Tansy • Moralui - Moran X Louis || Moriarty The Patriot || 21+ ✔

Tansy <Oneshot>

❗Read Tag before you Read ❗
ㅡ𝓣𝓪𝓷𝓼𝔂ㅡ
#Moralui || Moran x Louis fic
• OOC
• Age Gap
• NSFW
• Drama
• MCD
• Suicide

Rated : E || Words : 3,3 Words
[ minor jangan baca ❗]
ㅡ Royalty!Au
ㅡ Written in bahasa

*****

Louis James Moriarty, anak ketiga dari Raja Moriarty. Statusnya sebagai pangeran hanya diketahui oleh anggota kerajaan lainnya dan para pelayan yang melayani keluarga kerajaan. Sejak kelahirannya, Louis tidak pernah diperkenalkan, hanya kakak pertamanya Albert sang putra mahkota dan kakak keduanya William yang saat ini aktif membantu keuangan kerajaan.

            Louis hanya hidup di lingkungan kerajaan, memperlajari banyak hal seperti arahan kakaknya. Kerap kali Louis mendapati kakaknya, William yang mengendap keluar bersama dengan pria surai biru pekat yang ia yakini adalah pangeran dari kerajaan seberang. Setelah melihat kakaknya yang lebih bebas itu, ia memutuskan untuk mencoba mengendap keluar dari istana.

              Tepat setelah jadwal makan siangnya, Louis mengambil beberapa bukunya, mencuri pakaian biasa pelayan istana, dan mengendap keluar dengan berbekal ingatan singkatnya bagaimana kakaknya pergi dari istana. Dengan jantung yang berdebar kencang, keringat dingin yang mengucur dari dahinya, Louis terus memperhatikan sekitar agar tidak ketahuan.

Namun, tepat setelah ia keluar, seseorang memegang tangannya erat. “Mau kemana?”. Louis kenal suara ini, suara pria yang ia benci. Sherlock holmes. Teman dari kakaknya yang Louis yakini telah membawa pengaruh buruk untuk kakaknya. Louis  langsung menatap sherlock dan menarik tangannya. “Apa? Aku mau keluar” “Untuk apa? Apa kau sudah izin dengan kakakmu? Kau sudah memikirkan akibat jika kau keluarkan? Berapa banyak pelayan yang akan kesusahan karenamu, apa kau menyadari itu?” “…..” “Tanya dulu dengan kakakmu, baru kau boleh pergi” “hmph”. Tanpa memperdulikan perkataan pria jangkung di hadapannya itu, Louis langsung melengos pergi.

            Tanpa Louis sadari, ia telah berada di tengah kerumunan orang-orang yang ia yakini adalah masyakat biasa. Semua tampak baru dimata Louis. Banyak hal yang tak pernah ia lihat dan makan selama ia berada di istana. Louis membeli banyak jajanan pasar yang tak pernah ia makan dengan logam yang ia bawa dari istana, ia bahkan tak meminta kembalian meskipun logam yang ia bawa bernilai tinggi.

             Masih asik Louis menyantap makanannya sambil menikmati pemandangan langka itu, beberapa pria dengan tubuh besar menghalangi pandangannya. Tanpa perlu dijelaskan, Louis sudah paham bahwa mereka adalah preman pasar karena Louis melihat mereka yang menagih bayaran kepada setiap penjual di pasar itu. “Berikan seluruh logam milikmu” ujar salah satu pria itu. “Aku akan berikan 3, itu sudah lebih dari cukup untuk kalian bertiga” “Tidak! Enak saja kau hanya memberi kami 3, kami ingin semuanya” “Maaf, tapi aku hanya punya 6 keping, dan aku belum puas menggunakan semuanya” “Berikan atau kau akan tau akibatnya”. Louis masih keras kepala, ia semakin memegang erat kantung berisi kepingan logam itu.