Chapter 8

474 79 11
                                    

Pak Faris masuk ke ruangan, dia menghampiri Nata yang sedang mengedit foto disana.

"Gimana, Nata? Sulit?" tanya Pak Faris.

Nata tersenyum segan, "Lumayan, Pak"

"Harus bisa ya! Biar lama kamu disini" ujar Pak Faris.

"Siap, Pak" kata Nata.

"Ini ID card kamu. Scan barcode tiap kamu absen masuk, istirahat sama pulang ya"

"Iya, Pak. Makasih ya, Pak"

"Oke" kata Pak Faris, lalu dia berujar pada Fatan, "Kerjain yang bener, Tan! Jangan ampe revisi lagi!"

"Iye ah, bacot lu, Ris!" tukas Fatan.

Pak Faris tertawa melihat respon Fatan. Sementara Nata heran, mengapa Pak Faris bisa sesantai itu dengan kalimat Fatan barusan. Entahlah. Mungkin mereka sudah terbiasa dan terhitung lama. Makanya sudah saling santai satu sama lain.

"Jerome!!! Jangan suka keluar-keluar cuma buat foto bareng artis ya!" tukas Pak Faris lagi.

Jerome menyengir dan memutar kursi kerjanya. Dia memandang Pak Faris tanpa dosa. "Kali ini ada siapa lagi nih, Bos?"

"Aqeela Calista sama Rassya Hidayah! Kenapa?" tukas Pak Faris.

"Wadidaaaaww, Aqeelaaa! Mau dong gue ketemu!"

"Ah, gada gada! Kerja yang bener lu!" tukas Pak Faris sambil pergi meninggalkan ruangan.

Nata kemudian memberanikan diri untuk bertanya, "Disini emang sering banget kedatengan artis ya, kak?"

"Oh jelas dong. Kan buat promoting. Biasanya nge-BA gitu!" ujar Jerome.

"Waaaow! Keren" tukas Nata. Lalu dia kembali bekerja lagi.

Jerome kemudian melihat ke arah layar monitor Nata. Disana terdapat foto sebuah model dengan background polos namun belum mulus. Lalu Jerome pun membuka suara, mengajari Nata. "Kalo polos gini, main di control J aja, Nat. Abis itu di brushing"

"Iya kak. Makasih ya, kak"

"Siap!"

Baik Nata dan Jerome pun turut kembali bekerja.

~

Ketika jam pulang, Nata menunggu kendaraan umum yang bisa ia tumpangi untuk pulang ke rumahnya. Ini sudah pukul tujuh malam. Nata bekerja cukup lelah hari ini. Tapi tak mengapa. Ia suka dengan pekerjaannya. Sekarang sudah waktunya untuk pulang, Nata belum juga menemukan angkutan umum. Dan sesaat setelah dia memilih untuk memesan ojek online, tiba-tiba sebuah motor berhenti di hadapannya.

"Nat! Belum pulang?" tanya Alvaro.

Nata terengah, "Eh, kak Varo! Belum, kak!"

"Kan searah! Sekompleks malah. Bareng gue aja yuk! Mau?" Alvaro menawarkan diri.

"Hah?" Nata clingak-clinguk saking tak enaknya. "Gapapa nih, kak?"

"Iyalah. Yang penting kan searah. Lo pikir kalo gak searah, gue mau gitu nganterin lo pulang?"

Nata tersenyum seketika, "Makasih ya, kak!"

"Iye. Ayo naik!"

Nata pun segera naik ke atas motor Alvaro. Motor pun melaju dengan kecepatan 40km perjam.

"Kak Alvaro udah berapa lama kerja di Arjul?" tanya Nata.

"Baru setahun" jawab Alvaro.

"Ooohh, mantep, kak"

"Alah, mantep apanya. Yang mantep tuh si Jerome! Udah tiga tahun!"

"Oh iya? Yang paling lama siapa, kak?"

WORK ON YOU (END 21+)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang