Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
You POV
-
But i blame myself first Cause i ignored the truth Drunk off that love
Perkenalkan, aku .... Dari jurusan MIPA, tepat hari ini kurang lebih empat bulan aku kuliah disini, tapi... Aku tidak punya teman.
"Lihat dia si anak cupu, ini jaman berapa ya? Pakaiannya aja masih kek gitu."
"Ck, nanti lo lama-lama suka sama dia, gimana?"
"Anjir, kaga, kek kekurangan cewe aja, ogah."
"Bisa diem? Berisik tau gak, gak konsen gua mainin ini game. Dah sono ah, ngegaduh aja lo bedua."
Ya, aku tau, aku tidak seperti perempuan yang disukai oleh mereka, kacamataku tebal, kulitku kering, bruntusan dimana-mana, rambutku tipis, tidak bisa make up. Wajar saja aku dikucilkan.
Sudahlah jalan saja, aku tak sanggup seperti ini. Euh, tapi harus melewati mereka ya? Ah malas sekali.
-
Author POV
-
Kau menundukan kepalamu, tak berani melihat tiga orang lelaki yang cukup populer untuk mahasiswa baru di kampus mereka, jurusan kalian pun sama, statistika. Tidak, hanya dirimu saja dengan lelaki yang bermain game tadi, sedangkan yang menghinamu pertama kali, dia jurusan fisika.
"Hey." tegur lelaki yang berbeda kelas denganmu, karna apa? Kakimu gemetar, berjalan pun tak sanggup karna pandangan intimidasi yang kuat dari mereka.
"Y-ya?" tergagu, kau mencoba menatap lelaki itu yang memasukan gadgetnya ke kantong celananya, mendekatimu.
"Tunggu gue di parkiran bawah ntar, sehabis pulang matkul. Oke?" bisiknya, tidak pelan, kau membulatkan matamu, bagaimana bisa?
Dua temannya hanya mendecak sembari berlalu pergi darimu, kau hanya bisa membulatkan mata, apa yang terjadi?
Kau masih bisa melihat sunggingan miring dari lelaki itu karna wajahnya menyamping meskipun membelakangimu, dia lelaki yang sangat tampan, kau tau itu.
✖✖✖
Ini waktunya pulang, para mahasiswa dan mahasiswi sudah menuju parkiran, sedangkan kau? Tetap sendiri, bahkan tak ada yang ingin berteman denganmu.
