19

1K 201 12
                                    

.
.
.
.
.

"Midoriya. "

Suara itu membuat sang surai hijau terbangun dari tidurnya. Entah sejak kapan dia terlelap. Kepalanya menoleh melihat Kaminari berbaring meringkuk di sebelahnya, masih tertidur.

"Ya, ada apa? " jawabnya dengan menyentuh pelan sisi belakang telinganya.

"Sekelompok hero yang bekerjasama dengan beberapa orang UA akan segera datang ke markas Chisaki. "

"Mereka sudah menemukan ke mana Villain League pergi ya. "

"Ya, dan kurasa mereka juga memiliki urusan dengan Chisaki. Dia tengah dicari karena masalah peredaran obat ilegal. "

"Obat? "

"Obat itu lebih mirip senjata, orang yang terkena benda itu akan kehilangan quirknya. "

"Hah? Memangnya menghilangkan quirk secara permanen bisa dilakukan? "

"Entahlah, aku tidak tahu efeknya permanen atau tidak. Kemudian, kudengar senjata itu dibuat dari tubuh manusia. "

Midoriya terdiam. Manusia? Berarti kemungkinan alat itu dibuat dari tubuh manusia dengan quirk itu. Lalu...

Remaja itu melebarkan mata saat menyadarinya.

"Eri... "

"Siapa? "

"Dia anak kecil yang memberitahu soal tempat ini kemarin. Aku melihat tangannya diperban dan dia cemas Chisaki akan melakukan sesuatu padaku juga anak UA itu. Mendengar soal obat tadi, berarti... "

Nao di sana segera menyadarinya. "Astaga, dia orang gila! " serunya. "Mereka mungkin juga sudah tahu soal Eri, misi kemungkinan besar juga termasuk menyelamatkan anak itu. "

"Kapan mereka akan datang? "

"Segera, pagi ini mereka melakukan rapat terakhir. "

"Begitu. "

"Aku akan segera mengabari Daiki, kami berdua akan datang di belakang barisan tim hero. Kami akan membawamu keluar saat mereka sibuk dengan Chisaki juga Villain League. "

"Kalian tidak perlu datang. "

"Huh? Kenapa? "

"Terlalu berisiko, kalian akan ketahuan. "

"Tapi kalau tidak kau akan dibawa juga oleh UA dan kemudian–"

"Tidak apa. Memang itu perjanjianku dengan mereka. Aku tidak akan melarikan diri. "

"Tunggu, kau serius akan melakukannya? Bukankah itu hanya alasan agar kau tidak langsung ditangkap?"

"Tidak, aku tidak serius soal itu. "

Nao mengernyit. "Lalu kenapa–"

Percakapan mereka terpotong saat terdengar suara sandi kunci pintu dimasukkan. Setelah beberapa tombol ditekan, ada suara cklak pelan diikuti dengan pintu yang didorong masuk. Cahaya yang lebih terang segera masuk ke ruangan dari pintu yang terbuka lebar.

Midoriya menyipit menatap sosok yang berdiri di ambang pintu dan gelap berbayang karena membelakangi cahaya yang lebih terang.

Sosok itu melangkah masuk. Suara ketuk sepatunya terdengar cukup keras. Kaminari terbangun karena suara itu dan mencoba menyadari apa yang tengah terjadi di tengah kantuknya.

"Bagus, kau sudah bangun. Aku tidak perlu susah-susah meneriakimu. " suara itu terdengar familiar. Midoriya segera mengenalinya.

Siluet itu perlahan sedikit terlihat jelas. Dabi berjalan terus hingga dia berhenti di depan Midoriya. Kaminari memekik pelan, segera duduk tegak dan merapatkan punggungnya ke dinding di belakangnya.

Hero(?)-Villain Deku AU (Completed) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang