ℳ𝒶𝓉𝑒

7.3K 972 21
                                    

Mark berhenti melangkah, ia merasakan bahwa Jeno terus menatapnya dengan tajam saat mereka tidak sengaja berpapasan dilorong kamar, "Turunkan sedikit matamu"uca Mark yang sudah membalikan badanya.

Mark dan Jeno berhadapan dengan jarak cukup jauh tapi Mark bisa menatap jelas mata Jeno yang menatapnya tajam dengan rahang mengeras.

"Jaemin"ucap Jeno dingin.

"Bukan urusanmu"

"Dimana dia?"

"Peduli apa kau?"

"..."hanya ada keheningan dengan kerutan di dahi Jeno membuat Mark melanjutkan ucapanya sambil melangkah maju kehadapan Jeno.

"Cari luna baru agar Jaemin bisa segera pergi dari sisimu"

"Tidak"

"Dasar egois"

"Ap-"

"Jaemin akan terus menderita jika bersamamu. Jadi cepat cari luna baru sebelum Jaemin yang pergi meningalkan posisinya"ucap Mark memotong ucapan Jeno.

Sudut bibir Mark terangkat saat meihat rekasi Jeno yang melebarkan pupil matanya, "Jaemin berada disisiku karena kesalahanmu"ucap Mark semakin membuat Jeno mengepalkan tanganya.

"Dimana dia!" Jeno berteriak tepat dihadapan Mark yang tersenyum banga.

"Disisiku"jawab Mark membuat jarak antara mereka semakin menipis membuat kemeja Mark langsung ditarik oleh Jeno.

"Kau menyentuhnya..."ucap Jeno  dengan suara rendahnya.

"Tadi malam Jaemin heat..., kau tahu betapa indahnya Jaemin dengan tubuh-"

Sebelum Mark melanjutkan ucapanya Jeno sudah memukul rahangnya membuat Mark terjatuh, "Banjingan"umpat Jeno yang terus menatap Mark.

Rasanya Jeno ingin sekali membunuh Mark, tapi dia tidak tahu apa alasanya.

"Hahaha, kau lebih bajingan dariku sampai menyia-nyiakan Jaemin yang mencintaimu dengan tulus"ucap Mark yang sudah berdiri tegap dihadapan Jeno.

"Kau-"

"Kau banyak bicara sekali, lebih baik cepat cari luna baru agar aku bisa membawa Jaemin"ucap Mark sambil berjalan meningalkan Jeno yang hanya bisa diam tanpa berkata-kata.

Rasanya aneh  dan membingungkan.

Jeno tidak akan menyukai Jaemin karena Renjun adalah satu-satunya.

Tapi Jeno tidak suka saat fikiranya membayangkan Jaemin bersama Mark apalagi Jaemin sedang heat.

·̩̩̥͙**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ℳ𝒶𝓉𝑒˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*·̩̩̥͙

"Ada apa dengan pipimu?"tanya Jaemin yang duduk dibalkon kamar Mark.

"Kau benar-benar menyukai Jeno?"tanya Mark membuat Jaemin mengerutkan keningnya.

"Jangan mengalihkan pembicaraan"

"Jawab saja pertanyaanku setelah itu aku akan menjawab pertanyaanmu"ucap Mark membawa tubuhnya berdiri dihadapan Jaemin.

"Y-Ya.. aku menyukainya tapi-"

"Yakinkan hatimu jika kau benar-benar menyukai Jeno akan ku bantu dan jika tidak aku tetap akan membantumu untuk memisahkan kalian"

"Aku tidak mengerti"

"Bicara padaku jika kau sudah yakin dengan hatimu agar aku bisa mengambil langkah yang benar untuk kedepanya"

"Yaaa, sudah cepat jawab kau kenapa?"ucap Jaemin lansung megalihkan pembicaraan mereka.

"Jeno"

"Ada apa?"

"Dia mencium aroma feromonmu ditubuhku"

"Lebih baik kau duduk aku akan mengobatinya"ucap Jaemin yang tidak tahu harus bertanya apa lagi kepada Mark.

Jaemin kembali dengan kotak coklat yang berisi ramuan herbal, "Angkat dagumu sebentar"ucap Jaemin yang sudah duduk sambil memegang dagu Mark untuk menyembuhkan luka dirahang Mark yang mulai mengeluarkan darah.

Tidak ada obrolan sama sekali antara mereka karena Jaemin sibuk dengan luka dirahang Mark dan Mark sibuk menatap tubuh serigala Jeno yang bersembunyi dibalik pohon, Mark tahu bahwa Jeno dari tadi melihat apa yang dia dan Jaemin lakukan. baginya menemukan sosok Jeno bukan hal yang sulit apalagi aroma feromon Jeno yang kuat karena amarahnya.

"Shhh, pelan sedikit"ucap Mark membuat Jaemin mengusap dagu Mark agar tidak terlalu fokus dengan lukanya.

"Tahan sebentar saja, kau memiliki luka lain ditubuhmu"ucap Jaemin yang tidak sengaja melihat luka dibahu Mark.

"Buka bajumu biar aku obati"ucap Jaemin dan seketika senyum Mark sangat lebar, Mark membuka kemeja putihnya memampangkan tubuh penuh luka membuat Jaemin menepuk pelan tangan Mark.

"Ini bukan luka sederhana Mark Lee"

"Semakin hari kau semakin banyak bicara"ucap Mark membuat Jaemin menatap Mark.

"Apa ia?"

"Ahhh gemasnya"

MATE [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang