bab 2

467 57 4
                                    

Ini hari pertama ryujin memata-matai yeji, dia menunggu grup itu keluar dari asramanya, ryujin di beri tahu alamat asrama itzy oleh bos nya, dan sekarang ryujin sudah berada di mobilnya dan menyiapkan kamera untuk memotret hwang yeji dan anggotanya.

'Harus sabar demi karina'

Ryujin berguman sambil menyandarkan kepalanya ke kursi mobil menatap langit-langit mobil, sampai akhirnya itzy keluar dari asrama nya dan berjalan ke arah mobil van yang sudah berada di depan asrama nya.

Akhirnyaaa keluar juga tuh grup

Ryujin mengikuti itzy sampai ke gedung jyp, dia melihat semua anggota itzy memasuki gedung, tidak terkecuali hwang yeji, dia berpisah dari anggotannya dan berjalan sendirian ke arah belakang gedung jyp dengan menggunakan topi dan masker.

(Bagaimana ryujin bisa tau itu hwang yeji?? Karena dia tau dari matanya yang seperti kitty)

"Ikuti aja kali ya" ryujin turun dari mobilnya dan berjalan mengikuti yeji.

Ryujin melihat yeji sedang berbicara dengan seorang pria yang menggunakan pakaian tertutup seperti yang dia pakai mereka seperti sedang berbicara serius.

Ryujin memegang kameranya dan memotret mereka berdua, ryujin terus pokus memotret sampai akhirnya.

Brukk...

Ryujin terjatuh dengan suara yang agak keras yang membuat yeji dan pria itu mengalihkan pandangan padanya.

Ryujin mendongkak dan melihat mereka memperhatikannya, ryujin langsung bergegas bangun dan berlari menjauh dari mereka.

'Selamat selamat selamat'

Ryujin bergumam sambil mengelus dadanya, dia menyadari seperti ada yang hilang.

"Aduh kartu nama gue pake acara hilang lagi, bisa ketangkep gue kalau kartu itu ketemu sama orang lain" ryujin berbicara sambil meraba-raba seluruh badan nya.

"Apa jatuh di tempat tadi" ryujin bergegas kembali ke tempat tadi secara diam-diam takut yeji dan pria itu masih ada di sana.

'Untung udah sepi gak ada orang'

'Dimana lagi ko gak ada'

'Perasaan tadi jatuh di sini, ko gak ada'

Ryujin terus mencari tetapi tetap saja kartu itu tidak ada.

"Bodo amat dah ketauan juga, gue gak takut" ucapnya meninggalkan tempat tersebut.

~

"Gimana ryu?" Bos nya bertanya

"Gak gimana-gimana biasa aja"

"Ahh kalau begitu coba lagi besok ya"

"Oke"

"Teruslah berusaha ryu jangan pantang menyerah, bos selalu mendukung kamu" ucapnya sambil menepuk punggung ryujin.

"Saya akan menambah 2 kali lipat gaji kamu dan juga membantumu mendaptkan karinamu, jika kamu mendapatkan info tentangnya" lanjutnya

'Ini tua bangka kenapa ngebet banget sih sama hawang yeji, apa spesialnya coba'

"Baik, Yaudah kalau begitu, saya ijin keluar" ryujin berbicara dan langsung berjalan keluar.

'Gue gak butuh uang'

'gue udah punya banyak'

'Yang gue butuhin cuman satu yaitu karina'

Ryujin bergumam sambil membayangkan wajah karina.

"Ryuuuuu gue laper makan yokk" yeonjun menghampiriku dan merangkul pundak ryujin.

"Gue lagi gak mood" jawabnya

"Gak ada kata gak mood di kamus gue" katanya menarik tangan ryujin menuju restoran

~

"Lah ko kita ke sini sih bego" ryujin berbicara di dalam mobil sambil melihat tempat nya.

"Gue penasaran aja sama restoran ini apalagi deket gedung jyp, jadi gue bisa liat cewe cantik lewat" yeonjun berbicara.

"Lah lu gak tau apa, gue kan di suruh mata-matain anak jyp, dan gue takut ketauan bodoh, gue gak mau ikut lu turun" ryujin menolak tawaran yeonjun

"Yaelah Bagus dong jadi lu bisa mata-matain di sini, dan jangan takut kan lu baru pertama kali mata-matain nya jadi tenang aja"

"Iya juga sih"

"Yaudah Ayo cepetan, lu mau liat gue mati kelaparan" yeonjun menarik ryujin masuk kedalam restoran, dan ryujin hanya bisa pasrah dengan yeonjun menariknya keluar.

~

Ryujin dan yeonjun makan dan kadang mereka berbicara tentang hal acak yang membuat mereka tertawa.

Dretttt Dretttt

"Ryu gue ijin angkat telpon dulu ya" yeonjun berbicara dan meninggalkan ryujin sendirian.

Dan setelah beberapa menit akhirnya yeonjun kembali ke mejanya dengan tergesa-gesa.

"Ryu gue pulang duluan ya, pacar gue pengen di jemput, lu bisa balik sendiri kan?" Yeonjun bertanya sambil membereskan barang-barang nya.

"Lah kan mobil gue di tinggal di parkiran kantor gimana si lu, gak bisa gue"

"Tolonglah ryu, lu bisa nyuruh orang kantor buat bawa mobil lu kesini, gak usah lebay deh, gue balik dulu, bye ryu"

Ryujin hanya bisa menghela napas, duduk sendiri dan memakan makanan nya.

Sampai tiba-tiba ada seseorang menghampirinya dan memberikan kartu namanya.

"Ini kartu lu kan" ucapnya

Ryujin mendongkak setelah mendengar suara orang tersebut dan dia langsung bisa melihat mata kucing yang sedang menatapnya dengan intens.

"Lu kan yang tadi foto gue secara diam-diam" katanya sambil mendudukan diri di depan ryujin.

"Jawab gue jangan bengong" lanjutnya.

"Iya itu kartu gue, dan ya gue yang foto lu tadi, kenapa ? Ada masalah?!" ryujin berbicara dan hendak mengambil kartu namanya, tetapi tidak bisa karena yeji langsung menariknya.


"Masalah banget lah buat gue, lu ngeganggu kedamaian orang yang gak bersalah sama lu, dengan memotretnya secara diam-diam, apa masalah lu coba motret gue tanpa seijin dari gue, ini privasi gue lu gak sopan banget" yeji meluapkan amarahnya kepada ryujin.

"Yah itu hak-hak gue dong, itu kamera gue kenapa lu yang marah sih, lagian ya, banyak idol yang gue potret secara diam-diam mereka gak pernah marah atau mempersalahkan hal itu" jawab ryujin menatap tajam mata yeji.


"Ya itu orang lain beda sama gue, pokonya gue gak mau tau lu harus hapus semua foto yang lu ambil tadi" jawab yeji membalas tatapannya.

"Lah siapa lu nyuruh-nyuruh gue" ryujin berbicara "dan ya lu boleh ambil kartu nama gue, gue gak peduli" lanjutnya hendak pergi dari restoran tetapi di tahan oleh yeji.


"Pleassee hapus, gue bakal lakuin apa aja deh buat lu" yeji memohon membuat ryujin mengangkat alisnya.

"Apa aja?"tanya ryujin dan mendapatkan anggukan dari yeji.

"Iya apa aja" yeji menjawab dengan pasrah.

"Yaudah nanti malem jam 9 lu datang ke restoran ****** dan gue bakalan hapus semua foto lu" kata ryujin.

"Oke" jawab yeji dan ryujin langsung meninggalkannya.








DispatchTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang