Dua

84 11 0
                                    

Hai.








🔞





🐰🐶

Satu bulan sudah mereka menjalani hari sebagai suami istri. Namun keduanya masih belum terbiasa dengan keberadaan masing masing. Terutama jeno yang masih enggan bersentuhan dengan jaemin.

Mereka selalu tidur terpisah. Jeno biasanya sering menggunakan kamar tamu untuk dirinya tidur, sedangkan jaemin tidur di kamarnya.

Sering kali jaemin membujuk jeno untuk mencoba sekali saja tidur satu ranjang dengannya. Namun, jeno selalu mempunyai banyak alasan. Tak jarang juga, jeno membentak jaemin karna tidak menuruti perkataannya.

Soal urusan ranjang, emmm.. sepertinya tidak usah ditanyakan. Tidur dalam satu ranjang saja tidak pernah, apalagi melakukan hal intim. Pemuda manis itu juga terkadang merasa sedih saat membayangkan hidupnya sekarang seperti tidak memiliki suami.

Di hari malam pertamanya saja, jaemin disuruh tidur di ruang tamu, dan jeno dikamarnya, dan pantas saja ia terkejut saat melihat jaemin sedang berada di kamarnya saat pertama bangun dari tidurnya.

Jaemin selalu mencoba untuk sabar menghadapi semuanya. Perlahan lahan, mungkin ia akan mendapatkan hati jeno. Tidak sekarang, tapi nanti.

🐰🐶

Pemuda manis itu selesai menyiapkan sarapan untuk mereka berdua. Namun jaemin heran, kenapa Jeno lama sekali di kamar mandi? Tunggu sebentar lagi Jaemin.

Sudah sepuluh menit ia menunggu, namun jeno tak kunjung turun untuk sarapan. Akhirnya jaemin naik ke atas untuk mengajak jeno makan bersama. Setidaknya, jika jeno tidak ingin makan bersamanya ia bisa mengantarkan makanannya ke kamar.

Jaemin mengetuk pintu terlebih dahulu. Siapa tahu kan, jeno sedang memakai pakaiannya. Karna tidak ada jawaban dari dalam kamar, jaemin membuka pintu perlahan. Ia masuk kedalam kamar, namun ia kembali di buat terdiam. Ia tidak menemukan jeno di kamarnya. Apa dia masih berada di kamar mandi?.

Ia berjalan ke arah pintu kamar mandi, ia mengetuk pintu kamar mandi sebanyak tiga kali "Apa hyung masih didalam?". Tidak ada sautan.

Jaemin menempelkan telinganya ke pintu kamar mandi. Bisa ia dengarkan suara gemericik air yang berjatuhan, sepertinya jeno masih mandi.

Saat hendak beranjak, ia sayup-sayup mendengar suara geraman tertahan seseorang dari dalam sana. Suara yang berat dan tersendat-sendat.

Jaemin berfikir sejenak. Itu sudah pasti suara jeno, karna hanya ada jeno dan dirinya rumah ini. Dan, apa yang sedang jeno lakukan di kamar mandi?

Rasa penasaran yang ada pada diri jaemin menggebu. Ia ingin tahu, sedang apa jeno di kamar mandi sampai selama itu. Ia memegang kenop pintu tersebut dan memutarnya perlahan. Yess, jeno tidak mengunci menguncinya.

Perlahan ia membuka pintu kamar mandi dengan sangat apik, ia tidak ingin sampai tercyduk sedang mengintip jeno mandi.

Belum sepenuhnya terbuka, jaemin mematung di tempat. Bisa ia lihat dari cermin yang di depannya terdapat Jeno sedang memaju mundurkan tangannya sambil memegang kejantanan nya yang mengeras.

"Arrgghhh.. jaeminhh ahhh"

Jaemin membelalakkan matanya, terkejut bukan main saat jeno mendesah kan namanya. Tubuh jaemin kaku; tidak bisa bergerak sedikitpun.

"Ayolahhh kumohon cepath arghhh" jeno menggeram buas, seperti seokor serigala yang sedang frustasi akibat kehilangan kenikmatannya.

Seketika Jeno mengangkat kepalanya, sekujur tubuhnya kaku. Ia membalikan tubuhnya menghadap lelaki manis yang sedang menyaksikan dirinya masturbasi dihadapan cermin.
'Sial' .

Ia bergegas mengambil handuk yang menggantung, memakaikan di tubuhnya kemudian berjalan menuju lelaki manis yang masih belum tersadar dari keterkejutannya. Ia masih menatap jeno tanpa ia sadari.

Jeno berdiri tepat berada di hadapan jaemin, ia mendongkak untuk bisa menatap wajah yang terkesan datar jeno. Sejujurnya, jeno sedang menahan malu saat ini.

Jaemin masih tidak bisa bergerak dari tempatnya, "Sedang apa?"

Pemuda manis mengerjapkan matanya berulang, kemudian menggelengkan kepalanya. Ia baru tersadar dari keterkejutannya. Kemudian berjalan mendekati jeno yang berdiri tak jauh dari tempatnya berdiri.

"Aku yang seharusnya bertanya, hyung sedang apa?" Tanya nya sambil mengerling nakal. Oh ayolah, jaemin bukan anak kecil lagi untuk mengetahui hal seperti itu. Memang kelihatannya dari luar, jaemin adalah lelaki imut, polos dan ceria. Namun ekhem, tidak.

Jeno memperhatikan raut wajah jaemin yang terlihat seperti sedang menggodanya. Damn, ia belum selesai dengan urusannya tadi. Ia masih harus menidurkan adiknya dibawah. Dan kenapa sekarang, Jaemin terlihat sangat menggoda!

"Keluar, aku sedang mandi"

Jaemin tersenyum manis "Oh benarkah? Tapi aku mendengar ada seseorang yang mendesahkan namaku sambil emmm.. membayangkan sesuatu tentangku?" Ia bertanya sambil mengusap pelan dada bidang sang suami.

Jeno menghempaskan tangan Jaemin dari badannya. Apa apaan? Kapan ia seperti itu?

Hihh pake gelak lagi🥲

"Aku bilang keluar"

"Ahh hyuuungg, kau tidak ingin ku bantu?"
Jaemin memberanikan diri untuk satu langkah lebih berani.

Tangan jaemin terulur untuk menyentuh kejantanan sang suami dari luar handuk mandi. Ia bisa merasakan kejantanan suaminya yang masih mengeras, dan berdiri tegak.

Ia mendongkak untuk melihat wajah sang suami sambil menunjukan senyum manis di wajahnya "Aku bisa membantu hyung dengan sepenuh hati"

Jeno bungkam, membiarkan jaemin berbuat sesukanya pada tubuhnya. Seberapa nakal dirimu Na.

Tangan jaemin mulai tak terkendali. Ia mulai membuka perlahan handuk yang melilit di pinggang jeno. Matanya fokus kepada seluruh tubuh jeno.

Mata jaemin tiba tiba membola, kaget dengan apa yang ada di hadapannya sekarang. Oh ini gila, jaemin memekik kaget "Sial, kenapa besar sekali!!"

Jeno sedikit menyunggingkan senyum saat mendengar jaemin yang sepertinya terkejut melihat kejantanan nya yang tidak bisa dibilang kecil. Tentu saja menjadi kepuasan tersendiri baginya.

Memperhatikan wajah jaemin yang memerah. Kenapa dia sangat menggoda disaat seperti ini?. Ayolah jeno, pertahankan dirimu.

Tangan jaemin sampai pada kejantanan jeno. Dia tersenyum ceria saat merasakan urat urat yang menonjol di kejantanan suaminya.

Mendongkak, jaemin mendapati jeno sedang menatapnya dalam. Ia terdiam beberapa saat, dengan tangan yang masih berada di kejantanan jeno. mengagumi betapa tampannya pria yang berada di hadapannya sekarang. Ia jadi tidak sabar melakukan hal yang iya iya. 🌚

Jaemin sedikit berjinjit, kemudian mendekatkan bibirnya kepada telinga jeno "jika kau mengizinkan ku, aku bisa membantumu"

Jantung jeno berdegup kencang saat mendengar bisikan seduktif jaemin. Ia benar benar tidak bisa mengalihkan pandangannya dari pemuda manis dihadapannya sekarang.

Jaemin memiringkan kepalanya, masih menghadap jeno yang sedang memandangi dirinya. "Bagaimana?"

Jeno pasrah, ia sudah tidak bisa menahan diri saat sedang dihadapkan dengan situasi seperti ini. Ia membiarkan jaemin bermain sepuasnya dengan tubuh miliknya.

Jaemin memekik kala jeno menggendongnya ala koala menuju ke kamar mereka. Jeno membaringkan jaemin di ranjang dan menindihnya. Bertatapan sejenak, saling mengagumi makhluk yang berada di hadapannya.

'Oh tuhan, jantungku berdebar sekali. Aku sangat menantikan saat ini. Aku berharap setelah ini, jeno hyung bisa mencintaiku' - Jaemin




Mari dukung karyaku dengan cara vote (◍•ᴗ•◍)❤




Mine (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang