BL Right Shao Chong Wife [1]

Bab 277-278

*Membeli Tanah (3)-Cetak Biru untuk Kebahagiaan*

Sekitar setengah jam kemudian, ruang pertemuan penuh dengan tiga kaki. Ye Zhou dan yang lainnya mengambil alih. Sepuluh perwakilan penduduk desa berhadapan langsung dengan mereka. Sekretaris desa menduduki bagian tengah. Staf kantor desa membawa teh, dan Ye Zhou tidak. Ingin sekali berbicara dengan mereka, selalu berjalan sambil tersenyum, You Xiang, tentu saja, Pan Xiangdong dan yang lainnya tidak akan campur tangan.

"Mengenai masalah membeli tanah, bisakah Tuan Ye membicarakannya secara terperinci?"

Sebaliknya, perwakilan penduduk desa dan sekretaris kepala desa bertindak dengan tergesa-gesa. Sekretaris Chen memandang mereka dari kiri dan kanan dan memutuskan untuk memulai dengan Ye Zhou. Lagi pula, dialah yang membeli tanah. Kondisinya dibuka dan penduduk desa melakukan tawar-menawar. Ada ruang, jika semuanya sesuai dengan apa yang dia katakan sebelumnya, dia benar-benar merasa bahwa yang terbaik adalah menjual tanah kepadanya.

"Tentu saja."

Sambil tersenyum, mata Ye Zhou tertuju pada penduduk desa: "Saya baru saja mengatakan di luar, saya juga seorang petani. Petani kita tidak lebih baik daripada orang-orang perkotaan. Kebanyakan orang di kota mengatur pekerjaan untuk negara. Mereka memiliki mangkuk nasi dari besi. Bagaimana dengan petani kita? Apa lagi yang bisa kita lakukan selain merumput di ladang? Seumur hidupku menghadapi loess kembali ke langit, dan perawatan Tuhan baik. Mungkin ada beberapa saldo dalam setahun. Ini akan menjadi bencana alam yang berkelanjutan seperti akhir 1950-an. , Saya tidak tahu berapa banyak orang yang akan mati kelaparan. "

"Orang tua ini kelihatan cukup tua, pasti mengalaminya? Saya mendengar nenek dari masa lalu mengatakan bahwa pada saat itu, bahkan tidak ada tikus di luar desa. Semua penduduk desa menangkapnya untuk makan. Ada banyak orang, tetapi populasi Huaxia terlalu besar.Berapa banyak orang dapat dibagi menjadi orang-orang? Selama beberapa tahun kelaparan, jumlah orang mati tidak diketahui, dan untuk orang-orang perkotaan, ada pabrik yang mengeluarkan upah dan kupon makanan, bahkan jika Ini sedikit kurang, dan Anda hampir tidak bisa memberi makan dan makan. "

"Meskipun langit telah membaik dalam beberapa dekade terakhir, tidak ada kelaparan, tetapi siapa yang dapat menjamin bahwa kelaparan tidak akan terjadi lagi di masa depan? Kapasitas negara juga terbatas, dan tidak mungkin untuk memenuhi semua kebutuhan semua orang. Untungnya, sekarang Negara telah meliberalisasi kebijakannya dan menyerukan beberapa orang untuk menjadi kaya terlebih dahulu. Para petani kita dapat menanam makanan dan sayuran mereka sendiri dan memberi makan ayam, bebek, sapi, dan domba untuk menjual sejumlah uang. Mereka tidak lagi akan ditangkap sebagai spekulasi. Dengan peluang yang begitu bagus, mengapa kita hanya mempertahankan satu tanah tiga poin satu mu itu? Mengapa tidak mencari jalan keluar yang lebih baik, yang mengatakan bahwa hanya orang budaya di kota yang dapat bekerja? Siapa yang menetapkan bahwa kita petani tidak dapat membuat sendiri Pabrik, masuk pabrik untuk bekerja dan memegang mangkuk nasi besi? Semua orang bilang itu alasannya? "

Ye Zhou tidak mengatakan sepatah kata pun tentang membeli tanah, tetapi menyelesaikannya secara mendasar. Hanya ketika pikiran mereka dilepaskan dan mereka merindukan cetak biru kebahagiaan yang ia gambarkan, mereka akan memiliki kesempatan untuk terus berbicara, tentu saja. Dia juga tidak menulis cek singkat, kue cakar ayam, dan peternakan bahagia setelah basis penanaman dibangun. Dia harus mempekerjakan orang di daerah yang luas. Jika mereka mau mengikuti aturannya, siapa yang tidak dipekerjakan?

"Pemuda itu mengatakan bahwa selama tahun-tahun kelaparan dan negara itu miskin, itu tidak banyak membantu kami. Berkat fakta bahwa kami dekat dengan daerah perkotaan Beijing, makanan bantuan yang didistribusikan oleh negara dapat diperoleh lebih awal. Ketika kita mendapatkan makanan, kita akan mati kelaparan. Kehidupan petani kita sangat sulit. "