"Tapi... Mpphh.. Mphhhh"
Leo memagut bibir Kiya. Pria itu melumat lembut bibir yang baginya terasa manis. Sesekali ia menggigit bibir itu, menghisapnya dengan lembut.
Tidak hanya disitu, Leo mulai menaruh tangannya didada Kiya. Pria itu tidak meremas dada itu, namun hanya memutarkan jari jemarinya di dada Kiya dari luar baju membuat sipemilik merasa geli yang nikmat.
"Ahhhh" Desah Kiya sesekali.
Saat mulut Kuya terbuka, Leo memasukkan lidahnya. Ia memagut lidah Kiya, memainkan lidah itu dan menyusuri bagian dalam mulut Kiya. Ciuman mereka semakin panas saat tangan Leo sudah mulai meremas lembut dada Kiya.
"Ahhh.. Mmpppphh.. Mmphhhh"
Tangan Leo mulai menyusup masuk kedalam baju Kiya lalu menelusup kebalik bra yang Kiya kenakan. Leo meremas dada montok itu sesekali menarik gemas puting dada Kiya.
"Ahhh... Ahhhh.. Ahhhh" Kiya melepas pagutan bibirnya lalu menengadahkan kepalanya merasakan nikmat di dadanya.
Tidak berhenti disitu, tangannya mulai turun kearah bawa menyelinap masuk ke dalam celana yang dipakai Kiya. Ia mengelus garis memek Kiya membuat wanita itu merasakan seperti tersengat listrik.
"Ahhhh... Ouchhhh.... Nggghhh".desahnya merasakan jari Leo mulai masuk kedalam memeknya.
Leo kemudian menarik tangannya. Ia mendudukkan Kiya di pasir pantai lalu kembali memulai aksinya. Leo melepaskan baju Kiya beserta branya. Terpampang jelas dada montok putih mulus dengan hiasan putin berwarna pink menghiasi dada montok itu.
Kiya mengalihkan wajahnya yang memerah menahan malu. Leo mulai mengarahkan mulutnya ke puting dada Kiya, menghisapnya lembut dan sesekali menggigit kecil puting itu.
"Ahhh... Mmmpphhh... Mmphhh.. Nnghhhh"
Tangan Leo kembali turun kearah celana Kiya. Tangan pria itu masuk kembali kedalam celana dalam Kiya, mendapati memek Kiya yang semakin basah.
Leo tidak langsung menusukkan jarinya kedalam memek Kiya. Namun jari itu bermain mengelus lembut belahan memek Kiya membuat Kiya semakin menggelinjang menahan nikmat.
"Ngghhh... Nghhhhh... Mmpphhh"
"Ahhh... Mmphhh.. Nnghhhhh"
Mulut Leo terlepas dari dada Kiya. Ia melihat ekspresi wajah Kiya yang sedang menahan nafsu. Kiya menggigit bibirnya sambil menutup kedua matanya. Leo menghentikan aktifitas tangannya dimemek Kiya, membuat wanita itu membuka matanya lalu menatap Leo. Pandangan mata mereka bertemu.
Blush!
Kiya menundukkan wajahnya yang memerah antara malu dan nafsu. Satu tangan Leo yang bebas, menarik dagu Kiya membuat mereka kembali bertatapan.
"Ahhhhhh" Lenguh Kiya saat jemari Leo mulai memasuki memeknya.
"Mmpphhh.. Ahhh... Ouchhh" Racau Kiya semakin nikmat.
Leo mendekatkan bibirnya pada bibir Kiya, melumat bibir ranum kesukaannya itu. Tangnya terus beraksi mengobok memek Kiya.
"Nggghhh.. Nghhhh.. Mmpphh"
Leo menarik bibirnya dari ciuman panas mereka. Leo menarik celana Kiya berikut celana dalamnya. Jelas terlihat memek Kiya yang mulus merekah merah tanda nafsu yang membara.
Leo menidurkan Kiya, sementara pria itu mulai turun kearah memek Kiya.
"Ahhhhh" Kiya mengangkat pantatnya saat merasakan lidah Leo yang menyentuh memeknya.
"Ahhhh.. Ahhhh.. Ouchhh.. Ahhhh... Mmpphhhhh... Mphhhh" Desah Kiya saat Leo mulai menjilati memeknya.
Slurpp. Slurppl.
Terdengar merdu suara lidah Leo yang memainkan memek Kiya.
Semakin lama, lidah Leo semakin menusuk nusuk memek Kiya membuat wanita itu semakin menggelinjang menahan nafsu yang menggebu.
"Ahhh.. Ahhh... Nngghhhh.. Ahhhhh.. Ahhhhh"
"Slurrrpp....slurppp... Mmpphhh.. Mmphhh"
"Ahhh.. Ahhh.. Ochhh... Le... Ohhh... Ahhh.. Akuuhhh... Ahhhh"
Leo semakin semangat menjilati memek Kiya saat tau Kiya sedikit lagi mencapai puncaknya.
"Leoo... Ahhh.. Akuhh.. Gak... Tahan... Ahhhh.. Ouchhhh. Lagihhhh..."
Slurppppp.
"Ahhhhhhhhh" Lenguh Kiya saat mendapatkan orgasmenya dari jilatan Leo di memeknya.
Kiya terengah-engah sementara Leo kembali duduk disamping Kiya sambil memaikan wanita itu kemejanya.. Menutupi tubuh polos wanita itu agar tidak kedinginan. Setelah tenang, Kiya memandang Leo yang duduk disampingnya.
"Lo gak pengen keluar juga?"
"Emang lo mau keluarin gue?"
Blush!
Pipi kiya kembali memerah mendengar dan mendapat tatapan Leo.
"Ya maksud gue, keluarin sendiri"
"Susah. Nanti aja waktu lo udah balik ke dunia nyata"
"Kenapa gitu?"
"Lo juga gak mau bantuin gue kan?"
"Ahh... Anu.. Ituu"
"Udah gak apa. Gue bisa sendiri. Btw, tadi enak banget ya? Hahaha"
"Ih gak lucu Leo!"
"Tapi muka lo lucu"
"Ah males gue kalau di cepuin gini"
"Iyaiya sorry" Ucap Leo sambil mengusap rambut Kiya.
"Beneran gak mau keluarin sekarang?"
"Caranya? Main depan lo? Palingan nanti lo risih tutup mata"
"Iya juga ya. Jadi cara gue bantu gimana?"
"Kan bisa pakai mulut lo, tangan lo, atau.. Memek lo"
"Kalau gitu makasih deh ya gak mau gue"
"Hahaha. Gue gak maksa sampai lo kasih sendiri kok"
"Huuu mau lo"
"Gak balik kedunia nyata?"
"Nanti dulu"
"Sampai kapan disini?"
"Kenapa sih ngusir gue?"
"Junior gue kesiksa ada lo. Mau gue keluarin ntar lo minta masukin lagi ke memek lo hahahah"
"Ihhh gilak. Yaudah gue balik ya. Selamat menikmati orgasme sendiri hahaha"
"Lain kali, gue bakalan dapatin memek lo sampai lo menjerit minta tambah"
"Kiya kiya kiya" Ucap Kiya cepat saat ia akan kembali memerah.
Tidak lama, Kiya membuka matanya. Ia sudah kembali kedunia nyatanya. Kiya menutup wajahnya saat mengingat kejadian memalukan namun enak itu. Tapii... Ada yang aneh. Kiya menggesekkan kakinya.
"Mampus! Memek gue basah" Ucapnya dalam hati.
"Kiya udah bangun sayang. Mau ke wc? Yuk mama antar"
"Hah? Engga ma. Nanti aja Kiya sendiri ke wc" Jawab Kiya cepat.
Gak mungkinkan mamanya tau kalau memeknya basah. Bisa-bisa ditanya mimpi apa dia semalam. Lebih gila lagi kalau ia menceritakan mimpinya yang sangat.. Sangatt.. Nikmat.
***Bersambung