"Kapan, Bun?" tanya Amora.

"Weekend kayaknya, apa kamu setuju?" jawab Adrian—Ayah Amora.

Amora mengangguk - anggukan kepalanya. "Mora sih setuju - setuju aja, Yah, Bun. Tapi ...." Amora menggantungkan kalimatnya membuat Adrian dan Tania penasaran.

"Tapi apa, Mora?" tanya Adrian dan Tania penasaran.

"Tapi Mora mau kalau kita liburan sekalian nyari Ibu, ya?" jawab Amora.

i. Insouciance - UN1TY [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang