Disclosure

46 7 0
                                    

Mark sedang menyiapkan makanan, karena Haechan akan datang ke rumahnya. dan juga, untuk memberitahu diri dia yang sebenarnya kepada Haechan.

Mark meletakkan makanan yang sudah ia masak ke atas meja, dan duduk di kursi meja makan menunggu kedatangan kekasih kecil nya itu.

Mark sat nervous and worried, he didn't know how to tell his boyfriend that he wanted to tell him the truth.

Tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar, Mark berjalan menuju pintu rumah dan membukakan pintu untuk seseorang yang berada di luar. Ternyata itu kekasih kecilnya Haechan.

“Hai kak makeu!” ucap haechan antusias dan memeluk tubuh Mark yang lebih besar dari dia.

“Hai echan” ucap Mark dengan senyuman yang terukir diwajahnya, dan membalas pelukan Haechan.

.

10 menit mereka pelukan untuk melepas kerinduan antara mereka berdua, tidak ada yang berbicara diantaranya, hanya ada kerinduan, dan hembusan nafas mereka berdua. Sampai akhirnya Mark membuka suara.

“Kamu mau seperti ini terus diluar yang dingin? Ayo masuk nanti diliatin tetangga kalau kita pelukan diluar, sekalian kakak mau ngomong sama kamu”  ucap Mark ke Haechan dan di setujui dengan anggukan dan senyuman.

Mereka duduk berhadapan di meja makan, dan berdiam tidak ada satupun yang ingin membuka percakapan.

”....”

Tidak ada jawaban dari Mark. Mark masih berdiam dan memikirkan bagaimana cara memberitahu kepada Haechan, Mark bergelud dengan pikirannya sendiri.

“Kak Mark?” tanya Haechan menyadarkan lamunan Mark.

“hm? kenapa sayang?” tanya Mark yang tersadar dari lamunannya.

“Kak Makeu mau ngomong apa tadi?” tanya Haechan mengulang pertanyaan  tadi.

“eum.. echan janji jangan marah ya, jangan menjauh dari kakak..” ucap Mark ragu.

“Oke” jawab Haechan sambil mengangguk.

“Kakak ga tau harus ngomong gimana sama Haechan.. kakak takut kamu malah menjauh dari kakak” ucap mark.

“Kakak mau jujur sama kamu, kakak sebenarnya vampir.. dan tidak seharusnya vampir dan manusia bersama echan.. kita tidak bisa bersama selamanya, kakak sembunyikan ini karena kakak takut kehilangan kamu, sayang..” ucap Mark dengan kepala menunduk tidak ingi melihat ke arah Haechan.

“....”

Haechan diam tanpa berbica satu kata pun. Pikirannya seketika berhenti, ia tidak tau harus merespon bagaimana.

”I can erase your memory if you want, so you can forget me, Haechan. Maybe this moment shouldn't be on your mind. I can erase it in your memory so this moment can disappear and never happen“ lanjut Mark hati-hati

“....”

Tidak ada jawaban lagi dari Haechan. Haechan hanya diam dengan tatapan kosong.

10 menit

15 menit

20 menit

Haechan menatap ke arah Mark dengan diam tanpa suara, dan setelah itu mengalihkan pandangan nya ke arah makanan diatas meja makan.

“Makanan apa ini?” tanya Haechan

“Omurice.. kata bunda, kamu suka omurice, jadi—” ucapan Mark terpotong oleh Haechan.

“Kamu ga bisa masak kak” sadly you know me so well. how far is our relationship, Haechan? sejauh itukah kamu mengenalku, haechan?

“Jadi mungkin tidak begitu enak” Haechan memakan hidangan yang Mark siapkan untuknya dengan kikuk. “Aku tidak bisa melanjutkannya” ucap Haechan setelah menelan sesuap omurice yang hambar. menghapus ingatan Haechan tentang omurice saat ini mungkin tidak akan menjadi penyesalan.

Haechan memakan makanan yang Mark buat dengan buruk tanpa sepatah kata pun. Dan Mark juga makan tanpa sepatah kata pun.

.

Mereka tertawa terbahak-bahak saat mereka saling memandang dengan makanan dimulut mereka berdua.

Kamu yang menerimaku begitu saja, aku bersyukur karena kamu menerimaku dengan baik. -Mark

Anitya [Markhyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang