Assalamualaikum?
Annyong hanseo yeorobun?
Aku berusaha lanjut part 17 semoga kalian suka and please kasih saran.HAPPY READING
_________________________________________
Perjalanan terasa begitu menyenangkan, member bts terlihat begitu antusias memperhatikan sekitar, awalnya maira hanya duduk tenang di kursinya sambil tersenyum melihat kehebohan bts. Namun tiba-tiba, mata maira membulat lebar ketika matanya melihat beberapa pedagang kaki lima di pinggir jalan.
"Pak tolong berhenti bentar" pinta maira pada supir yang mengemudikan mobil yang ia tumpangi.
"Ada apa aira?" tanya jungkook penasaran.
"Aira mau keluar bentar" maira tersenyum lalu membuka pintu mobil dan bergegas menghampiri pedagang kaki lima, sementara itu member bts hanya memperhatikan langkah maira dari kaca jendela mobil.
Setelah mendapatkan apa yang ia mau, maira kembali kedalam limosin tempatnya duduk tadi, member bts melihat kearah maira yang membawa beberapa pelastik kecil berisi cemilan.
"Aira bawa apa?" tanya jungkook yang merasa penasaran sekaligus menyuarakan suara yang lain.
"Oh ini, aira beli cimol, cireng, sama cilok cemilan paforit aira, sekalian aira juga beliin buat kalian" maira menyodorkan beberapa pelastik itu pada jungkook agar dibagikan pada member yang lain.
"Wuahh! kayanya enak, hyung nih cobain" tawaran jungkook disambut antusias oleh para member bts, maira pun memberikan satu buah jajananya pada eun-ji yang sedari tadi menunggu bagiannya. Merekapun menikmati cemilan bersama selama diperjalanan.
Hari terasa begitu singkat, saking senangnya sampai tak terasa jika hari sudah beranjak gelap. Mereka benar-benar menyusuri setiap inci keindahan ciwidey dari mulai bermain dengan rusa di ranca upas, melihat hamparan kebun teh di ranca bali, menaiki perahu di sungai sambil menik mati keindahan glamping dan terakhir mereka menikmati makanan di restoran yang berbentuk kapal.
"Wah aku benar- benar merasa sangat puas, aku bahkan tak ingin pergi meninggalkan tempat ini"
"Benar hyung, ini sangat indah"
Mereka tak berhenti mengoceh sambil berjalan diatas jembatan gantung meninggalkan restoran yang berbentuk kapal tempat mereka makan tadi. Glamping sudah menjadi gelap dengan cahaya lampu di mana-mana sebagai penerang di tengah kegelapan.
Maira menggelengkan kepalanya melihat mereka yang masih sibuk mengoceh ria tentang pengalaman mereka hari ini, mereka bahkan masih terlihat bersemangat meski setelah bermain dan berkeliling seharian.
Pukul 21:30 mereka sudah sampai di kediaman maira, mereka bergegas membersihkan diri masing-masing sebelum berkumpul di ruang makan untuk makan malam bersama. Tak ada raut lelah di wajah mereka, mereka tampak begitu segar setelah mandi, terlebih mereka di sambut dengan hidangan lezat di meja makan sehingga membuat mereka semakin bersemangat.
"Aigo, aku belum pernah merasakan liburan seluar biasa ini, mengunjungi tempat-tempat indah dan juga di suguhkan hidangan yang paling lezat, rasanya aku gak mau pulang " tutur jhope setelah selesai menyantap makanannya.
"Bener banget tuh hyung. Aku juga sama" timpal jimin yang masih asik dengan sepiring nasi, sate ayam, dan pepes ikan.
"Intinya aku mau jadi suaminya maira aja biar bisa nikmatin semuanya dalam jangka panjang"
"Uhuk!" maira terbatuk karena tersedak setelah mendengar kalimat yang keluar dari mulut yoongi, tunggu! Sepertinya bukan hanya maira namun, jungkook pun mengalami hal yang sama, semua yang berada di meja makan terdiam sesaat seraya menatap maira dan jungkook bergantian usai mereka batuk bersamaan, kebetulan yang unik bukan?
Maira menatap sekitar dan menemukan wajah-wajah yang sedang menahan tawa sambil berpura-pura fokus pada makanan masing-masing.
Lalu, ia menatap yoongi yang sedang melahap makanan dengan wajah tanpa dosanya seolah, ia tak pernah mengatakan apapun. Aish! Pria berkulit putih seperti bihun itu memang pandai membuat situasi buruk lalu setelah itu ia akan bersikap seolah tak pernah terjadi apa-apa."Minum kook minum, makannya kalo suka sikat jangan di biarin aja, nanti di ambil orang nangeees"
"Aw!!!! Aish sakit tau" keluh eun-ji yang mendapat lemparan sepotong buncis dari jungkook setelah gadis itu melemparkan sindiran menohok pada si golden maknae.
"Yaa jungkook-ah, jangan lempar sembarangan ke eun-ji kalo kamui masih mau leher kamu aman" semua member tertawa melihat kelakuan jungkook dan eun-ji kecuali yoongi yang tetap fokus pada makanan tanpa perduli dengan keadaan sekitar yang ia buat, dan satu lagi taehyung yang tampak marah karena jungkook melemparkan potongan buncis pada asisten tercintanya, kim eun-ji.
"Aish hyung, kamu juga nyebelin!" balas jungkook pada kaka ke-6 nya itu.
Maira hanya mampu menggelengkan kepalanya melihat kelakuan manusia-manusia di sekitarnya itu. Namun dalam hati maira merasa bersyukur, karena tuhan menghadirkan mereka dalam hidupnya yang flat, ya meskipun terkadang maira tak mengerti dengan kelakuan mereka akan tetapi ia rasa itu tidak terlalu buruk.
Usai makan malam, mereka kembali ke tempat tidur masing-masing dan tertidur dalam mimpi yang indah setelah menghabiskan hari dengan begitu antusias.
****Drrrrt ...
Drrrrt...
Drrrrt...Suara dering ponsel seolah tak ingin menyerah sampai sang empunya mengangkat panggilan tersebut. Eun-ji merasa dongkol mendengar suara panggilan yang mengganggu tidur pulasnya itu, matanya masih sangat mengantuk namun, panggilan itu memaksanya untuk terbangun.
"Eun-ji, ponsel kmu terus berdering, angkat dulu siapa tau penting" maira yang melihat sepupunya masih bergulung dalam selimut, seraya menutupi telinganya dengan bantal itu berusaha membangunkan nya, karena ponsel gadis itu terus saja berdering memecah keheningan malam.
"Tolong lihat siapa yang nelpon aku maira" gumamnya dengan suara mengantuk yang berat.
"Tuan bayi" ujar maira setelah membaca nama yang tertera di layar ponsel eun-ji. Sesungguhnya, maira merasa penasaran akan kontak yang di beri nama "tuan bayi" itu oleh eun-ji namun, ia rasa tidak tepat bertanya di waktu tengah malam seperti ini.
"Wae?" akhirnya eun-ji mengangkat panggilan itu dengan mata tertutup.
"Aish kim taehyung oppa, ini jam satu pagi kenapa kamu manja banget"
Entah apa yang mereka bicarakan namun intinya, sekarang maira tahu siapa pemilik nama "tuan bayi" di ponsel eun-ji itu. Tak lama setelah telpon berakhir eun-ji beranjak dari tidurnya dan mengatakan jika ia akan pergi ke paviliun untuk menemui taehyung yang tak berhenti merengek agar di temani olehnya, maira pun hanya mengangguk dan kembali melanjutkan ibadah malamnya yang sempat tertunda.
"Eun-ji-ah…" kedatangan eun-ji di sambut senyuman ceria dari seorang pria tampan yang kini tengah merentangkan tangannya pada eun-ji di atas tempat tidur, eun-ji sendiri faham apa yang pria itu inginkan jika sudah merentangkan tangan dan merengek ketika memanggil namanya.
"Aish!" dengus eun-ji seraya berjalan menghampiri pria itu dan ikut bergabung di atas tempat tidur. Seperti biasa, pria bernama lengkap kim taehyung itu akan menelusup kedalam dekapan eun-ji agar mendapatkan tempat ternyaman untuk tidurnya, lalu kemudian taehyung akan tertidur dengan sendirinya seiring gerakan tangan eun-ji yang mengelus lembut rambutnya.
Begitulah kiranya kelakuan tuan kim sebelum tidur, pria itu tak akan bisa tertidur jika eun-ji tak berada di sampingnya. Entah mengapa taehyung merasa nyaman berada di samping asistennya, ia menyukai perlakuan eun-ji padanya, kesabaran gadis itu menghadapi sifat manjanya yang terkadang seperti anak kecil membuat ia semakin nyaman berada dekat gadis itu.
*****☺☺☺*****
Assalamualaikum yeorobun...?
Setelah sekian abad hiatus akhirnya ada hidayah yang bikin aku pengen come back nulis. Happy reading ya dan jangan lupa vote-nya. Aku juga menulis cerita baru bertema cinta antar seorang duda dan gadis komandan tawuran. Cek aja storynya di akun aku ta@minyoonjey. Dan beri saran juga. Thank for reading .....
KAMU SEDANG MEMBACA
Journey Of 7 Love {BTS}
Teen Fiction"Saat aku membuka tangan ku kamu mengepalkannya,aku tasbih kamu salib,aku masjid kamu gereja,aku jumat kamu minggu,mengertilah kita terlalu jauh,bukan jaraknya tetapi imannya" Hanya sebuah kalimat namun, entah kenapa rasanya seperti guntur di siang...