Tiga

77 12 0
                                    

Hai👋

Jaemin terbangun dari tidurnya. Ia meraba tempat di sampingnya, tidak ada seseorang. Tapi jaemin yakin bahwa Jeno baru saja meninggalkan kasur, karna tempanya masih terasa hangat.

Pemuda manis itu mendudukkan tubuhnya. Linu masih terasa saat ia berusaha bersandar di sandaran kasur. Ia memegang bahunya yang terasa pegal.

Jaemin kembali teringat kejadian semalam. Bukan main, jeno melakukan nya dengan sangat brutal. Namun rasa itu yang semakin membuat jaemin menginginkan sentuhan jeno.

Ia menurunkan sedikit selimut yang membelit tubuhnya. Perlahan berjalan kearah cermin yang berhadapan langsung dengan tempat tidur.

 Perlahan berjalan kearah cermin yang berhadapan langsung dengan tempat tidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(By: pinterest)

Ia meringis melihat tanda yang jeno berikan. Uhhh, itu terlihat mengerikan.

 Uhhh, itu terlihat mengerikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(By: pinterest.)


Jaemin tersenyum melihat itu. Ia tidak masalah dengan seberapa banyak tanda yang suaminya buat, asal itu jeno.

Jaemin kembali ke tempat tidur. Ia mendudukkan tubuhnya. Sungguh, seluruh tubuhnya terasa nyeri gara gara kegiatan semalam. Mungkin, itu tak akan pernah terlupakan oleh Jaemin.

Namun ia juga tak mau berharap lebih kepada suaminya. Bisa jadi, kejadian semalam hanya kebetulan jeno yang sedang horny kemudian ada jaemin yang bersedia membantunya.

Ia juga terkadang merasa bingung dengan kehidupannya sekarang. Di satu sisi, ia ingin memperjuangkan rumah tangganya bersama jeno. Kedua, jika ia menyerah, ia takut akan membuat kedua mertuanya bersedih.

Tak lama, seseorang muncul dari kamar mandi. Itu jeno, ia mengenakan handuk yang melilit di pinggangnya. Ia melirik sekilas ke arah istrinya yang sedang memperhatikan gerak-gerik dirinya.

Jaemin melebarkan matanya saat melihat goresan di punggung suaminya. Kemungkinan besar, itu adalah perbuatannya semalam.

(By: pinterest)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(By: pinterest)

Jeno tetap melanjutkan acara memakai baju nya. Walaupun ia menyadari ada jaemin yang sedang memperhatikan tubuh jeno. Ia sebenarnya tidak risih, namun itu sedikit membuatnya salah tingkah. Ekhem.. apa??

"Hyung.." jaemin mencoba untuk membuka obrolan terlebih dahulu.

"Hmm"

"Hyung sudah sarapan?" Jeno menggeleng. Kemudian jaemin berdiri seketika "akkhh s-sakit.."

Jeno menoleh saat mendengar rintihan kesakitan jaemin. Ia segera menghampiri pemuda manis itu seraya menggiringnya kembali duduk di tempat tidur.

Jeno menatap jaemin datar. Sangat datar sampai jaemin dibuat dungun dungun karna tatapan itu "mau kemana?"

Jaemin mengerjapkan matanya "aku akan membuat sarapan untuk hyung. Aku akan memakai pakaian terleb-" ucapan jaemin terputus saat tiba-tiba jeno menyela ucapannya. "Tidak usah"

Jaemin mendongkak, berusaha untuk menatap mata sang dominan. Jeno membalas tatapan mata sang submisif. Ada rasa kecewa yang terlintas pada bola mata jaemin. Ia mendehem pelan.

"Aku sudah pesankan makanan. Mungkin sebentar lagi sampai. Lebih baik kau membersihkan diri. Kau bau sperma"

Jaemin alis jaemin bertaut. Apa apaan jeno mengatainya seperti itu. Walau kenyataan nya memang ia bau. Namun, kenapa ia sangat frontal? Lagi pula ini bukan sepenuhnya salah Jaemin. 'Dasar manusia tak punya hati!'.

Namun jaemin tetap menuruti kata-kata suaminya. Ia mengangkat perlahan tubuhnya. Berusaha untuk bangkit dari tempat tidur. Sesekali meringis karena merasakan kembali rasa sakit itu. Karna sungguh, bagian bawahnya sangat linu.

Jeno yang melihat pergerakan istrinya yang lambat, berinisiatif untuk membantu. Apa salahnya membantu istrinya kan? Lagi pula, jeno itu orang yang bertanggung jawab atas perbuatannya. Ya, ia juga menyadari bahwa rasa sakit jaemin, juga ada sangkut pautnya dengan kejadian semalam.

Jeno menyelipkan lengannya di antara paha dan leher jaemin. Ia membawa jaemin ke kamar mandi. Jaemin yang terkejut secara otomatis mengalungkan lengannya ke leher sang suami.

"H-hyung, aku bisa sendiri"

"Diam. Berjalanmu saja sangat lambat"

Jaemin mendengus mendengar kalimat tersebut. "Dasar plin plan" ucapnya pelan, namun masih terdengar oleh jeno.







Vote gratis kok (。•́︿•̀。)



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mine (Nomin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang