03

3.9K 362 15
                                    

***

Selepas kepergian Seungcheol, Jisoo berjalan mendekat ke arah Wonwoo. Ingin membantu Wonwoo sesuai tujuan awalnya datang ke dapur.

"What's wrong?" tanya Jisoo dengan aksen bulenya. Wonwoo menelan ludahnya kasar, lalu menggeleng pelan. Ia tersenyum tipisㅡterkesan raguㅡsebelum akhirnya kembali melanjutkan kegiatannya.

Jisoo mengernyit, merasa ada yang aneh dengan pria manis di hadapannya ini. Namun ia memilih diam saja, dan mulai membantu Wonwoo sembari memulai obrolan santai.

"Wonwoo kenal Mingyu dari mana?"

"Um.. Ibu bekerja untuk nenek Mingyu di Anyang sejak umurku 10 tahun. Dulu saat liburan sekolah, Mingyu pasti datang berkunjung kesana bersama orang tuanya. Dan aku juga biasanya ikut Ibu untuk bekerja.. Jadi kami sering bermain bersama waktu itu"

"Oh wow! so cutee.. Lalu kenapa sekarang kamu malah bekerja padanya? Kenapa jadi juru masak? Tidak ingin bergabung saja dengan perusahaan Mingyu?"

"Karena nenek Mingyu yang meminta.. Mungkin karena Nenek tahu aku bisa memasak, jadi beliau menyuruhku untuk memberi asupan makanan yang sehat untuk Mingyu.." jawab Wonwoo disertai dengan kekehan manisnya. Jisoo ikut tersenyum karenanya.

"Lagi pula aku hanya lulusan sekolah menengah biasa.. Aku tidak terlalu pintar hehe"

"Kamu sangat manis Wonwoo.. Pantas saja Mingyu senang sekali menatap wajahmu. Kamu lucu" celetuk Jisoo membuat Wonwoo sedikit bersemu.

Tidak tahu saja jika Mingyu bahkan sering berlaku lebih pada Wonwoo.

Mereka kemudian beranjak kedepan sambil membawa hidangan pencuci mulut dengan Jisoo yang berjalan di depan. Saat berdiri berhadapan dengan Seungcheol, Wonwoo hanya mampu menunduk dan tidak mau melirik sedikitpun ke arah pria tampan tersebut. Bahkan ia terkesan gugup dan tidak nyaman saat Mingyu memintanya duduk dan bergabung bersama mereka di sana.

"Kenapa Woo?"

"E-em? Tidak.. Aku hanya.. Lelah" cicit Wonwoo di akhir kalimatnya. Mingyu yang mendengarnya pun langsung meminta Wonwoo untuk pergi beristirahat di kamarnya. Dan pria manis itu langsung menurut.

Tepat pukul sebelas malam, teman-teman Mingyu mulai berpamitan dan beranjak pulang. Seungcheol sudah lebih dulu masuk ke dalam mobilnya, Seokmin juga. Sedangkan Jisoo, ia kini sedang berpamitan pada Mingyu. Disertai dengan sedikit aduan mengenai sesuatu.

"Aku tidak tahu ini benar apa tidak, tapi sepertinya terjadi sesuatu antara Wonwoo dan Seungcheol.. Wonwoo seperti ketakutan tadi"

***

Mingyu menutup perlahan pintu kamar Wonwoo. Ia mendekat, dan menempatkan diri di belakang tubuh Wonwoo yang sudah terbalutkan selimut tebal.

"Wonwoo sudah tidur?" bisik Mingyu sambil mengusapi puncak kepala Wonwoo.

Pria rubah itu menggeliat, lalu mengerjap sayu. Ia memutar tubuhnya menjadi berhadapan dengan Mingyu.

"Mingyu.."

"Hm? Wonwoo kenapa?" tanya Mingyu lembut.

Wonwoo merengut sedih dengan wajah mengantuknya. Ia mendekatkan diri pada Mingyu. Menunduk sambil meremat kaos di pinggang Mingyu dengan erat.

Le Cuisinier [Meanie]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang