3. Kelas 7E

18 3 3
                                    

"Eh gue mau nebak pekerjaan ortu lu len"

"Gue yakin bokap lo tentara kan"

"Jawaban gue pasti bener kan"

Vio yang mendengar perkataan temannya itu hanya terkekeh melihat sikap temannya yang kepedean.

"Iya, bener kok, bokap gue tentara"

"Nah kan gue bener"

"Sekarang gantian biar gue yang nebak pekerjaan bokap lu njel"

*oh iya karena disini temen²nya vio manggilnya violen jadi kita manggil vio dengan sebutan violen juga oke•~•

Violen yang ga mau kalah juga ikut menebak nebak pekerjaan orang tua enjel.

"Gue tebak bokap lo pengusaha"

"Bener ga?"

Enjel terkejut karena tebakan violen benar.

"Hah? demi? kok bisa tebakan lo bener?"

"Kaget gue len"

"HAHAHAHAHA PLEASE VIOLEN"

"Apasi njel, lo ga usah heboh njir"

"Heboh banget sih lu, kek udah dapat motor gratis" Ejek violen.

"Ya gue cuman excited doang"

"Ya udah iya violen"

Enjel hanya bisa pasrah menghadapi sikap violen.

/bel berbunyi

"Eh bel udah bunyi"

"Ngapain masih berdiri len, bisulan lo?" Tanya enjel.

"Heh anjir bener bener lo ya, baru juga ketemu" Kesal violen

"Canda len"

"Hmm"

Tiba-tiba ada seorang guru masuk untuk memulai pelajaran.

" Pagi anak-anak, perkenalkan nama ibu adalah ibu sinta, ibu disini ngajar mapel ipa, dan kebetulan ibu adalah wali kelas kalian, salam kenal semuanya"

"Pagi buu dan salam kenal bu" Ucap serentak anak kelas.

"Oh iya, hari ini kita perkenalan dulu ya"

"Siap buu"

Semua anak dikelas mendapat giliran satu persatu untuk memperkenalkan diri masing-masing.

Setelah sekian lama menunggu akhirnya sekarang giliran enjel dan violen yang berkenalan.

"Ya selanjutnya enjelisa dan violen silahkan maju ke depan"

Enjel dan violen maju kedepan tanpa sedikit bicara.

"Perkenalkan namaku enjelisa kusuma, kalian bisa memanggil ku enjel, hobi ku adalah makan, oke sekian dari saya terimakasih"

Setelah enjel selesai memperkenalkan diri dilanjutkan dengan violen.

"Hai semua, perkenalkan namaku Violenca Wijaya kalian bisa memanggilku violen, hobiku adalah latihan karate, eemm mungkin ini aja, sekian dari saya, terimakasih"

"Ya sudah kalian silahkan duduk kembali"

"Iya buu"

Selama jam pelajaran dimulai, semua anak hanya terfokus dengan pembicaraan bu sinta.

/kring kring kring

Tepat jam 10.00 bel istirahat berbunyi, semua murid berhamburan keluar kelas.

"Eh violen, gue mau nanya sesuatu nih"

"Apa tuh"

"Tadi gue denger-denger katanya ada anak kelas 7A yang ngaku-ngaku temen deket lu len"

"Siapa namanya?"

"Namanya felicia clarista"

"Oalah si feli"

"Lo kenal len?"

"Ho'oh dia temen gue dari kelas 4 SD, kebetulan dia juga temen latihan gue"

"Ooo, temen karate juga?"

"Ho'oh"

"Ke kantin mau ga?"

Setelah pembicaraan mereka selesai, enjel mengajak violen ke kantin, katanya sih kantinnya uwau ye.

"Btw gue denger-denger dari kakel SMA, katanya kantinnya digabung antara SMP sama SMA, wah kesempatan emas nih"

"Lo kan famous, otomatis lu kenal sama kakel cogan SMA kan?"

"Beberapa doang si, ya maybe temen karate doang"

"Kenapa sih njel, kepo banget lu"

"Anjir, gue kan cuman mau dikenalin doang sama temen lu len"

"Heeleh"

Mereka berjalan ke kantin dengan penuh canda tawa.

"Widi gile ngeri ngeri, ni kantin apa cafe dah, kece bener"

Enjel yang terkesima melihat kantin sekolah yang mirip cafe-cafe jaman sekarang hanya bisa melongo.

"Duduk dimana nih kita len"

"Dibangku nomor 4 aja"

"Ya udah ayok"

Saat mereka menuju tempat duduk tiba-tiba ada yang memanggil violen dari belakang dengan suara lantang.

"VIOLEN!!!"

Violen terkejut, dan hanya bisa plonga plongo.

"Siapa len?" Tanya enjel

"Ya mana gue tau njel"

"Fans lo kali len"

"Yakali"

Violen penasaran siapa yang memanggil nya namun karena terhalang oleh murid-murid lain, jadi dia tidak menghiraukan.

"Sialan si violen ga nyaut" Kesal abid

"Awas lu ya violen"

"VIOLEN!!"

Violen yang baru menyadari bahwa yang sedari tadi teriak itu adalah abid langsung tertawa.

"Astaga, ka abid ternyata yang manggil violen?"

"Iya, lo mulai tadi gue panggil-panggil ga denger, budeg lu?"

Melihat tingkah abid yang kesal membuat violen dan enjel tertawa terbahak-bahak.

"Lah orang yang famous bisa ngambek juga ya, AHAHAHA"

Dengan sengaja enjel mengejek abid.

"Apansi lo" Jawab abid kesal.

"Sudah-sudah ni lo mau makan ga njel, jangan bikin onar lo"

Violen berusaha melerai pertengkaran antara teman kelasnya dengan teman latihannya.

SAMPAI DI SINI DULU YA GUYS
SEMOGA GA BOSEN YA SAMA CERITANYA
JANGAN LUPA VOTE, FOLLOW, KOMEN YOO
LANJUT NANTI BYEE

SEE YOU❤️🌻

ABOUT VIOLENCATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang