BAB 6

268 58 45
                                    

Karna bab sebelumnya udah sesuai target 10 Vote + 20 Comment, soo aku update cepet yey!!!

Makanya sering vote + comment ya wkwk

Selamat Membaca 🖤

•••

Scarlett dengan santai berjalan sambil memakan ice Cream coklat yang ia genggam. Sudah lama Ella tak merasakan jalan-jalan di malam minggunya apalagi memakan ice cream coklat kesukaannya.

Vanilla begitu kaget tadi, ketika Scarlett dengan wajah girangnya memesan sebuah ice cream rasa coklat yang paling gadis itu benci sejak kecil.

Selain membenci cowok, Scarlett juga benci coklat! Siapapun yang memberinya hal berbau coklat, pasti gadis itu langsung membuang dan memaki sang pemberi. Karna trauma yang melekat di otaknya.

Semua orang juga tau jika gadis itu tak menyukai coklat. Tapi entah perihal apa, Scarlett berbeda 180° dari biasanya. Itu membuat Vanilla takut terjadi sesuatu pada sahabatnya itu.

Scarlett melahap suapan terakhir ice cream tersebut, lalu mengusap ujung mulutnya dengan jempol karena merasa ada ice cream yang menempel disana.

"Vanilla, Aku.." Scarlett sontak terdiam. Ella lupa kalau gadis ini tak berbicara formal sepertinya. Langsung saja ia pun dengan segera mengganti kata tersebut. Berusaha meniru Scarlett. "Gua pengen beli kuncir rambut!"

Vanilla lagi-lagi mengerutkan keningnya, menyipitkan matanya memandang Scarlett aneh. Lalu segera menunjuk ke sebuah gerai aksesoris, "Kesana?!"

Scarlett dengan cepat mengangguk dan langsung mengekor pada Vanilla yang sudah berjalan mendahuluinya.

Disisi lain ketiga cowok itu sama terherannya dengan Vanilla.

"Scarlett kesambet apa ya? Senyumnya cantik banget!" Puji spontan Wara.

"Kayanya dia kerasukan Kunti senyum terus!" Sahut Abram yang juga membenarkan Wara.

Disusul Leo yang hanya mengangguk setuju. Scarlett memang terlihat berbeda jika seperti itu.

Tepat setelah Wara menuruni eskalator, cowok itu kembali menaiki menaiki eskalator disampingnya. Membuat pria yang baru saja menyusul turun pun terheran-heran.

"War Lo mau kemana?" Tanya Abram spontan.

Leo juga sama kagetnya karna tingkah laku Wara disana. Pasalnya ia  menaiki eskalator itu dengan terburu-buru.

"Gua kena peletnya Scarlett!" Kali ini cowok itu sudah sampai di diatas. "Pesenin gua chicken katsu sama cola nanti gua nyusul!" Lanjutnya lalu langsung berlari menuju ke arah Scarlett yang baru saja memasuki toko Aksesoris.

Meninggalkan Leo dan Abram dibawah yang menggeleng heran.

"Kayaknya selain kerasukan Kunti, Scarlett juga pasang susuk!"

Leo menatap Abram cepat, "Keknya Lo bener!" Lalu merangkul pundak Abram dan segera mengajaknya meninggalkan tempat itu menuju resto Jepang langganannya.

****

Wara dengan santai memasuki tempat itu. Berlakon seperti pembeli biasa. Kemudian mencari-cari Scarlett yang sedang memilih-milih disana.

Pelan-pelan Wara mendekat. Sekarang, Wara sudah berdiri tepat disamping Scarlett, namun ia menyadari tak ada Vanilla disini.

Cowok itu memperhatikan seluruh sisi mencari Vanilla, matanya terhenti setelah menemukan tengah berada di rak-rak dompet.

Scarlett yang menyadari ada seseorang disamping pun meliriknya. Namun dengan cepat Ella mengenali sosok itu.

Dia Wara bukan?

SCARLETTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang