[END] Surga portabel di hari-hari terakhir

33-34

Bab 33

Bab sebelumnyaisiBab selanjutnyaCatatan membaca

【Klik untuk kembali ke membaca Cina Sederhana】

Anda dapat mencari bab terbaru dengan mencari "Apocalypse: Taoyuan Miaobi Pavilion (mbg.tw)" di Google!

Xiao Yun menangis di atas mayat ibunya untuk waktu yang sangat lama, sampai tenggorokannya begitu bisu sehingga dia tidak bisa mengeluarkan suara, dan kemudian perlahan berubah menjadi suara tersedak rendah. Chen Zhuxia berjalan perlahan dan menariknya ke dalam pelukannya, mereka berdua saling berpelukan dan menangis dalam diam.

Setelah waktu yang lama, Chen Zhuxia berkata dengan suara rendah; "Menguburnya." Xiaoyun mengangguk kosong. Chen Zhuxia menarik sekop berdarah dari mulut binatang itu dan memilih tempat untuk mulai menggali. Xiaoyun berlutut, merapikan pakaian ibunya, menyisir rambutnya yang layu dengan jari-jarinya, dan bergumam dengan bodoh sambil menyisir, "Bu, pergilah dengan tenang, aku pasti akan hidup dengan baik. , aku tahu bahwa kamu telah diganggu untukku dan aku. saudara ..." kata Xiaoyun mengoceh.

Satu jam kemudian, lubang itu digali. Keduanya mengangkat Qi Ping'an ke bawah, dan mulai menarik tanah. Chen Zhuxia menggunakan sekop, dan Xiao Yun menggunakannya.

Setelah mengisi semuanya, Xiaoyun berlutut di depan gundukan pendek dengan menjatuhkan diri, dan tidak bisa menahan tangisnya lagi. Chen Zhuxia juga berlutut.

……

Mereka yang pergi pada akhirnya akan pergi, dan mereka yang hidup harus bertahan dengan susah payah. Dibandingkan dengan waktu normal, orang-orang di hari-hari terakhir memiliki lebih banyak saraf. Chen Zhuxia dan Xiaoyun menghabiskan tiga hari dalam kesedihan dan mulai ceria lagi. Sekarang, mereka tidak bisa lagi berburu. Ada semakin banyak binatang buas besar di hutan. Mereka bahkan mulai berjalan keluar dari hutan dan mulai menyerang beberapa yang selamat. Beraninya Chen Zhuxia mengirim mereka ke mulut mereka?

Tidak ada perburuan yang diperbolehkan, yang tersisa hanyalah menangkap ikan dan menggali sayuran liar. Sayuran di ruang angkasa pada dasarnya cukup untuk mereka makan, tetapi Chen Zhuxia tidak ingin terlalu bergantung padanya, siapa yang tahu, berapa lama akhir dunia akan berlangsung? Siapa yang tahu berapa lama ruangnya bisa tinggal bersamanya? Mundur di gunung dan jatuh, mengandalkan semua orang untuk berlari. Menguasai keterampilan bertahan hidup lebih penting daripada semua harta. Harta akan hilang, tetapi keterampilan tidak.

Xiaoyun selalu tinggal di pedesaan, memiliki kemampuan yang kuat untuk membedakan tanaman, dan kemampuan bertahannya jauh lebih baik daripada gadis remaja biasa. Biasanya, Chen Zhuxia tidak perlu merawatnya secara khusus. Tempat ini adalah oasis di Gobi, dan vegetasinya jauh lebih kaya daripada tempat lain. Jadi makanan untuk keduanya pada dasarnya tidak masalah jika datang ke danau.

Yang mengkhawatirkan adalah Yuan Dingfang masih belum memiliki informasi. Chen Zhuxia pernah memiliki keberanian untuk pergi ke kedalaman hutan untuk menemukannya, tetapi tidak ada jejak misi.

Beberapa hari kemudian, Chen Zhuxia akhirnya memutuskan untuk pergi dari sini. Karena perkembangbiakan hewan liar, rumah tempat tinggal sudah sangat tidak aman. Jenis pintu kayu yang biasa digunakan di daerah pedesaan, dinding halaman yang dibangun dengan tergesa-gesa, sedikit zombie atau binatang buas yang menyerang dapat merobohkannya. Prioritas utama mereka adalah menemukan gua yang kokoh. Keesokan harinya, setelah makan dan minum, keduanya mengambil makanan kering dan berangkat ke Pegunungan Tianshan. Begitu mereka berjalan ke depan gunung, mereka mendengar suara seperti langit dan bumi retak, dan tanah di bawah kaki mereka juga bergetar.

“Lari!” Chen Zhuxia mengambil Xiaoyun dan melarikan diri.

Keduanya berlari sekencang mungkin sampai merasa cukup jauh, lalu berhenti bernapas dengan berat. Kemudian mereka melihat kembali ke gunung dengan ketakutan yang masih ada, dan melihat awan jamur naik dari puncak gunung, seolah-olah menyemprotkan lumpur panas. di luar. Batu itu meluncur turun dari gunung, dan dengan aura yang luar biasa, batu itu membanjiri semua yang ada di kaki gunung, termasuk bekas rumah mereka.