ℳ𝒶𝓉𝑒

8.3K 995 26
                                    

"Bisa-bisanya kau tetap santai disaat pasanganmu menghilang karena kesalahan yang kau buat"ucap Mark tepat dihadapan Jeno saat mereka makan bersama.

"Sudah kubilang, aku tidak akan ikut campur denganya"ucap Jeno dingin, bahkan dia masih bisa makan seperti biasanya.

"Hah... memang kau ini berengsek"Mark membuang nafasnya kasar sebelum ia pergi dari ruang makan.

Akan kubuat kau menyesal karena mengabaikan Jaemin.

·̩̩̥͙**•̩̩͙✩•̩̩͙*˚ℳ𝒶𝓉𝑒˚*•̩̩͙✩•̩̩͙*˚*·̩̩̥͙

"YAK! NA JAEMIN KAU INI ADIK MACAM APA HAH!"teriak Taeyong saat melihat sosok Jaemin yang duduk disalah satu batang pohon.

"Macam putri salju yang tidak pernah bangun oleh ciuman pangeran"

"Turun hyung dan Ten sudah menyiapkan makanan"ucap Taeyong dengan kedua tangan berpegangan dipingulnya.

"Hyung makan saja dulu aku malas turun"

"Hyung hitung-"

"YAYAYAYAY, AKU AKAN TURUN HUH! PUAS KAN"ucap Jaemin yang langsung melompat dari pohon tanpa ragu padahal jarak dengan tanah sangat jauh.

"Kau ini seperti anak kecil saja"

"Aku memang masih kecil"

"Hahhh. terserah lebih baik gunakan mulutmu untuk mengunyah dari pada terus berbicara"ucap Taeyong yang menarik tubuh Jaemin untuk masuk kedalam ruang makan yang sudah berada Johnny dan Ten dengan beberapa jenis makanan mengisi setengah ruang meja makan.

"Makan yang banyak"ucap Ten sambil memberikan beberapa potong lauk kepiring Jaemin.

"Terimakasih hyung, maaf jadi merepotkan"

"Tidak apa, kapan lagi hyung bisa menjamu kalian berdua"

"Hahaha, kau ini masih sama saja seperti dulu"

"Kaupun seperti itu"

Taeyong menatap Ten dengan tatapan rindu, sudah sangat lama mereka tidak bertemu setelah Ten pulang kedalam packnya karena masa belajar dipack Taeyong sudah habis.

"Hyung, kenapa aku tidak mengingat atau kenal dengan muka hyung?"tanya Jaemin kepada Ten.

"Dulu kau masih kecil dan tidak suka jika Taeyong membawa hyung keistana. Dulu kau pernah menatap tajam hyung hanya karena memeluk Taeyong dihadapanmu"ucap Ten dengan muka usilnya membuat Jaemin berfikir apa benar yang diucapkan Ten itu terjadi?

"Ahhhh hyungg, jangan bicarakan hal yang memalukan"

"Itu kenyataan"ucap Taeyong ikut mengoda Jaemin.

"Ahhhh sudah, saat makan tiak boleh berbicara"

"Tapi kau juga berbicara"

Jaemin hanya bisa mengerucutkan bibirnya karena Ten dan Taeyong terus saja mengoda tentang dirinya membuat Jaemin lupa bahwa dia sedang dilanda kesedihan.

"Maaf memotong pembicaraan kalian tapi cepat atau lambat Jaemin akan ditemukan dan Mark bisa tahu itu karena aroma feromon Jaemin menempel padamu"ucap Johnny membuat mereka bertiga saling tatapan.

"Aku harus bagaimana?"

"Tidak masalah jika Mark tahu aku disini asalkan jangan Jeno sialan itu yang mengetahuinya"ucap Jaemin kepada Taeyong.

"Sebenarnya siapa alphamu huh?"

"Aku sudah meyakinkan diri untuk tidak bersingungan dengan Jeno"

"Apa kau yakin?"

"Ya, aku bukan lelaki lemah"

"Huh... bukan lelaki lemah tapi menangis dibawah guyuran hujan"ucap Ten membuat Jaemin mengaruk rambutnya yang tidak gatal.

"I-itu karena aku tidak bisa menahan emosi dan itu tidak akan terjadi lagi"ucap Jaemin membuat mereka bertiga menganguk dengan wajah tidak percaya.

"Ahhhhh. sudah jangan menatapku terus mending makan yang banyak"

"Na, jangan pernah menunjukan bahwa kau lemah dihadapan Jeno dan jangan pernah memberi hati agar Jeno tahu bahwa kau itu berharga"ucap Johhny membuat Jaemin menahan makanan didalam mulutnya karena memikirkan apa yang Johnny katakan.

MATE [NOMIN]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang