"Hai nama kamu siapa?boleh kenalan?"ucap seorang anak seumuran menghampiri Jovan
Namun Jovan hanya terdiam,Kemudian mata ia buram seperti tertutup oleh air mata nya,anak seumuran nya tadi yang melihat nya pun panik
"Eh maaf aku ga bermaksud nyinggung kamu,aku kan cuman mau ngajak kenalan"ucapnya sambil memeluk ku
Sungguh,aku mulai merasakan hangat didalam tubuh nya
Akhirnya aku mencari sebuah kertas dan pulpen lalu aku menulis nya
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Oh nama kamu jovan,kenalin nama aku naren"ucap nya sambil mengulurkan tangannya
"Btw jangan nangis dong,aku ga bakalan ngejek kamu kok malahan aku mau kamu jadi teman aku"
Mendengar itu pun aku segera menghapus air mata ku lalu hanya bisa tersenyum lalu menunduk sebagai kata terima kasih
"Kamu orang tua nya mana,kok ga pernah keliatan sejak aku pindam kesini?"
Aku menggeleng pelan dan ia hanya ber oh saja
"Yaudah deh mending duduk disana aja yuk dari pada berdiri disini terus"ajaknya lalu menarik tangan ku pelan menuju tempat yang dia mau
"Disini aja deh adem Deket pohon"
Gelisah,takut,gemetar,itu yang aku rasakan saat duduk, perasaan ku bukan ke naren namun terhadap orang tua ku Mengapa aku merasa ketakutan seperti sedang di pantau oleh seseorang
"Kamu kenapa?kok kayak orang ketakutan?"
Tanpa pedulikan omongan naren,aku langsung berlari menuju rumah walaupun agak gerimis tapi terobos aja lah
Dan benar saja,saat aku sampai rumah langsung disambut oleh kedua orang tua ku yang menatap ku seperti ingin..
Plakk
Tamparan kali ini lebih keras daripada sebelumnya,apakah karena saat sebelum ditampar aku sangat gemetaran?
"Kemana aja kamu?! Nyusahin banget sih kamu dasar anak bisu!!"
Aku hanya terdiam tertunduk tanpa berani melihat mata mereka,dan langsung lari ke kamar lalu mengunci pintu
Begitu kaki ku sampai didalam kamar,aku terduduk di pinggir kasur.Aku hanya melamun agak lama... Tiba-tiba saja pikiran ku tertuju kepada Naren
Dia anak yang baik,dan manis saat tersenyum dan aku berharap besok hari aku akan bertemu dengan nya lagi,tanpa sadar mata ku mulai tertutup dan jatuh menjadi posisi tidur
"Selamat malam bumi.."ucap ku dalam hati,kadang aku merasa kurang bersyukur karena tidak bisa berbicara namun jika aku kurang bersyukur nanti tuhan sedih karena ciptaan nya suka mengeluh