Suara kicauan burung yang sangat indah meskipun agak berisik,mata ku terbuka agak lebar soalnya kalau kelebaran nanti copot
Aku terbangun lalu menuju cermin lalu melihat pantulan diri dan mengamati diri baik baik.
"Ternyata saya cakep juga ya"batin ku
Lalu berjalan menuju meja belajar,wajahku melihat Ke arah jendela yang terbuka sembari menghirup angin semilir namun tak sengaja melihat ada seseorang yang menyapa ku lewat jendela rumah nya,dia adalah naren
Aku hanya tersenyum lalu melambaikan tangan,ini adalah pertama kali aku melambaikan tangan kepadanya,muka nya masih seperti sudah segar lalu ia menghilang dari kaca jendelanya atau mungkin dia sedang ingin sarapan
Lalu aku pun mulai bersiap" untuk jalan jalan saja keluar komplek perumahan,aku mengambil earphone yang agak sumbat suara nya tapi gapapa lah
2 menit jalan tiba tiba ketemu naren
"Woi Jovan sini"ucap nya memberi kode untuk duduk disebelah nya,aku pun menghampiri nya
"Selamat datang kembali ditempat kemarin sore,btw jovan kamu kelahiran taun berapa?maaf agak penasaran soalnya"
Aku membuka earphone lalu perlahan jari ku membentuk angka 2000 secara bergantian
"Eh berarti seumuran dong"aku hanya mengangguk lalu memakai kembali earphone ku
"Kamu dengerin lagu apa van? kayaknya asik banget sampe
senyum senyum gitu"10 detik
15 detik
25 detikTidak ada jawaban dari Jovan, entahlah dia mendengar lagu apa sampai Jovan seperti tidak mengetahui bahwa aku ada disebelah nya dan menanyai nya dari tadi
Kemudian naren pergi meninggalkan Jovan untuk membeli minuman
2 menit
3 menitSaat naren kembali ia melihat Jovan sedang tertidur di meja dengan tangan sebagai pengganti bantal,aku hanya tersenyum tipis dan mengambil earphone Jovan dengan pelan agar tidak membangun kan nya,lalu ia menaruh nya di tengah antara Jovan dan naren
Kupandang dia seperti sangat lelap tidur nya "pasti kecapean"batin ku
"tapi ga mungkin lah aku biarin dia disini terus"
Sebelum membangun kan Jovan,naren menulis kan nomer hp nya di kertas yang Jovan selalu bawa (sekalian ajak moots)
Perlahan ia mengoyangkan pelan bahu Jovan
Jovan yang sadar langsung bangun dengan cepat,tampak seperti kaget
Wajahnya sangat lucu saat kaget
"Maaf ya kalau ganggu tapi aku ga bakalan biarin kamu tidur di tempat kayak gini"
Naren menggandeng tangan Jovan lalu pulang bersama
Namun Jovan menghentikan naren untuk datang ke rumah Jovan
"Loh kenapa van? Kan cuman mau nganterin kamu sampe rumah"
Jovan hanya menggeleng dengan ekspresi yang meyakin kan
"Yaudah deh kapan" aku main ke rumah kamu ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
my notes
Fantasydia bisu dan masa pertumbuhan dia tidak pernah dapat kasih sayang dari orang tua nya -naren to jovan