<+0.5|Asahi+>

36 6 1
                                    

"Yoshi! Yoshi mana?!" Teriak seseorang memenuhi koridor rumah sakit yang sudah lumayan sepi itu.
Seorang wanita paruh baya itu berlari menuju sebuah kamar yang sudah dikirimkan ke kontak nya.

"Yoshi mana?! Mana anak saya??!!" Ia mengguncangkan tubuh seorang gadis yang terduduk lemas di salah satu kursi di depan ruang rumah sakit dengan tubuh serta pakaian yang basah serta handuk yang menutupi badannnya. Masih ada noda darah di bajunya yang sepertinya akan mengering.

"T-tante ibunya Yoshi?" Tubuhnya yang menggigil membuat bicaranya terbata-bata, ia lalu mendongak agar bisa melihat jelas wajah wanita di depannya.

"Iya saya ibunya! Mana anak saya? Kamu apain anak sayaa!!" Sang ibu berteriak histeris sampai beberapa suster di sana berdatangan untuk menenangkannya.

"Anak ibu masih di dalam bu, ibu yang tenang ya.." ucap salah satu suster.

Namun tiba-tiba beberapa alat berbunyi dari ruang tersebut dokter dan suster tampak berlari untuk memasuki ruang tempat Yoshi tak sadarkan diri.

"YOSHI! YOSHIII!" Sang ibu kembali berteriak histeris, ia terus berdoa di dalam hati nya agar memberikan keselamatan bagi anak sulungnya,

"Kondisi pasien melemah dok,"

"Pasien mengalami pendarahan lagi, segera siapkan ruang operasi dan minta persetujuan." Titah dokter di dalam ruangan.

Pintu terbuka, ibu Yoshi kembali menerjang suster dengan terus berucap.

"Anak saya baik-baik aja kan sus?!"

"Ibu ikut saya dulu ya, ada pendarahan lagi di kepala pasien. Ibu tanta tangan disini, kami akan segera melakukan operasi." Tanpa basa-basi ia langsung mengambil pulpen dari tangan salah satu suster.

💔

"Gue udah suruh lo balik, ngapain masih disini?!"

"Na, gue bener-bener minta maaf Na. Gue gak sengaja!"

"Terus? Dengan lo minta maaf semuanya bakal balik? IYA? DENGAN LO MINTA MAAF YOSHI BAKAL SADAR?! LO GILA BIN!"

"Tante tenang dulu ya, kita doain aja Yoshi." Bujuk Nana pada ibu Yoshi, beliau terus-terusan menangis sejak tadi.

"Tante ngerasa bersalah, tante ngerasa bodoh. Tante ibu yang jahat."

"Gak tante, gak ada orang yang bener-bener jahat di dunia ini. Apalagi ibu, termasuk tante."

"Kita berdoa sama-sama ya." Mendengar ucapan yang begitu tulus dari gadis di sampingnya ini, sang ibu mulai luluh, ia mulai tenang dan memilih untuk berdoa yang terbaik untuk anaknya yang sedang berjuang di dalam sana ketimbang menangis yang tak akan merubah apapun.

"Kamu temen Yoshi?" Saat selesai berdoa, ia menyadari bahwa sedari tadi ia tak mengenal gadis yang dari tadi bersamanya.

"Oh, iya tante. Nama aku Nana."

"Kamu kok bisa disini? Kamu yang nolongin Yoshi?" Tanyanya lagi.

"Gak tante, tadi aku sama Yoshi sempet jalan sebentar habis dari acara ulang tahun aku. Tapi pas sudah mau pulang tiba-tiba ada mobil laju padahal sudah lampu merah. Yoshi nolongin aku, dia dorong aku supaya gak ketabrak tapi malah dia yang kena."

"Aku minta maaf ya tan, kalau Yoshi gak jalan sama aku mungkin dia gak akan kecelakaan...."

"Gak, gak papa sayang. Itu bukan salah kamu, tapi kalau boleh tau, Yoshi sama kamu deket?" Ibu Yoshi mulai bertanya.

"Mmm, lumayan tan. Baru beberapa hari sih kenal."

"Oh, gitu. Tapi kok kayaknya muka kamu nggak asing ya?"

Broken | Kanemoto YoshinoriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang