02

22 2 1
                                    

"Vina!!! Bangun!!!" Aduhh tante Lita, pagi-pagi udah teriak-teriak dikuping gue.

"Bangun buruan, nanti kamu telat!" Astaga! Gue masih ngumpulin nyawa.

"Enggg... Iya tan, ini juga mau bangun" gue bangun dengan tidak berdaya. Letih, lesu, letoy dan mleyot.

"Buruan, udah jam tujuh" perintah tante Lita. What?! Jam tujuh!! Anjir gue telat.

Gue langsung lompat dari tempat tidur dan berlari menuju kamar mandi "Hah?! Seriusan?!"

Buru-buru gue mandi, mandi alakadarnya doang gue, lagian kok tante Lita ngebangunin gue jam segini sih. Atau gue nya aja yang terlalu kebo?

Sekitar lima menit, akhirnya gue selesai mandi. Gila coy! Rekor baru gue. Gue nggak pernah mandi secepat ini, salut gue salut. Ada penghargaan nggak sih?

Setelah selesai memakai seragam gue bergegas keluar dari kamar seraya menjinjing tas ransel. Dengan sedikit berlari gue langsung nyamperin tante Lita, om Roni dan Alano anak tante. Mereka santai sarapan, kok nggak buru-buru? Kan udah jam tujuh lewat.

"Tan, om. Vina berangkat dulu ya" pamit gue lalu mencium punggung tangan mereka.

"Nggak sarapan dulu Vin?" Aduhh... Nggak keburu om, yang ada telat gue nya.

"Nggak deh om, takut telat"

"Masih jam enam lewat lho Vin" ucap tante. What?! Jam enam? Gue langsung melirik jam dinding. Anjir bener dong, masih jam enam lewat.

"Tanteeee!" Kesel gue astaga, tau tadi nggak usah buru-buru gue mandi.

Tbc....

Om! Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang