Disini, dimana Arga dan Eril sedang dalam perjalanan.
"Kita kemana sih?"
"Liat aja ntar." Arga menjawab dengan nada yang dingin.
Tidak seperti biasanya."Lu kenapa?" Tanya Eril penasaran.
"Gapapa."
Arga sengaja dingin ke Eril cuma karna ngilangin rasa gugupnya.Sampailah disebuah gedung.
Gedung itu terlihat sangat menyeramkan.
Tidak ada pencahayaan, bahkan tidak ada satupun orang disini.Sebenarnya itu gedung ada orangnya dan tidak semenyeramkan yang sekarang.
Arga sengaja bikin gedung itu tampak menyeramkan."Ayo masuk." Ajak Arga.
"K-kenapa kita kesini?"
Dari nadanya, Eril sudah merinding karna suasana gedung tersebut.
"Gapapa, kan ada gua."Arga berusaha meyakinkan Eril.
Sampai didepan pintu.
Spontan Eril menggandeng tangan Arga.
"Ekhem."
Eril sadar dan langsung melepaskan gandengan mereka."Kalo mau gandengan, bilang aja." Goda Arga.
"Ish gak gitu."
Tiba tiba Arga menggenggam tangan mungil Eril dan langsung memasuki gedung itu.Perlahan mereka melewati ruangan yang seram.
Arga langsung mencari lift untuk mereka ke roftoop.Sedangkan di roftoop, sudah banyak orang menunggu kehadiran mereka berdua.
Sekarang, dimana hari ulang tahun Eril.
Tapi ia tidak ingat karna terlalu memikirkan masalahnya kemaren."HAPPY BIRTHDAY TO YOU!!" ucapan yang Eril terima saat sampai diroftoop.
"Ehh."
"Happy birthday Cantik." Ucapan spesial yang Arga ucapkan."Happy sweet seventine sayang." Ucap dari kedua orang tua Eril.
"Thanks ma, pa."
"Semoga jadi anak yang pintar ya sayang, jadi anak yang mandiri. Pesan mama dan papa cuma satu, tamat SMA nanti, kamu harus lanjutkan kuliah kedokteran ya dan carilah pasangan yang membuatmu bahagia." Kata Nara sambil menahan air mata.Eril terharu mendengar apa yang mamanya ucapin.
"Thanks ma, Eril sayang mama papa." Ucapnya sambil memeluk kedua orang tuanya.
"Oh ya 2 hari lagi mama sama papa akan berangkat ke Jerman."Tangis Eril pun pecah.
"Mama sama papa mau ninggalin Eril berapa lama?" Ia sedih disaat butuh keramean, disaat butuh teman, bahkan orang tuanya pun meninggkalkan dia karna urusan perusahaan.
"Gak lama sayang, papa ada tugas seminggu. Minggu depan papa sama mama akan pulang." Jawab Arsen."Janji ya cuma seminggu."
Nara cuma menjawab dengan senyuman.Arsen yang merasakan kondisi yang mencekam, langsung mengalihkan pembicaraannya.
"Itu pacarmu udah nungguin loh dari tadi." Goda Arsen sambil mengode kearah Arga.
"Ish papa, kita cuma temenan." Elak Eril.Sedangkan Arga dari tadi mempersiapkan diri untuk mengungkapkan perasaannya kepada Eril didepan semua orang.
Semuanya telah berkumpul, dan acara demi acara telah berlanjut.
Sekarang, dimana waktunya Arga untuk memberanikan diri untuk ungkapin semuanya."Eril."
"Hm, kenapa?"
"will you be my lover?"
Eril tak menyangka, perasaannya sekarang bercampur aduk.
Eril masih punya perasaan kepada Alex.
Tetapi disisi lain ia juga nyaman dengan arga dan berusaha melupakan Alex sebagai masalalunya."Yes." Jawab Eril.
Seketika semua orang pun bersorak.
Hari kebahagiaan Eril pun kembali tercipta.
Ia telah meyakinkan dirinya sendiri bahwa ia telah melupakan Alex."Ciee dah move on nih." Goda Queen dan Asya.
"Elah dari kemaren udah kali." Bohong Eril.Waktu demi waktu malam pun sudah larut dan acara pun telah usai.
"Kita pulang ya." Kata Arga.
"Ayo, untung mama sama papa udah pulang duluan." Ucap Eril diiringi tawaan mereka berdua.Diperjalanan.
"2 hari lagi mama sama papa ke Jerman seminggu."
"Jaga diri baik baik sayang, apapun yang terjadi bilang ke aku ya."
"Tapi masa aku ditinggal sendiri, kan sedih."
"Mungkin kamu belum terbiasa sayang."
"Iya."Mereka pun sampai didepan rumah Eril.
"Aku masuk ya, kamu hati hati."
"Langsung istirahat ya, selamat tidur." Kata Arga sambil mengecup punggung tangannya.
Eril pun tidak menggubris ucapan dari Arga.
Blushing? Jelas.
Perlakuan manis Arga kepada Eril mampu membuatnya salah tingkah.Eril sengaja masuk dan terlihat semua orang telah tidur.
Buru buru ia membersihkan diri dan menyusul kealam mimpi.Ting!
Boyfie :
Night baby.
mimpi indah.Anda :
u too<3Udah cukup.
Perlakuan Arga sudah keterlaluan,
Eril tidak berenti tersenyum dan merasa ia telah menemukan seseorang yang tepat.Ting! Ting!!
Dua notif masuk kehp Eril.
XII MIPA 1 :
Pak Burhan :
Jangan lupa anak anak.
senin besok kita UAS.Boyfie :
Bangun sayang.
jangan lupa sarapanAnda :
Siap bos"Huft, gak lama lagi siap siap ujian sekolah, terus SNM Kedokteran. Gua bisa gak ya?" Tanya Eril pada dirinya sendiri.
"Dah, gausah pikirin berlebihan, yang penting jalani apapun hasilnya berarti segitu kemampuan gua." Eril pun berusaha positif thinking.Drrtt!
Boyfie is calling"Sana mandi, bau. Jangan lupa sarapan baby."
Arga mematikan telfonnya.
Sengaja tidak memberi ruang bicara untuk Eril agar tidak memakan waktu lama untuk berdebat.Sekarang adalah hari keberangkatan Nara dan Arsen.
"Ma, Eril gak sekolah aja ya, mama sama papa kan mau pergi."
"Gausah anterin ke bandara sayang, Takut kamu kecapean."
"Gak papa ma, kan nanti Eril bisa pulang sama Arga." Bujuk Eril.
"Jangan sayang, mama sama papa berangkat ya."
"Arga, pesan om cuma satu, jaga Eril sebaik mungkin, kamu orang kepercayaan om dan tante." Kata Arsen.
"Baik om."
"Kita pamit ya, selamat tinggal sayang."Arga dan Eril pun kaget, tak biasanya orang pergi dan meninggalkan ucapan selamat tinggal.
Arga berusaha mengalihkan kecemasan Eril.Seemntara Nara dan Arsen telah meninggalkan halaman.
"K-kenapa mama ngomong gitu?" Tanya Eril sambil menangis.
"Gapapa sayang, jangan nethink."
KAMU SEDANG MEMBACA
Tuhan Yang Berbeda
Teen FictionKita, adalah ketidakmungkinan yang selalu ku doakan untuk bersama. "Cintai Tuhanmu seperti kamu mencintaiku."