Warning! 18 +++++
Derap langkah sepatu boots cokelat beradu nyaring di sepanjang koridor. Kegeraman terlukis jelas di raut wajah Park Chanyeol. Muka ramah yang selalu ia tunjukan tak tampak saat itu, lenyap oleh kemarahan yang menguasai batinnya.
Petugas wanita mengarahkannya ke sebuah ruangan yang tak terlalu luas, terbagi dua bagian, disekat kaca tebal, diberi beberapa lubang.
Tak lama seorang wanita mengenakan baju tahanan warna biru muda muncul.
Chanyeol bertambah geram, rahangnya mengeras, telapak tangannya yang ditaruh di atas meja mengepal kuat.
Wanita berkaca mata itu tak menatap wajahnya sekali pun sudah duduk berhadapan.
Netra penuh amarah menyorot sosok yang menjadi objek kebenciannya. Berusaha menenangkan hati agar perkataan yang keluar tidak meledak-ledak seperti emosi yang memenuhi benaknya. "Aku tak terlalu kaget saat mengetahui dirimu pelakunya ...."
Pandangan Heejin masih tertuju ke tempat lain, tak menatap lawan bicara. Sepertinya sudah tahu apa yang akan dibahas Chanyeol. Topik yang akan membuatnya kesal.
".... Dari dulu, siapa pun yang dekat denganmu pasti hancur. Dan puncaknya saat kamu melakukan hal keji itu terhadap Wendy, dia hampir mati karena ulahmu!" Perkataan Chanyeol semakin keras, sulit mengontrol emosinya.
Jung Heejin membuka kaca matanya, menyeka air matanya yang mulai berjatuhan.
Apakah itu bentuk penyesalan atau air mata buaya semata?
"Aku tak berniat menyakiti Wendy, apalagi sampai ingin membunuh. Tujuanku hanya ingin memberinya sedikit pelajaran, itu saja."
Alasan Heejin membuat Chanyeol semakin emosi. "Pelajaran? Maksudmu, pelajaran untuk apa, sampai tega menyakiti seseorang yang selalu memperlakukanmu dengan baik?"
"Karena kamu mencintainya!" ungkap Heejin, kini wajahnya menatap Chanyeol dengan mata merah memanas.
Chanyeol terbelalak, terkejut dengan perkataan Heejin. "Da-dari mana kamu tahu, aku dan Wendy---"
"Aku melihat kalian berciuman di studio dance."
Chanyeol mengingat kembali keanehan waktu itu, sekarang misteri itu sudah terjawab.
"Aku menyukaimu dari dulu, Park Chanyeol! Kenapa kamu tak pernah menyadarinya, malah memacari gadis-gadis bodoh macam Han Gyuri dan Yoo Eun-chae ....
Tebakanmu benar, aku pura-pura berteman baik dengan mereka, hanya demi menyingkirkan mereka. Aku mengunci Han Gyuri di gudang saat seleksi SM Rookies, dan memasukkan paku payung ke sepatu Yoo Eun-chae agar tak bisa menari dengan maksimal. Dan mereka gagal, aku puas sekali." Heejin menyeringai, ekspresi wajahnya berubah drastis dalam hitungan detik.Chanyeol semakin tercengang mendengar pengakuan Heejin.
"Kamu sangat mengerikan, di balik tampang polosmu tersimpan hati yang busuk."
KAMU SEDANG MEMBACA
What if Love? (TAMAT)
FanfictionIdol Life. Chanyeol dan Wendy sama-sama gengsi mengakui perasaannya. Chanyeol merasa Wendy bukan tipe gadis idamannya, sedangkan Wendy selalu memandang Chanyeol adalah seorang 'play boy' yang harus dihindari. Namun, takdir selalu mendekatkan mereka...